Tampilkan postingan dengan label lingga. Tampilkan semua postingan

Lokasi Tambang Timah Ilegal8.

LINGGA|KEPRIAKTUAL.COM: Aktivitas tambang Timah ilegal kembali beroperasi di kawasan hutan lindung Gunung Muncung, Desa Batu Berdaun, kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (16/1/2024). 

Seperti diketahui, aktivitas ilegal ini sudah beroperasi sejak belasan tahun lalu dan sempat terhenti pada zaman Covid tahun 2019 silam. Namun usai lepas Covid-19, kegiatan ini kembali beroperasi pada awal tahun 2023 dan apes pada Senin (6/2/2023) lalu, Ditreskrimsus Polda Kepri menertibkan aktivitas ilegal ini dengan menangkap 14 orang di lokasi dan 5 orang diantaranya ditetapkan sebagai tersangka. 

Kendati demikian, tindakan tegas yang dilakukan oleh pihak Kepolisian itu bukan berarti memberikan efek jera bagi para pelaku. Justru kabarnya, 1 bulan setelah ditertibkan hingga sekarang, aktivitas tambang timah ilegal ini kembali beroperasi. 

Selain di kaki gunung Muncung, aktivitas ilegal ini ada juga yang beroperasi di Batu Kacang. Beredar informasi, kegiatan tambang ilegal ini dibekingi oleh oknum aparat. 

"Kalau tidak dibekingi oknum aparat, mana mungkin si pemilik modal dan para pekerjanya berani nambang timah tanpa izin. Apalagi lokasi tambang mereka masuk dalam kawasan hutan Lindung," beber sumber wartawan ketika ditemui di seputaran 

Adapun hasil tambang timah nantinya akan dijual kepada pengepul (PT. CPM) dengan kisaran harga Rp 200 - 250 ribu per Kg. "Tergantung kwalitas timah, jika kwalitasnya rendah dijual Rp 200 rb dan sebaliknya jika kwalitas timah tinggi terjual Rp 250 ribu per Kg," jelasnya. 

"Selanjutnya, hasil tambang timah yang sudah dikumpul oleh penampung, nantinya akan dibawa ke Kota Batam lewat jalur laut untuk diolah atau dilebur menjadi batangan timah," tambahnya. 

Akibat dari pertambangan ilegal ini, menurutnya akan bermunculan dampak negatif dari aspek lingkungan seperti pencemaran kualitas dan kuantitas air sertakan pencemaran tanah, "dimana limbah lumpur tanah kini sudah meluber ke sungai," ujarnya. 

Selain itu, bakal rusaknya bentang alam. Tentunya hal ini akan memicu kelongsoran dan meninggalkan lobang-lobang atau kubangan besar bekas galian. 

Tak hanya itu, aktivitas tambang ilegal ini juga mengancam keselamatan para penambang. "Dimana sebelumnya, 2 orang penambang timah di lokasi ini dilaporkan tewas tertimbun tanah galian saat melakukan aktivitas tambang. 

Mengacu pada pasal UU No 3 tahun 2020 tentang pertambangan mineral dan batubara terutama di pasal 158, para pelaku terancam hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp 100 miliar. 

Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berupaya melakukan konfirmasi kepada Ditreskrimus Polda Kepri dan pihak-pihak terkait soal aktivitas tambang timah yang beroperasi di kawasan hutan Lindung wilayah, Lingga, Kepulauan Riau. (Red)


Foto Bersama Dosen dan Mahasiswa FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji.

LINGGA KEPRIAKTUAL.COM
: Sejumlah dosen dan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Pulau Binaan (PKMPB) di Pulau Benan, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), Jum'at (11/06) .

PKMPB ini merupakan salah satu skema hibah pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Lembaga Penelitian, Pengabdian dan Penjaminan Mutu (LP3M) UMRAH. Skema PKMPB ini diberi judul Implementasi Stepping the 5 Stairs “C” Untuk Anak-anak Pulau Benan, Kabupaten Lingga.

Sesuai dengan judul kegiatannya, tujuan dari kegiatan ini adalah mengajarkan tata bahasa (grammar) bahasa Inggris menggunakan teknik pembelajaran Stepping the 5 Stairs “C”.

Program ini dilaksanakan oleh tim dosen dan mahasiswa FKIP UMRAH yang terdiri dari 4 dosen yaitu Assist. Prof. Gatot Subroto, S.S., M.Pd., Assist. Prof. Satria Agust, S.S., M.Pd., Assist. Prof. Eka Putra Ramdhani, S.T., M.Si., dan Assist. Prof. Ahada Wahyusari, S.Pd., M.Pd.

