Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Menkes, Budi Gunadi Sadikin.

JAKARTA|KEPRIAKTUAL.COM: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendorong agar seluruh fasilitas pelayanan kesehatan memprioritaskan penggunaan alat kesehatan (alkes) produksi dalam negeri. Langkah tersebut sebagai upaya meningkatkan perekonomian bangsa sekaligus mendorong ketahanan sistem kesehatan yang merupakan pilar ketiga transformasi kesehatan.

“Untuk pembelian pemerintah, Pak Presiden minta sekitar 40 persen dari anggaran dipakai untuk belanja UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) supaya terjadi perputaran. Untuk itu, semua alkes yang bisa diproduksi dalam negeri harus dioptimalkan,” ujar Menkes, dikutip dari laman Kemenkes, Jumat (19/08/2022).

Budi mengatakan, saat ini Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah mengidentifikasi alat-alat kesehatan yang mampu diproduksi dalam negeri untuk selanjutnya dapat dimasukan di e-Katalog dan dimanfaatkan secara luas.

“Saya sudah minta agar dipastikan apa saja alat-alat yang bisa diproduksi dalam negeri untuk selanjutnya kita kunci di e-Katalog. Salah satunya tempat tidur, semua rumah sakit pusat maupun daerah harus pakai tempat tidur produksi dalam negeri,” ujarnya.

Selain tempat tidur, alat kesehatan yang telah diidentifikasi mampu memenuhi pangsa pasar dalam negeri di antaranya antropometri, kasa, dan kapas, dan lain-lain.

“Saat ini, kita telah melakukan pembelian 300 ribu antropometri untuk selanjutnya didistribusikan ke puskesmas, posyandu prima, dan posyandu di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyebutkan telah menyiapkan langkah strategis guna memenuhi kebutuhan alat kesehatan produksi dalam negeri.

Pertama dengan mendorong UMKM masuk dalam industri berbasis teknologi dan kreativitas. Kedua, dengan membangun rumah produksi bersama bagi para pelaku UMKM.

“Jadi nanti pemerintah bersama UMKM bisa duduk bersama untuk mengembangkan ekosistem mengenai produk dibutuhkan pemerintah dan ekosistem pembiayaannya,” tandasnya.

(HUMAS KEMENKES/UN/Setkab/Red)



Foto: Ilustrasi

BINTAN KEPRIAKTUAL.COM
: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Gama AF Isnaeni membantah seorang stafnya terinfeksi COVID-19 padahal sudah dua kali disuntik vaksin.

"Informasi itu tidak benar. Yang benar, hasil tes usap PCR pertama, Bang Yan (panggilan Kasubag Keuangan Dinkes Bintan), negatif COVID-19," ujar Gama di Bintan, Kamis (25/03), dikutip dari situs Diskominfo Kepri.

Ia menjelaskan dua anggota Yan yakni ibu dan istrinya terkonfirmasi COVID-19. Yan memang mengalami batuk, namun tidak terinfeksi COVID-19.

"Kita lihat nanti hasil tes usap kedua di Tanjungpinang, apakah beliau sehat atau terinfeksi COVID-19," ucapnya.

Gama mengakui isu yang beredar bahwa Yan sudah dua kali disuntik vaksin, namun masih terinfeksi COVID-19, beredar luas. Isu dapat menurunkan semangat masyarakat untuk divaksinasi.

"Itu isu yang tidak benar," tegasnya.

Namun Gama tetap mengingatkan seluruh elemen masyarakat bahwa vaksinasi tidak mutlak dapat meningkatkan kekebalan tubuh 100 persen dari serangan COVID-19. Imun tubuh setelah vaksinasi kedua meningkat 65 persen, dengan demikian orang yang sudah disuntik vaksin masih dapat terkonfirmasi COVID-19, namun dengan gejala yang ringan.

Ia menyontohkan, Vaksinasi BCG yang diberikan kepada anak-anak untuk mencegah penyakit TBC, tidak 100 persen meningkatkan kekebalan tubuh dari virus TBC. Artinya, anak yang sudah diberi Vaksin BCG tetao harus berhati-hati, menghindari pasien TBC.

