Lis Veronica |
Lis Veronica Batuara |
Foto Saat Penolakan Ex-officio BP Batam. |
Taman Nasional Gunung Lauser. |
Tempat Rekreasi. |
Tai'in Komari. |
Lis Veronica Batuara |
Yang dibeberapa tempat beberapa tumbuhan akan susah bertumbuh atau ditanam di Indonesia dikarenakan iklim yang sudah tidak memadai lagi di negara Indonesia. Seperti yang dapat dilihat di luar Jawa indeksnya juga sudah sangat tinggi dibandingkan di dalam Jawa indeks SDA nya yang masih rendah.
Dalam UU No 12 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 9 yang berbunyi yaitu Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari itu sudah menjadi kewajiban perguruan tinggi untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat yang ada di desa hal ini terkai untuk Pembangunan desa karena mampu membuka skema dikampus sebagai mesin penyuara untuk dapat melakukan upaya pemberdayaan desa.
Masyarakat yang ada di desa masih banyak membutuhkan pengembangan kapasitas dalam segala hal baik dibidang ekonomi, akademik, budi pekerti, karakter dan lainnya sehingga target SDGs desa dapat dicapai paling tidak mendekati sempurna. Dari sisi pembinaan dan pengawasan oleh Supra desa terhadap kualitas penyelenggaraan. Pemerintah desa juga perlu diperhatikan sinkronisasi dan koordinasi dan itu masih sangat kurang.
Dalam hal kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah harus adanya konsistensi kebijakan yang dilakukan ketika kebijakan sudah ditetapkan. Hal itu juga lah yang hars dilaksanakan jangan diganti dengan kebijakan yang baru sehingga kebijakan yang lama tidak dilaksanakan sehingga kebijakan yang sebelumnya akan sia-sia.
Ada beberapa faktor yang terjadii desa yang akhirnya membuat ketimpangan itu terjadi:
1. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
2. Belum banyaknya Kelembagaan yang Kompeten
3. Kurangnya pastisipasi masyarakat desa itu sendiri
4. Tidak ada dibuatnya sistem delegasi dari desa.
Dunia kampus dengan desa harus saling terkait untuk belajar dengan demikian adanya Kampus merdeka akan dapat menghilangkan desa tertinggal dalam terwujudnya desa mandiri. Disini mahasiswa juga harus tau secara langsung problematika didalam desa bukan hanya sekedar teori dikampus. Desa semestinya menjadi sumber pengetahuan bagi kampus (Mahasiswa) karena dalam kerangka konsep MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) mahasiswa dioptimalkan sebagai penggerak.
Terkait pembangunan desa sudah banyak masuk program desa sudah sangat jelas sinergi/ kolaborasi diantara kampus/ desa jangan sampai berhenti dengan adanya inkonsistensi kebijakan ditutupi dengan kebijakan-kebijakan baru. Banyak praktisi-praktisi yang sudah turun ke desa maka dari itu semoga cara kerja aspek-aspek yang diberikan terhadap kearifan local sehingga terjalannya desa yang mandiri.
Kolaborasi antara Kemendes dengan Kemdikbud untuk mengintegrasikan sumber- sumber pengetahuan bagi mahasiswa yaitu Kampus (teoritik) dan desa (empiric). Sudah selayaknya kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui KKN oleh mahasiswa disinergikan dengan program desa bukan berarti mengintervensi desa. Karena desa yang kuat akan menjadikan Indonesia yang kuat.
Oleh: Lis Veronica Batuara
(Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara FISIP UMRAH Tanjungpinang)
Tain Komari |
Cak Ta’in Komari |
Cak Ta’in Komari |
Filemon Tambunan, SM, |
KPU Provinsi Kepulauan Riau telah menetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih pada 19 Desember 2020 kemarin. Namun, sebagai wujud berdemokrasi dinegara ini, pelantikan masih harus diundur karena masih ada pihak yang melayangkan gugatan atas hasil tersebut. Hingga saat ini, akhirnya pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Ansar-Marlin tetap dinyatakan sebagai pemenang pesta demokrasi di Kepulauan Riau usai MK menolak permohonan gugatan dari paslon nomor urut 2 INSANI. KPU langsung segera tancap gas untuk membahas persiapan pelantikan bersama pihak-pihak terkait.
Proses yang begitu alot, tentu menarik perhatian dari banyak pihak. Salah satunya termasuk dan pastinya tentu kalangan milenial saat ini. Menjelang pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Ansar-Marlin, ada beberapa hal yang tentunya harus dipersiapkan dengan baik. Milenial yang notabenenya saat ini kebanyakan adalah pemuda sadar akan menjalankan fungsinya sebagai control social ditengah masyarakat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan hingga pada saat proses dan pasca pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri nanti ialah :
1. Persiapan dan Pelaksanaan dan Pasca pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur nanti hendaknya dirayakan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi Pandemi saat ini. Berdasarkan dari laman https://corona.kepriprov.go.id/data per 21 Februari bahwa konfirmasi kasus COVID-19 berada diangka 8.513. Ini tentu menjadi tanggungjawab bersama untuk menurunkan angka ini. Perayaan pelantikan yang harapannya dilaksanakan dengan tidak berlebihan yang bisa menyebabkan kerumunan orang banyak nantinya.
2. Pelaksanaan dan Euforia kemenangan pasca pelantikan nanti hendaknya dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada. Pemimpin terpilih harus bisa menjadi panutan bagi masyarakatnya dalam melaksanakan setiap aturan yang telah dibuat.
3. Pasca Pelantikan dalam perayaan kemenangan gubernur dan wakil gubernur terpilih nanti, hendaknya perayaannya didasarkan atas prinsip kekeluargaan dan budaya lokal setempat. Sehingga tercipta nuansa lokal yang menyentuh sebagai bentuk perwujudan pepatah 'dimana kaki berpijak, disitu langit dijunjung'.
Itu beberapa poin yang menjadi pandangan sebagai kaum milenial kepada pihak-pihak terkait dalam persiapan dan proses serta pasca pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih nanti. Semua juga tentu mendukung apapun yang menjadi kebijakan pemerintah daerah nanti asalkan rakyat menghendakinya. Mari kita kawal bersama proses pelantikan ini hingga kepada gubernur dan wakil gubernur nanti dalam mengambil setiap kebijakan-kebijakannya.
Filemon Tambunan, SM, Sekretaris Cabang GMKI Tanjungpinang-Bintan
Lis Veronica Batuara,
Mahasiswi Ilmu Administrasi Negara FISIP-UMRAH Tanjungpinang. |
Filemon Tambunan, S.M |
Elia Anasthasia |
Foto: Istimewa. |