Sedangkan mahasiswa terdiri dari 6 orang yaitu Amartya Angela, Putri Roza Afsari Saragih, Della Zahra, Dina Isra Mirarizka, Dwi Cherlinda, dan Septiviana. Kegiatan ini dilakukan di ruang terbuka sesuai yang diinginkan oleh para peserta dengan harapan lebih nyaman dan menikmati suasana pembelajaran yang diberikan dari tim PKMPB. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin-Jumat tanggal 7-11 Juni 2021 di Pulau Benan.

Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak usia sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang tinggal di Pulau Benan, Kecamatan Katang Bidare, Kabupaten Lingga. Karena, Pulau Benan merupakan salah satu desa binaan UMRAH.

Menurut salah satu peserta, Reliyanti mengaku, kegiatan itu dapat membantunya mempelajari bahasa Inggris.

“Saya sangat senang bisa terlibat sebagai peserta. Proses pembelajaran yang diberikan terkesan santai dan menyenangkan. Saya juga lebih mudah memahami materinya,” ujarnya.

Pada kesempatan yang berbeda, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Benan, Joni mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia juga berterima kasih kepada tim dosen dan mahasiswa UMRAH yang hadir untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak di daerahnya.

“Semoga kedepannya, pihak UMRAH tetap melanjutkan kegiatan pengabdian seperti ini dengan sasaran yang berbeda karena sudah ada penyampaian dari ibu-ibu anggota Pokdarwis ke kami untuk bisa diberikan pelatihan bahasa Inggris juga,” tuturnya.

Sementara itu, Assist. Prof. Gatot Subroto, selaku ketua tim pelaksana mengaku bangga karena kegiatan itu mendapat respon positif dari warga setempat.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur karena agenda kegiatan pengabdian ini mendapat respon positif dari pemerintah Kecamatan Katang Bidare, pemerintah Desa Benan, dan masyarakat Desa Benan serta dapat terlaksana dengan sangat baik,” imbuhnya.

Menurutnya, anak-anak usia 12 hingga 16 tahun yang menjadi sasaran kegiatan itu juga terlihat sangat antusias dan bersemangat ingin belajar bahasa Inggris yang dilaksanakannya tim PKMPB UMRAH.

“Harapannya, kegiatan ini memberikan dampak positif kepada anak-anak terutama dalam hal merubah pola pikirnya tentang belajar bahasa Inggris yang selama ini dianggap sulit. Sehingga melalui kegiatan ini anak-anak lebih senang belajar bahasa Inggris dan mencintai bahasa Inggris,” pungkasnya.

Sumber: Diskominfo Kepri


Ketua Presidium Kelompok Diskusi Anti 86, Ta'in Komari, SS.
LINGGA KEPRIAKTUAL.COM: Pengawasan perijinan pelabuhan di pulau-pulau, seperti di pulau Cempa, Benan, Bukit diduga minim pengawasanya. Pasalnya pelabuhan itu Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dan banyak penumpang naik turun dari pelabuhan tersebut.

Ketua Presidium Kelompok Diskusi Anti 86, Ta'in Komari, SS mengatakan, Kepala KUPP kelas III Senayang, Mahyudin Siregar diduga telah lalai melakukan pengawasan perijinan pelabuhan di pulau-pulau di wilayah kerjanya seperti Cempa, Benan, Bukit. Karena menurutnya, pelabuhan tersebut adalah TUKS, padahal banyak penumpang penumpang yang turun naik di pelabuhan itu.

"Coba kalau ada korban jiwa bagaimana cara pertanggung jawaban kepala KUPP Senayang ini, nyawa penumpang seperti tidak dihargai oleh kepala KUPP kelas III Senayang ini. Dan diduga Kepala KUPP Senayang masa bodoh dalam pengawasan," kata Ketua Presidium Kelompok Diskusi Anti 86, Ta'in Komari, SS, Selasa (11/2-2020).

"Otoritas pengawas pelabuhan di sana yang patut dipertanyakan," ujarnya kembali.

Menurut Cak Ta'in, ada yang tidak beres dalam penggunaan dan pengawasan, terutama yang punya otoritas di sana, yakni pihak Syahbandar.

"Ini harus menjadi perhatian bersama sebelum ada yang mengalami hal yang tidak diinginkan. Jika terjadi penyalahgunaan fungsi tentu yang bersangkutan perlu ditindak dan diberikan sanksi tegas." Ujar Cak Ta'in.