Vaksinasi, menurut dia ikhtiar yang harus dilakukan, selain tetap menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas. 

"Jangan sampai merasa kuat setelah divaksin. Tetap harus menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak saat berinteraksi dan rajin mencuci tangan dengan sabun," katanya.

Redaksi


Ketibaan 10 juta dosis bahan baku vaksin COVID-19 do Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (02/03/2021). (Foto: Biro Pers Setpres/Rusman)

JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM
: Sebanyak sepuluh juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 kembali tiba di Indonesia. Bahan baku vaksin yang berasal dari perusahaan Sinovac tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (02/03/2021), sekitar pukul 12.05 WIB, melalui penjemputan khusus Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA891.

“Alhamdulillah hari ini kita kedatangan sepuluh juta bulk vaccine. Bulk vaccine ini adalah materi dasar vaksin yang nanti akan dibuat Bio Farma menjadi vaksin (siap pakai),” ujar Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono yang menyaksikan ketibaan bahan baku vaksin tersebut.

Kedatangan sepuluh juta dosis bahan baku vaksin ini merupakan kedatangan kelima setelah pada kedatangan sebelumnya Pemerintah juga telah mendatangkan baik vaksin siap pakai maupun bahan baku vaksin. Pada kedatangan pertama dan kedua, Pemerintah mendatangkan sebanyak 1,2 juta dan 1,8 juta dosis vaksin siap pakai. Adapun untuk kedatangan ketiga dan keempat masing-masing sebanyak 15 juta dan 10 juta dosis bahan baku vaksin telah didatangkan.

Dengan demikian, Pemerintah telah mendatangkan 38 juta dosis vaksin yang berasal dari perusahaan Sinovac. Vaksin-vaksin tersebut akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi massal secara gratis yang menargetkan 181,5 juta masyarakat.

“Bertahap nanti kemudian akan datang 185 juta vaksin yang berasal dari Sinovac,” imbuh Dante.

Bahan baku tersebut, sebagaimana bahan baku pada kedatangan ketiga dan keempat, selanjutnya akan diolah dan diproduksi lebih jauh oleh BUMN farmasi PT Bio Farma yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Vaksin COVID-19 produksi Sinovac tersebut sebelumnya juga telah menerima izin penggunaan darurat dari BPOM. Vaksin tersebut juga telah memperoleh fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Untuk diketahui, Dante melanjutkan, selain mengadakan vaksin COVID-19 yang berasal dari Sinovac, {emerintah juga telah memperoleh komitmen pengadaan vaksin dari sejumlah perusahaan farmasi lainnya, yakni AstraZeneca dari Inggris, Pfizer-BioNTech dari Jerman dan Amerika, serta Novavax dari Amerika yang kesemuanya akan digunakan dalam program vaksinasi Pemerintah.

“Kesemua vaksin tersebut akan memenuhi kebutuhan vaksinasi seluruh masyarakat Indonesia,” tandasnya. 

(Setkab/BPMI/UN)



Presiden Jokowi Saksikan Vaksinisasi Awak Media di Senayan. 

JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo dalam puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 untuk memberikan vaksinasi Covid-19 kepada awak media, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate melakukan koordinasi bersama Kementerian Kesehatan dan Dewan Pers.

"Saya bersyukur sekali melalui koordinasi yang baik antara Kemenkes, Dewan Pers, Kominfo dan berbagai ekosistem lain yang memungkinkan acara vaksinasi bagi rekan-rekan media hari ini bisa dimulai," ujar Menteri Johnny usai mendampingi Presiden dalam Pelaksanaan Vaksinasi untuk Awak Media di Hall Basket Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (25/02/2021) pagi.

Menteri Kominfo menjelaskan pelaksanaan vaksinasi hari ini masih untuk insan pers di DKI Jakarta, "Selanjutnya seperti Presiden sampaikan tadi akan diteruskan untuk awak media di daerah, yang tentu akan diatur lebih baik oleh Kementerian Kesehatan dan Dewan Pers," jelasnya.