Sementara Kepala KUPP kelas III Senayang, Mahyudin Siregar saat dikonfirmasi via Whatshapnya mengatakan, pelabuhan dipulau dibawah naunganya selalu ada pengawasan.

"Ada pengawasan terus di pelabuhan," jawab Mahyudin Siregar.


Red


Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lingga, H. Heryulita Alias W. (Fhoto: Is). 
DAIK KEPRIAKTUAL.COM: Segar. Itu yang langsung terasa saat menikmati Gunung Daik. Sesuai namanya, air minum dalam kemasan (AMDK) ini memang berbahan baku dari aliran sungai Gunung Daik di Kabupaten Lingga. Sesuai tagline-nya ‘Minuman Warisan Para Raja’, diharapkan penikmat Gunung Daik dapat merasakan sensasi berbeda.

Saat ini Gunung Daik baru diproduksi dalam kemasan botol kecil, ukuran 330 mililiter. Ukuran itu dianggap cocok untuk memenuhi kebutuhan Pemkab Lingga, dalam memasok kebutuhan air mineral untuk acara-acara. Seperti saat perhelatan Hari Jadi ke-16 Kabupaten Lingga, disuguhkan Gunung Daik.

Memang masih diproduksi dalam jumlah terbatas. “Nanti rencananya akan diproduksi sekitar 10 ribu kemasan per hari. Sekarang sudah banyak yang menelpon, minta untuk menjadi agen,” ujar Sekda Lingga, Juramadi Esram, Rabu (27/11) dikutip dari situs web Diskominfo Kepri.

Gunung Daik ini diproduksi oleh Pemkab Lingga, melalui BUMD PT Pembangunan Selingsing Mandiri. Pabriknya di Dusun Cenot, Desa Mepar, Kecamatan Lingga. “Lokasinya tepat di kaki Bukit Kador, dimana air bakunya diperoleh dari Air Terjun Bukit Kador, jejeran Gunung Daik,” jelas Sekda.

Rencananya Gunung Daik akan resmi diluncurkan pada Februari 2020 mendatang. AMDK asli dari Lingga ini juga mendapat apresiasi dari Plt Gubernur Kepri, Isdianto. “Kemaren saat kemari, Pak Plt Gubernur sudah bilang akan menggunakan Gunung Daik di acara-acara Pemprov,” sebut Sekda.

Diharapkan nantinya Gunung Daik dapat memenuhi kebutuhan AMDK di Lingga. Pasalnya saat ini masyarakat Lingga masih mengkonsumsi AMDK dari luar daerah. Saat ini Gunung Daik dijual seharga Rp 2 ribu per kemasan.


Red


Dinas PU Pemkab Lingga Gelar Sosialisasi UU Teknologi Jasa Konstruksi
LINGGA KEPRIAKTUAL.COM: Dinas Pekerjaan Umum (PU) gelar sosialisasi atau destinasi peraturan perundang-undangan serta produk teknologi jasa kontruksi. Hal itu guna lebih meningkatkan dan memaksimalkan pemahaman dari perundang undangan  jasa kontruksi, transparansi akses informasi serta para penyedia barang dan jasa yang lebih baik.

Indra Asmara Putra ST. Kabid Bina Marga dan Jasa Konstruksi Dinas PUPRPKO mewakili Said Nur Syahdu Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Lingga mengatakan, sosialisasi ini sifatnya penting guna untuk peningkatan mutu dari para penyedia barang dan jasa agar lebih maksimal untuk peningkatan pemahaman dari undang undang jasa kontruksi, transparansi akses informasi serta produk tecnologi.

"Maka di perlukan peningkatan pemahaman terhadap perundang undangan dan destinasi peraturan," ungkap Indra, Kamis ( 22/11-2018) di ruang serba guna one hotel Dabo Singkep.

Lanjutnya, kegiatan ini di pandang perlu guna tercapainya layanan dasar sesuai dengan permen PU nomor 1 tahun 2014 tentang standart pelayanan.

"Pelayanan dasar itu sangatlah penting yg di sesuaikan pula dengan permen PU no 1 tahun 2014 tentang standart pelayanan minimal dalam jasa kontruksi," ujarnya.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan peserta dari semua unsur dari Dinas OPD Pemkab Lingga yang memiliki kegiatan pembangunan fisik, turut dihadirkan sebagai narasumber yakni dari Aceh.

"Semua para pihak perusahaan pengadaan barang dan jasa yang ada di Lingga yang terdaftar di Gapeksindo dan Gapensi, hadir dalam kegiatan sosialisasi," ungkap Indra.


Mardian


Sambutan Moeldoko Saat Acara Rakernas KOPEK II
LINGGA KEPRIAKTUAL.COM: Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Lingga ke 15, dibarengi dengan acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) II dibuka oleh Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia (RI), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

Rakernas KOPEK tersebut, yang semula akan diselenggarakan di gedung Joeang Boeng Hatta 1950, kemudian dialihkan ke gedung Nasional Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Rabu (21/11/2018) dan Kamis (22/11/2018) berlangsung dengan alot, sehingga mendapat apresiasi dari Kepala Staf Kepresidenan RI, dan berjanji akan membawa dan memprioritas  kelapa ini ke Istana Presiden Republik Indonesia.

"Keseriusan para penggagas kelapa ini, patut kita lanjutkan dan memperjuangkanya ke Istana. Ini adalah upaya yang sangat luar biasa, kalau setingkat Bupati sudah membicarakan kelapa ini adalah keseriusan yang harus mendapat respon dari pemerintah pusat.'' ujar mantan Moeldoko mewakili Presiden Joko Widodo saat membuka perhelatan Rakernas ke II Kopek Rabu (21/9-2018) di Gedung Nasional Dabo Singkep Kabupaten Lingga.

Bupati Lingga, Alias Welo Serahkan Cendra Mata
Hal ini di sampaikan Moeldoko kepada peserta Rakernas yang di hadiri, Bupati Lingga H Alias Wello, Bupati Tanjung Jabung Timur H Romi Hariyanto, Bupati Agam Indra Catri, Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumantri, Bupati Indragiri Hilir, Moh Wardan serta Bupati Gorontalo Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo.

Pelaksanaan KOPEK II ini dengan mengusung tema "Mendorong berdirinya otoritas kelapa indonesia menuju lumbung pangan dunia tahun 2045". Menurut Moeldoko, perhelatan luar biasa ini banyak sekali keluhan-keluhan dan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, khususnya para pelaku serta pengusaha kelapa.

Selain itu, Moeldoko menguatkan tekat dan keyakinanya, bahwa usaha kelapa harus mendapatkan sentuhan tangan pemerintah pusat agar perekonomian
para pelaku usaha kelapa atau petani kelapa dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Tidak main-main ada jutaan masyarakat di indonesia yang mengantungkan hidupnya pada sektor kelapa, hal ini karena mulai dari buah hingga pohonya semuanya bisa kita manfaatkan," terang Moeldoko.

Perhelatan Rakernas KOPEK II, juga menjadi moment penting. Sebab selain membuka secara resmi festival kepala indonesia (festival coconut) yang di isi dengan tarian kolosal tentang kelapa, juga di isi dengan pemecah rekor muri Indonesia berupa potret Joko Widodo yang terbuat dari sabut kelapa dengan ukuran 3,6 x 4,8 meter dan sofa terpanjang dari sabut kelapa dengan ukuran 25 meter.

Bahkan di sela-sela kunjunganya, Moeldoko juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan museum timah dan pembangunan Singkep Bisnis Center yang berlangsung di kantor Timah di Dabo Singkep Kabupaten Lingga, lama.


Mardian


Setda Pemkab Lingga, Juramadi Esram
LINGGA KEPRIAKTUAL.COM: Sejumlah 29 orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Marok Kecil, Kecamatan Singkep Selatan, selama dua bulan, terhitung dimulai dari bulan ini sampai bulan sembilan. Acara tersebut berlangsung di gedung daerah Dabo Singkep, Minggu (24/6-2018).

Perwakilan mahasiswa, Afrizal Ajimaulana dalam sambutanya mengatakan, ucapan terimakasih atas sambutan dan penerimaan mereka selama 2 bulan kedepan. "Semoga kehadiran kami dapat memberi kontribusi kepada masyarakat Desa Marok Kecil Kec. Singsel. Dengan kehadiran kami juga mendapat dukungan moral dari pemerintah daerah, khususnya pada kegiatan yang akan di laksanakan nanti," kata afrizal.

Kemudian dilanjutkan Nafiatul Umami, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Bapak Bupati Lingga beberapa waktu lalu ke Universitas Gadjah Mada (UGM), dan ucapan terimakasih kepada Pemkab Lingga.

"Diluar dugaan atas penyambutan kehadiran kami di sini. Serta terimakasih juga kepada semua pihak yang telah membantu kami hingga bisa hadir di Lingga untuk melaksanakan KKN selama 2 bulan kedepan," ujar Dosen pembimbing lapangan ini dalam sambutanya.