Menurut Menteri Johnny, mengingat pentingnya vaksinasi untuk menjaga herd immunity, hal itu tidak saja diperuntukkan kepada awak media tetapi juga ekosistem lain yang menjadi garda terdepan, termasuk Kementerian Kominfo.

"Seperti untuk rekan-rekan dari BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) dan mitra kerja yang akan bertugas ke daerah untuk pembangunan infrastruktur TIK. Demikian juga pejabat-pejabat yang berhadapan langsung beraktifitas dan interaksi langsung dengan masyarakat," tandasnya.

Menteri Kominfo menuturkan proses vaksinasi sudah dilakukan di berbagai sektor seperti untuk tenaga kesehatan, "Termasuk di Kominfo sendiri juga sudah dilakukan. Kita harapkan gelombang vaksinasi akan berjalan lancar sehingga dalam waktu sekitar satu tahun ini vaksinasi untuk 181 setengah juta penerima bisa dilakukan di Indonesia," ujarnya.

Menurut Menteri Johnny suksesnya vaksinasi secara keseluruhan secepat mungkin bisa tercapai herd immunity, "Dengan demikian proses dan pergerakan pemulihan ekonomi nasional bisa kita peroleh dan kita capai bersama-sama," tandasnya. 

Modal Sosial

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan vaksinasi bagi awak media menunjukkan modal sosial yang dimiliki bangsa dan negara begitu besar, "Semua orang kalau merasa bahwa ini adalah milik mereka bersama, saya rasa pekerjaan sesusah apapun bisa selesai," ujarnya.

Menurut Menteri Budi Gunadi Sadikin, Indonesia saat meraih kemerdekaan juga bukan hanya karena pertarungan dari sekelompok masyarakat, tetapi juga karena dukungan seluruh komponen bangsa. Hal itu tergambar dari pelaksanaan vaksinasi saat ini.

"Jadi disini adalah contoh yang sangat baik bagaimana modal sosial bangsa kita sangat besar. Kementerian Kesehatan terbantu sangat banyak oleh Kementerian Kominfo, terima kasih Pak Johnny Plate, kemudian juga sangat terbantu oleh Dewan Pers," ujarnya.

Menteri Kesehatan berharap dengan adanya gerakan sosial bersama, tahapan vaksinasi berikutnya yang didukung oleh semua komponen bangsa menjadi modal sosial yang jauh lebih cepat dan Indonesia bisa mengatasi pandemi ini sesegara mungkin.

Ketua Dewan Pers M. Nuh menuturkan atas nama lembaga yang dipimpinnya bersama komunitas pers di Indonesia menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Menkominfo Johnny G. Plate dan Menkes Budi Gunadi Sadikin.

"Berkat Pak Menkominfo dan Pak Menkes apa yang disampaikan Bapak  Presiden pada saat HPN itu hari ini bisa kita laksanakan 5.512 (wartawan yang divaksinasi)," ujarnya.

Menurut Ketua Dewan Pers target awak media yang divaksinasi tidak hanya di DKI Jakarta, "Oleh karena itu kami akan terus bergerak di daerah-daerah, mereka pun yang di daerah harus kita pastikan mendapatkan vaksin, karena ini bagian dari perlindungan," jelasnya.

Ketua Dewan Pers M. Nuh menegaskan masker dan face shield merupakan alat perlindungan dari luar, sedangkan vaksin untuk perlindungan dari dalam tubuh. Dewan Pers berharap ketika semua awak media telah melakukan vaksinasi maka bisa menjalankan aktifitas peliputan dengan baik.

"Kalau dua-duanya ini bisa kita lakukan, insya Allah penjenengan (awak media) semua dalam meliput, melakukan pekerjaan jurnalistik seperti sekarang ini akan menjadi lebih nyaman," imbuhnya.

Dukungan Ekosistem

Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 kali ini juga didukung oleh pemerintah daerah dan ekosistem media serta startup digital. Ada dukungan dari  Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Literasi Digital Siberkreasi, Persatuan Wartawan Indonesia, Telkom, Telkomsel, Halodoc, Gojek dan Grab. 

Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Gojek, Shinto Nugroho mengatakan Gojek turut mendukung kelancaran dan keamanan mobilisasi peserta dari kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Kominfo. 

"Gojek memberikan lebih dari 5.000 voucher perjalanan GoRide dan GoCar serta 3500 voucher GoFood yang dapat dimanfaatkan oleh rekan-rekan media dan seluruh peserta. Hal ini sekaligus menjadi bentuk apresiasi atas peran dan kontribusi rekan-rekan media selama ini, khususnya di masa pandemi," tandasnya. 

Menurut Shinto Nugroho, Gojek mendukung penuh program vaksinasi Covid-19 yang tengah digencarkan pemerintah. "Kami menyambut baik vaksinasi bagi insan pers yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menyampaikan dan mewartakan informasi aktual bagi masyarakat," katanya.

CEO dan Cofounder Halodoc Jonathan Sudharta menyatakan kebanggaan menjadi bagian dari pelaksanaan vaksinasi massal yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bagi rekan-rekan media.

"Di saat penuh ketidakpastian ini, media berperan penting dalam memberikan informasi yang benar dan faktual bagi masyarakat, terlebih di tengah maraknya penyebaran hoaks seputar Covid-19," ujarnya.

President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata dukungan atas pelaksanaan vaksinasi kepada awak media. "Rekan media yang telah menjadi gugus terdepan untuk memberikan informasi akurat dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.

Tak Perlu Percaya Hoaks

Awak media menyatakan apresiasi atas pelaksanaan vaksinasi Covid-19.  Menurut Wahid Ahmad dari Berita Satu TV, pemerintah memperhatikan para pekerja di areal publik, di tempat-tempat dengan resiko tinggi serta memfasilitasi vaksinasi.

"Kita sudah banyak dapat info soal covid ini, semua aman, nggak ada masalah, dan proses vaksinasi juga hanya disuntik, kita sudah biasa.  Pemerintah, lembaga keagamaan, MUI dan lainnya ini sudah menyatakan bahwa vaksin aman dan halal. Jadi, menurut saya tidak akan ada masalah dari vaksinnya. Untuk itu, sebaiknya kita turut serta berpartisipasi agar pandemi cepat selesai dan aktivitas dapat kembali berjalan normal seperti biasa," ungkapnya.

Sementara itu jurnalis viva.co.id, Rohimawati mengingatkan agar masyarakat tidak percaya terhadap hoaks berkaitan dengan vaksin Covid-19. "Saya nggak takut. Saya niat banget pengen divaksin. Ternyata ada program dari pemerintah dan Dewan Pers.  Saya berharap masyarakat jangan percaya hoaks. Vaksin Aman kok. Saya malah tadi ngga ngerasa apa-apa saat disuntik," ujarnya.

Penjab Bidang Bhakti Sosial Hari Pers Nasional (HPN), M. Nasir, wartawan senior kompas ini menyampaikan terimakasih kepada pemerintah yang telah memperhatikan insan pers secara seksama. "Pelaksanaan vaksinasi massal ini luar biasa, berkat kordinasi yang ketat dibawah Kementerian Komunikasi dan Informatika, rekan-rekan media merasa mendapat perhatian". Ujar sekretaris Jenderal SMSI ini.

Dalam tahap pertama vaksinasi massal untuk awak media ini sebanyak 5512 wartawan terdaftar setelah dikoordinasikan oleh Dewan Pers. Mereka berasal dari 10 organisasi konstituen Dewan Pers antara lain Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI).

Kemudian, Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Aliansi Media Siber Indonesia (AMSI), Serikat Penerbit Suratkabar (SPS), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI).

Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi Awak Media akan digelar selama tiga hari mulai Kamis (25/02/2021) hingga Sabtu (27/2/2021) di Hall Basket Senayan Jakarta. Vaksinasi Covid-19 untuk awak media diselenggarakan Kementerian Kominfo didukung Kementerian Kesehatan, Dewan Pers dan Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta.(***)


Jubir Pemerintah, dr. Reisa Broto Asmoro. (Foto: Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Dalam keterangan pers hari Senin (8/2), juru bicara pemerintah, dr. Reisa Broto Asmoro menjelaskan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan vaksin Covid-19 Coronavac dari Sinovac bagi kelompok usia di atas 60 tahun.