Lanjutnya, ia selaku dosen pembimbing, menitipkan 29 orang, yang terdiri dari 14 orang mahasiswi dan 15 orang mahasiswa yang akan melakukan kegiatan KKN di Lingga. Ia juga mengharapkan kepada para mahasiswa, apa yang di dapati di bangku kuliah, dapatlah kiranya di terapkan kepada masyarakat dan menjadi bekal serta kenangan di masyarakat.

"Terlebih yang paling di harapkan kepada para siswa dapat melebur ke masyarakat. Harapan kami kegiatan ini adalah langkah awal, semoga langkah awal ini akan berlanjut kedepanya dengan kegiatan lainya. Dan tentunya dapat menelurkan program yang bermanfaat bagi masyarakat Lingga," kata Nafiatul.

Ditempat yang sama, Setda Pemkab Lingga, Juramadi Esram, mewakili Bupati Lingga mengatakan, Bapak Bupati Lingga, H. Alias Wello tidak bisa hadir, dikarenakan masih sebagai narasumber dalam acara pertemuan dengan saudagar Bugis di Sulawesi Selatan.

Ia mengatakan, salut kepada UGM yang tetap melaksnakan program KKN, sementara dari beberapa universitas lain sudah agak jarang melakukannya. "UGM tetap menganggap ada program kampong perjuangan," Kata Almamater UGM tahun 89 ini.

Juramadi Esram juga menyampaikan pesan Bupati Lingga, buatlah sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dan dapat meninggalkan kesan sepanjang waktu ketika para KKN telah meninggalkan Kabupaten Lingga.

"Pemkab Lingga akan siap memberi pelayanan terhadap kebutuhan para siswa. Apalagi Kunjungan KKN ini merupakan permintaan mahasiswa, dalam kata lain, para siswa mengajukan permohon KKN sendiri untuk ke Lingga," ujarnya.

Pesan pak Bupati, kata Juramadi, terapkanlah ilmu yang di dapat dari kampus, hingga bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi sesuai dengan wacana Lingga yang memiliki dan menjadikan Lingga sebagai lumbung pangan di wilayah selatan Indonesia.

"Rasa syukur dan trima kasih kepada adek-adek mahasiswa yang mau KKN di Kabupaten Lingga. Tunjukkanlah kemampuan yang ada kepada masyarakat, agar dapat meninggalkan kesan positif dan bermanfaat serta berharap program ini berkelanjutan," tutur Juramadi.


Mardian


Setda Lingga Jurumadi Esram
LINGGA KEPRIAKTUAL.COM: Libur panjang pegawai, Setda Pemerintah Kabupaten Lingga, Juramadi Esram meminta seluruh pegawai di lingkungan Pemkab lingga masuk dihari pertama kerja, yaitu pada tanggal 21 Juni 2018.

"Nanti disaat hari perdana masuk kantor akan diadakan apel dan absen pegawai ASN, THL dan PTT. Jadi semua pegawai harus masuk kantor. Kalau yang absen tanpa keterangan yang mustahak, maka wajib mendapat sangsi," ujar Setda Juramadi Esram, Rabu (20/6-2018).

"Kalau ada pegawai yang tidak hadir, maka wajib di proses dengan aturan yang ada dan wajib pula mendapat sangsi," ujarnya kembali saat ngopi baring bersama awak media.

Libur yang cukup panjang diberikan kepada pegawai, terang Setda, membuat para pengawai tenang dan berkumpul bersama keluarganya. Namun tugas pokoknya sebagai pelayan publik itu juga kewajiban.

"Sebagai pelayan publik, tugas pokoknya jangan dilalaikan. Saya tegaskan para ASN wajib masuk kantor saat hari perdana ngantor nanti. Kalau ada yang absen dengan alasan sakit maka kita akan croscek kebenarannya. Bupati dan Wakil Bupati yang langsung mengkorscek dilapangan saat apel. Dalam memberi sangsi nanti tidak ada yang namanya pertimbangan dengan memberi SP1, tapi langsung diberikan sangsi," tuturnya.


Mardian


Tempat Pemandian Air Panas Alami di Lingga
LINGGA KEPRIAKTUAL.COM: Libur panjang selama hari raya Aidil Fitri 1439 H, kawasan wisata air panas alami yang berada di Desa Berindat, Kecamatan Singkep Pesisir, menjadi sasaran wisata warga dan sanak famili masyarakat Kabupaten Lingga yang mudik ke kampung halamanya.

Edi Rusmaidi Melong sebagai pengelolah wisata pemandian air panas menuturkan, saat hari libur, apalagi saat ini libur lebaran yang cukup panjang, pengunjung banyak sekali.

"Rata rata pengunjung kesini hampir 500 orang perharinya. Dan mereka datangnya tidak putus hingga sampai tenggah malam. Bahkan yang berkunjung tidak hanya penduduk lokal dan nasional saja, melainkan dari mancanegara seperti dari Australia, Malaysia, Thaiwan, Singapore sdr an Maroko juga berwisata ke tempat ini. Rata-rata kedatangan mereka cukup rutin dan silih berganti," kata Edi, Senin (18/6-2018).

Kata Edi, pemandian air panas alami ini selain sebagai salah satu kawasan wisata, juga di percayai untuk terapi kesehatan. Sumber air panas ini memang alami, yang berasal dari dalam tanah, dan panas airnya cukup lumayan. Sehingga pihaknya mempersiapkan beberapa kolam, ada khusus kolam buat anak-anak dan juga kolam buat untuk dewasa.

"Khusus untuk kolam dewasa ini, kita persiapkan satu kolam untuk terapi dengan suhu airnya cukup lumayan panas. Bahkan kita juga mempersiapkan home stay. Ini di karenakan, rata rata tamu dari mancanegara senang datang pada malam hari. Bahkan mereka ada yang datang hingga menginap, namun kita tetap usahakan memberi pelayanan terbaik meskipun dengan fasilitas yang terbatas," ungkap Edi yang sudah hampir 10 tahun mengelolah kawasan wisata air panas ini.

Edi menerangkan, lokasi wisata ini milik pemerintah daerah. Namun sangatlah di sayangkan, lokasi ini masih sempit, dan butuh pelebaran. Dan ia tentunya berharap banyak kepada pemerintah daerah dapat memperhatikannya. "Karena selain sebagai aset kawasan wisata, ini juga mendatangkan PAD buat daerah," kata Edi.

Lanjut Edi, pemandian air panas alami ini merupakan satu satunya yang berada di Provinsi Kepri. Makanya sangatlah di harapkan dapat di lakukan penambahan arealnya. Areal yang ada saat ini 35 x 45 meter saja. Dengan areal sekecil ini memang sangat tidak memungkinkan untuk menampung para tamu yang berkunjung.

"Kita sudah mengajukan penambahan lokasi lahan sebesar 2 Ha, untuk di bebaskan menjadi areal kawasan wisata pemandian air panas. Semoga penambahan lokasi ini dapat segera terwujud, apalagi kawasan pemandian ini satu satunya yang ada di Provinsi Kepri. Tentunya semakin banyak pengunjung, maka semakin bertambah pula PAD bagi daerah," harap Edi.


Mardian


20 karung biji timah diamankan
LINGGA, KEPRIAKTUAL.COM: Lanal Dabo Singkep amankan satu kapal pompong tujuan Bangka di perairan laut Sedamai Dabo Singkep. Kapal pompang  yang berisikan biji timah itu dikawal menuju Posmat TNI AL Dabo dan dilakukan penahanan di Mako Lanal Dabo Singkep.

“Pompong yang berisikan biji timah saat ini diamankan di Posmat TNI AL Dabo. Penahanan di lakukan kemaren Rabu (16/5) lalu di perairan laut Sedamai Lingga, penahanan ini guna penyidikan, maka kita amankan di lanal Dabo Singkep,” kata Komandan Lanal Dabo Singkep Letkol Laut (P) Agus Yudho Kristianto M.Tr.Hanla melalui Pas Intel Lanal Dabo Singkep Kapten (P) Eko Wulyono Senin (21/5-2018).

Ia mengatakan, penangkapan tersebut berawal dari informasi adanya kegiatan loading bijih timah dari darat ke kapal pompong Nelayan di perairan Sedamai. Kemudian ditindaklanjuti dan diteruskan ke Patkamla Dabo Singkep yang sedang melaksanakan Patroli di sepanjang perairan laut Kote-Tanjung Kruing.

Lanjutnya, saat patroli, terlihatlah pompong nelayan pengangkut biji timah, termaksud meninggalkan pantai Sedamai. Patkamla Dabo Singkep langsung melakukan penyekatan di laut, dan pompong tersebut dapat di tahan dan di amankan.

"Saat di geledah, terbukti kapal pompong nelayan dengan ciri ciri cat kayu, body kayu bermesin Dompeng 33 PK tersebut, mengangkut 20 Karung bijih timah yang akan diselundupkan ke Pulau Bangka. Nahkodanya inisial LU dan YA yang di tugaskan sebagai pengecek biji timah," kata Eko.