Keputusan tersebut ditetapkan setelah melalui pembahasan antara Badan POM bersama KOMNAS (Komite Nasional) Penilai Obat, ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi, dan dokter Spesialis Geriatric. 

Berdasarkan hal tersebut, Kementerian Kesehatan telah memutuskan untuk segera melakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan berusia di atas 60 tahun. “Vaksinasi perdana bagi tenaga kesehatan berusia di atas 60 tahun langsung dilaksanakan hari ini juga, pagi tadi, hari Senin, 8 Februari 2021 pukul 09.00 WIB”, jelas dr. Reisa.

Diperkirakan akan ada lebih dari 11 ribu orang tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun yang akan divaksinasi di seluruh Indonesia dengan tetap menerima vaksinasi dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari. 

“Pemerintah juga akan melakukan vaksinasi kepada lansia kategori non-nakes, diperkirakan sekitar 10% populasi Indonesia adalah kelompok lansia”, sambung dr. Reisa.

Selain itu, dr. Reisa juga menjelaskan bahwa pemberian vaksinasi kepada lansia dapat menekan kematian dan juga mengurangi tekanan terhadap beban rumah sakit, dengan begitu angka rawat inap dan bed occupancy ratio dapat turun, kasus aktif dapat turun dan angka kesembuhan akan naik.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Badan POM, Dr. Dra. L. Rizka Andalusia menjelaskan bahwa pemberian izin penggunaan vaksin Covid-19 Coronavac dari Sinovac bagi kelompok usia di atas 60 tahun didasarkan kepada hasil uji klinik fase 1 dan 2 di China dan fase 3 di Brazil yang melibatkan subjek lansia dengan usia diatas 60 tahun.

“Uji klinik fase 1 dan 2 di China yang melibatkan subjek lansia sebanyak seitar 400 orang, menunjukkan bahwa vaksin Coronavac yang diberikan dengan 2 dosis vaksin dengan jarak 28 hari menunjukkan hasil imunogenisitas yang baik yaitu dengan seroconversion rate setelah 28 hari pemberian dosis kedua adalah 97,96%” jelas Dr. Rizka.

Selain itu, Dr. Rizka juga menjelaskan bahwa hasil uji Klinik fase 3 yang berlangsung di Brazil dengan melibatkan subjek lansia sebanyak 600 orang, diperoleh hasil bahwa pemberian vaksin Coronavac pada kelompok usia 60 tahun ke atas menunjukkan vaksin tersebut aman.

Untuk diketahui, dalam penerbitan izin penggunaan vaksin Covid-19 bagi lansia, pemberian persetujuan penggunaan (EUA) dapat dilakukan oleh Badan POM dengan mengevaluasi hasil uji klinik dari negara lain untuk mendapat data keamanan dan khasiat vaksin, dan data mutu produk dari laporan produksi.

Dr. Dra. L. Rizka Andalusia juga menambahkan bahwa dalam melengkapi pemberian persetujuan untuk lansia, Badan POM mengeluarkan informasi untuk tenaga kesehatan (Fact Sheet) yang dapat digunakan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dan vaksinator dalam melakukan skrining sebelum pelaksanaan vaksinasi. “Mengingat populasi Lansia merupakan populasi berisiko tinggi maka pemberian vaksin harus dilakukan secara hati-hati”, sambung Dr. Rizka

Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden


Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana.
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 terus bertambah setiap hari.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri, Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Rabu (17/6), mengatakan, jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 dalam tiga hari terakhir mencapai 28 orang.

"Dua hari yang lalu yang sembuh 11 orang, sehari yang lalu juga 11 orang. Hari ini 6 orang yang dinyatakan sembuh dari COVID-19," ujarnya.

Tjejep menjelaskan total jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 di Kepri mencapai 162 orang, 2 orang di antaranya merupakan awak Kapal KM Sabuk Nusantara.