“Berdasarkan keterangan kedua tersangka, biji timah tersebut dibeli dari penyedia barang berinisial A dari Desa Lanjut. Saat ini, para pelaku dan barang bukti ditahan di Mako Lanal Dabo Singkep untuk proses hukum lebih lanjut,” ujarnya kembali.


Mardian


Fhoto Bersama Kapolsek Singkep, Lurah Dabo di depan rumah warga yang dibedah
LINGGA, KEPRIAKTUAL.COM: Polres Lingga mengadakan program pembangunan bedah rumah warga Skop Laut. Bedah rumah yang dikerjakan secara gotong royong itu, milik Joni Kurniawan (56) RT. 006/ RW. 004 Kel. Dabo, Kec. Singkep.

"Pembangunan bedah rumah warga udah selesai. Hari ini kami penyerahan kunci kepada pemilik rumah, Joni Kurniawan (56) dan itu diserahkan kepada anaknya, Junior," kata Kapolsek Singkep, Iptu Muhammad Chanifa, mewakili Kapolres Lingga AKBP Joko Adi Nugroho, Senin (21/5-2018).

Kapolsek menambahkan, rumah sederhana yang di bangun untuk warga ini, sebagai bentuk kepedulian Polres Lingga kepada masyarakat. Terutama kepada warga yang kurang mampu.

"Apalagi saat ini kita sbagai umat muslim sedang melakukan ibadah bulan suci ramadan,artinya sudah selayaknya lah kita saling berbagi.urai chanifa," ujarnya.

Lanjut Muhammad Chanifa, semoga rumah ini dapat bermanfaat bagi keluarga Bapak Joni. "Inilah bentuk kebersamaan kita dengan masyarakat Kabupaten Lingga," tutupnya.

Diacara serah terima kunci rumah yang du bedah, turut hadir Kapolsek Singkep, Lurah Dabo, dan Ketua RW 04 Sekop Laut, Madel, serta Bhainkantibnas Kel. Dabo, Brigpol Maya Oktaviani dan warga setempat.

Mardian



Kejari Lingga Selamatkan Uang Negara
LINGGA, KEPRIAKTUAL.COM: Kejaksaan Negeri (Kejari) Lingga selamatkan uang negara dari dua terdakwa kasus tindak pidana korupsi pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) TA 2013, sebesar Rp 460.466.400. Hal itu disampaikan Kajari Lingga di Aula kantor Kejari Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, saat jumpa pers, Rabu (2/4/2018).

Kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Lingga, Puj Triasmoro, pihaknya telah menyelamatkan uang kerugian negara sebesar Rp 460.466.400 dari hasil kasus tindak pidana korupsi pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) TA 2013, kedua terdakwa.

"Untuk tahun ini, Kejari Lingga berhasil menyelamatkan uang negara dari hasil tindak pidana korupsi Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga. Uang tersebut akan kami kembalikan ke kas Negara," kata Puji Triasmoro dalam jumpa persnya di Aula kantor Kejari Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Terkait dana yang berhasil diselamatkan itu, terang Puji, pihak Kejari akan segera mengirimnya melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI).

"Habis ini kita akan mengirimkan uang tersebut ke kas daerah melalui BANK BRI," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, ungkapnya, total uang yang akan dikembalikan ke kas negara itu diamankan dari kedua terdakwa atau yang sudah terpidana, yakni Said Mukhtar dan Kasmadi.

"Atas nama Said Muktar, setelah proses persidangan, sudah diputuskan bahwa Said Muktar terbukti bersalah dan wajib membayar uang pengganti sebesar Rp 61.875.582," ungkap Puji.

Sementara, lanjut Puji, untuk terdakwa Kasmadi uang pengantinya sebesar Rp 348.585.818 sudah dibayarkan.

"Kedua terpidana, untuk uang penganti sudah lunas dibayarkan. Kalau untuk denda sebesar Rp 50 juta, yang belum membayar hanya Kasmadi saja. Kalau Said Mukhtar sudah melunasinya," ungkap pria yang memiliki dua anak itu.

Mengenai perkara, lanjut dia, kedua terpidana di bebankan biaya masing-masing sebesar Rp 5000.

Dra



Fhoto Bersama Bupati Lingga, Bupati Gorontolo dan Menteri Pertanian dan Peternakan
LINGGA, KEPRIAKTUAL.COM: Memantapkan progres visi misi dunia pertanian di perbatasan, Bupati Lingga H Alias Wello, S.IP dan Bupati Gorontalo Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd, melakukan pertemuan dengan menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (19/04/2018).

Agenda pertemuan tersebut, yang pertama dibicarakan terkait progres pertanian dan ketahanan pangan di perbatasan. Dan yang Kedua, Bupati yang serius untuk membangun daerahnya masing-masing mendapat respon baik Menteri Pertanian.

Setelah pertemuan, kedua Bupati tersebut, langsung bertemu dengan orang dekatnya Menteri Pertanian guna merealisasikan yang disampaikan Menteri.

Kabupaten Lingga akhirnya mendapatkan alokasi bantuan 500 ekor sapi, Kelapa dan sejumlah bantuan Alsintan. Untuk tahap awal Kabupaten Lingga mendapat 220 ekor sapi.

"Ini bentuk komitmen Bupati Lingga di sektor pertanian dan peternakan. Bupati yang senantiasa gesit ini seusai pertemuan sumringah tetap optimis dalam membangun Kabupaten Lingga," ujar Pemuda HKTI Kepri, Safarrudin, Kamis (19/04/2018).

Sementara, dalam pertemuan itu juga Bupati Gorontalo Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd selaku ketua Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (Kopek) menjelaskan akan melakukan kegiatan-kegiatan di Gorontalo sebagai agenda menyambut kehadiran Presiden. Diantarnya menanam kelapa, padi Gogo dan Rakornas serta pencanangan revitalisasi kelapa nasional.

"Bupati Lingga, selaku Sekretaris Kopek sangat mendukung agenda ini," kata Safaruddin, mengutip perkataan Bupati Lingga H Alias Wello.

(dra) 


Wapres RI Jusuf Kalla Didampingi Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Bupati Lingga Alias Welo
LINGGA KEPRIAKTUAL.Com: Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) kunjungi Kab. Lingga, Provinsi Kepri, dalam acara membuka perhelatan Tamadun Melatu Antar Bangsa, Minggu (19/11-2017). Kehadiran Wapres RI bersama rombongan disambut Bupati Lingga Alias Wello dan Nurdin Basirun. 
Dan Ketiganya terlihat tampak kompak mengenakan pakaian adat kebesaran melayu yakni, baju kurung yang disertai tanjak. 

JK pada kunjungan tersebut juga dinobatkan oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri dengan gelar Sri Perdana Wira Negara. 

JK dalam kata sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas dinobatkannya Sultan Mahmud Riayat Syah III (Sultan Kerajaan Riau-Lingga) sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo (9/11/2017) lalu.  

Selain itu, JK juga mengucapkan selamat Hari Jadi Kabupaten Lingga ke14 tahun 2017. "Semoga di Hari Ulang Tahun Lingga ke14, semuanya dirahmati Allah SWT dan harapan kemajuan yang baik," kata JK. 

Menurut JK, kebudayaan melayu yang tinggi itu sudah memberikan andil yang besar kepada bangsa Indonesia. "Yakni dari sisi bahasa melayu yang menjadi bahasa penyatu nusantara," ujar Wapres RI. 

Senada dengan itu diungkapkan Bupati lingga Alias Wello. Ia meyakini kehadiran Wapres RI menjadi sebuah pertanda baik untuk kemajuan Kabupaten Lingga kedepan. 

Menurut Wello, Kabupaten Lingga memiliki 604 pulau dan hanya sekitar 98 pulau saja yang dihuni, sisanya masih kosong. "Dari kenyataan tersebut banyak potensi luar biasa yang masih belum tergarap," ujarnya. 

Selain itu, Wello menambahkan, Kabupaten Lingga adalah daerah yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) di Kepri, namun belum tergarap secara profesional. "Di Lingga semuanya ada, tambang timah, bauksit, bijih besi, maupun granit," katanya. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menpan-RB, Gubernur Kepri, Gubernur Jambi, Bupati Tanjung Jabung Timur, Anggota DRPD Kepri, dan Pangdam I Bukit Barisan. 

(Red/expossidik.com)




Fhoto Pesawat Cassa Struck M28
TANJUNGPINANG Kepriaktual.com; Direktur Polisi Air (Dir Polair) Polda Kepri Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun SH.M.Hum., menyebutkan, terkait penumpang pesawat Cassa Struck M28, sesuai manifest jumlah keseluruhan anggota Polair di pesawat Cassa Struck M28 berjumlah 16 orang. " Namun ada tiga anggota Polair yang turun di bandara Pangkal Pinang." Ujar Teddy, Sabtu malam (3/12/16), saat berada di Kantor Basarnas Kota Tanjungpinang. 



Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.