Ia merincikan, pasien yang sembuh dari COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan dengan metode PCR tersebar di Karimun sebanyak 5 orang, Batam 102 orang, Tanjungpinang 22 orang, Bintan 2 orang.

Sementara total jumlah pasien positif COVID-19 mencapai 254 orang, yang terdiri dari pasien yang dirawat di luar RS Galang, Batam sebanyak 222 orang, dan pasien yang dirawat di RS Galang 32 orang.

"Hari ini tidak ada penambahan pasien positif COVID-19 di Kepri," ujarnya.

Tjetjep mengemukakan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Kepri mencapai 810 orang, bertambah 16 orang. Sebanyak 586 orang pasien sudah selesai diawasi.

Sedangkan jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Kepri mencapai 7478 orang, bertambah 180 orang hari ini. Sebanyak 7107 orang sudah selesai dipantau tim medis.

Sementara orang dalam pengawasan (ODP) di Kepri mencapai 6199 orang, bertambah 146 orang. Sebanyak 3668 orang sudah diawasi.

Sumber: Diskominfo Kepri.


Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt S.
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: 1 dari 5 orang personel Polsek Galang yang menjalani Isolasi di RS. Bhayangkara Polda Kepri, terkonfirmasi Covid-19, dengan hasil Swab Positif. Hasil tersebut dikeluarkan, Minggu (26/4/20) sekitar jam 10.00 wib.

Kabid Dokkes Polda Kepri Kombes Pol dr. Mohammad Haris, MARS didampingi Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S., S.IK., M.Si., menjelaskan sebelumnya 5 orang Personel tersebut telah diperiksa dengan Rapid test, radiologi dan pemeriksaan hematologi.

Dari Hasil pemeriksaan awal, semuanya masih dalam batas normal. Selanjutnya kelima orang personel tersebut menjalani Isolasi selama 11 hari di RS. Bhayangkara Polda Kepri, Kota Batam.

"Dilakukannya isolasi terhadap kelima personel tersebut dikarenakan personel tersebut merupakan satu regu piket dengan satu orang personel Polri yang sebelumnya pasien terkonfirmasi covid-19 no.15," ujar Kabid Dokkes Polda Kepri Kombes Pol dr. Mohammad Haris.

"Dari hasil Swab terhadap 5 Personel tersebut bahwa dinyatakan 1 orang Personil Polri Inisial EPB terkonfirmasi Positif Covid-19. Selanjutnya 2 personel dengan hasil negatif dan 2 personel lagi masih menunggu hasil tes swab," tuturnya kembali.

Ditambahkan Kabid Humas Polda Kepri, Polda Kepri dan jajaran terus melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19. Upaya pencegahan penyebaran tidak hanya dilakukan di tengah masyarakat, namun juga dilakukan didalam lingkungan kerja sendiri.

"Pemeriksaan rutin kesehatan terhadap Personel Polri Polda Kepri dan jajaran secara berkesinambungan terus dilakukan. Namun tidak berhenti disitu, kerja sama semua pihak termasuk juga masyarakat serta disiplin diri sangat perlu ditingkatkan ditengah Pandemi Covid-19 seperti saat ini," ungkap Kombes Pol Harry Goldenhardt S.


Redaksi/Humas Polda Kepri


Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto. (Fhoto: Istimewa).
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Hasil Rapid Test Covid-19 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Batam, pada Jumat (24/4/2020) kemarin. Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto mengatakan, dari 13 orang anggota DPRD Batam yang telah ikut menjalani Rapid Test. Tiga orang hasilnya dinyatakan reaktif Covid-19.

"Iya, hasil Rapid Tes kemarin, tiga orang anggota DPRD Batam dinyatakan reaktif," kata Nuryanto via Whatshapnya, Sabtu (25/4-2020).

Kemudian, lanjutnya, ia juga udah kordinasi dan minta kepada Kela Dinas (Kadis) Kesehatan. Agar selanjutnya di ambil langkah sesuai Standar persedur kesehatan, seperti swab dll.

"Dan harus di cek ulang tentang akurasinya. Karena rapid test ini di beberapa tempat banyak kejadian, yang tadinya reaktif, jadi pasif, dan yang tadinya positif jadi negatif atau sebaliknya," ujar politisi PDIP ini.

Nurnyanto juga meminta, untuk seluruh anggota dan staf, termasuk awak media yang bertugas di DPRD Kota Batam, kiranya bisa test semua.

"Untuk itu, saya meminta Sekretariat DPRD Batam untuk memfasilitasinya. Karena DPRD Batam tempat publik, dan harus steril dari virus," kata Ketua DPRD Batam, Nuryanto.

Panggilan sapaan akrab Cak Nur ini juga menyampaikan himbauan buat seluruhnya rakyat Kota Batam. Untuk mencegah penyebaran covid-19 ini, mudah dan efektif adalah "Stay At Home".

"Tinggal dirumah, belajar dirumah, bekerja dirumah, semua kegiatan ada dirumah. Ikuti arahan dan petunjuk pemerintah inshallah Indonesia akan cepat bebas dan terhindar dari covid-19," tutupnya.


Alfred


Fhoto: Istimewa. 
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: PT Dexa Medica merasa prihatin dengan keadaan pandemi Corona atau Covid-19 yang tengah melanda dunia dan Indonesia. Untuk itu, PT Dexa Medika terus mendukung pemerintah, membantu sesuai dengan kemampuan perusahaan.

“Sesuai dengan filosofi kami expertise for the promotion of health bersama dengan Badan POM yang mendesak Dexa Medica untuk segera mampu memproduksi obat-obatan yang dibutuhkan untuk penanganan pasien covid-19,” kata Heri Sutanto, Direktur PT Dexa Medica di BNPB, Jakarta, Rabu (9/4/2020).

Dexa Medika, kata Heri, akan mendonasikan sejumlah produk yang dibutuhkan saat ini oleh dokter dan pasien covid-19 yaitu hydroxy chloroquine.

Baca Juga:

Pemko Batam Perpanjang Belajar Sekolah dari Rumah


“Obat ini sangat ditunggu-tunggu dan bahannya sulit didapatkan, namun karena dukungan pemerintah melalui BPOM, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian semua mendukung kita untuk bisa mendatangkan bahan baku sedang rebutan di seluruh dunia ke Indonesia. Kami sudah memproduksinya dan saat ini barang sudah siap disalurkan ke 5.000 pasien, ada 100 ribu tablet yang kita donasikan,” katanya.

Di samping itu, Dexa juga mendonasikan azithromycin untuk 5000 pasien sejumlah 50.000 tablet.

“Itu tahap pertama, selanjutnya kami juga akan mendonasikan dalam waktu dekat klorokuin untuk 12 ribu pasien covid sejumlah 240 ribu tablet. Itu sumbangsih Dexa Medika yang bergerak di bidang farmasi. Kami juga sudah mendonasik APD kepada dokter dan tenaga medis, dan mensuplai vitamin dan suplemen yang dibutuhkan para garda depan. Adapun total donasi tahap pertama ini lebih dari Rp 5,1 miliar,” katanya.


Sumber: Investor Daily


Kabid Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) Bea Cukai Batam, Sumarna.
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Bea Cukai Batam percepat pelayanan impor Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Kesehatan (Alkes) untuk penanggulangan Covid-19 di wilayah Kepri dan Batam. Hal itu disampaikan oleh Kabid Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) Bea Cukai Batam, Sumarna, dalam pres rilisnya, Kamis (9/4-2020).

Sumarna mengatakan, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang dirubah dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020. Pemerintah menunjuk Kepala BNPB sebagai ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Dan memberikan kewenangan BNPB untuk menerbitkan rekomendasi ijin impor sebagai pengganti perizinan larangan/pembatasan.

"Pemerintah menunjuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)," ujar sumarna.

Selanjutnya, kata Sumarna, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) bersama tentang percepatan pelayanan impor barang untuk keperluan penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Baca Juga:

Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi V Pakis-Malang Mulai Dioperasikan 7 April 2020 Tanpa Tarif


"Permohonan rekomendasi dari BNPB dapat dilakukan secara online, dengan cara mengakses laman resmi INSW di http://insw.go.id lalu klik menu Aplikasi INSW dan memilih submenu Perizinan Tanggap Darurat. Selanjutnya, pemohon memilih menu Pengajuan Rekomendasi BNPB," ujarnya.

Setelah itu, ungkap Sumarna, mencentang jenis rekomendasi berupa Rekomendasi Pengecualian Tata Niaga Impor dan Rekomendasi Fasilitas Pembebasan Bea Masuk Impor. Kemudian pemohon mengisi formulir pada laman INSW tersebut serta mengunggah dokumen persyaratan sesuai dengan jenis permohonan.

"Untuk selanjutnya, pemohon cukup memantau status pengajuan rekomendasi melalui fitur Tracking Pengajuan Rekomendasi BNPB di laman resmi INSW. Setelah proses analisis selesai, sistem akan menerbitkan persetujuan atau penolakan pengajuan rekomendasi," tuturnya.

Ia juga menjelaskan, untuk barang tujuan non komersial, setelah mendapat rekomendasi dari BNPB, pemohon mengajukan dokumen PPFTZ-01 dengan melampirkan rekomendasi dari BNPB. Selanjutnya, bea cukai akan memproses hingga terbitnya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) sebagai dokumen pengeluaran barang impor keluar Pelabuhan.

"Untuk barang tujuan komersial, setelah mendapat rekomendasi dari BNPB, pemohon mengajukan dokumen PPFTZ-01 dengan melampirkan rekomendasi dari BNPB dan persetujuan impor dari BP Batam. Bea Cukai akan memproses hingga terbitnya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) sebagai dokumen pengeluaran barang impor keluar Pelabuhan," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, Bea Cukai Batam berkomitmen untuk memberikan pelayanan cepat terhadap impor Alat Pelindung Diri (APD) dan alat kesehatan (Alkes) dalam rangka penanggulangan COVID-19 di wilayah Batam dan Kepulauan Riau.

"Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai pelayanan pemasukan barang untuk penanggulangan Covid-19, dapat menghubungi Contact Center Bea Cukai Batam (0778) 429446 dan 0812-2111-1484 (Whatsapp Only)," tutupnya.

(***)


Sebelum Diresmikan, Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono Didampingi Kapolda Kepri Tinjau Rumah Sakit Covid-19 Galang
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Kapolda Kepri bersama Plt. Gubernur Kepri dan Forkopimda menyambut kedatangan Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono, S.E., M.M, dan rombongan di  VVIP Bandara Hang Nadim. Kedatangan Pangkogabwilhan I beserta rombongan mengunjungi Ex Camp Vietnam Kec. Galang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau untuk meresmikan Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang, Senin (6/4-2020).

Peresmian Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang tersebut dihadiri oleh Plt Gubernur Kepri, Kapolda Kepri, Irjen Pol Andap Budi Revianto, Pangdam 1 Bukit Barisan Mayor Jendral TNI MS Fadilah, Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Danrem 033/WP, Danlantamal IV Tg.Pinang, Kajati Kepri, dan Walikota Batam.

Sebelum melakukan peresmian Pangkogabwilhan I bersama dengan Plt Gubernur Kepri, Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budi Revianto dan Pangdam 1 Bukit Barisan Mayor Jendral TNI MS Fadilah melakukan peninjauan kesiapan bangunan, peralatan medis serta dokter dan tenaga medis yang ada pada Rumah Sakit Khusus tersebut.

Baca Juga:

Pemerintah Kota Batam Terima Bantuan Sembako dari Asosiasi Distributor Bahan Pokok


Saat meresmikan Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang tersebut, Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono menyampaikan, Rumah Sakit khusus ini sudah siap beroperasional sesuai dengan yang ditekankan oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo bahwa tanggal 6  April 2020 Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang ini resmi dapat dioperasikan.

"Harapan kita tidak ada masyarakat kita yang menjadi pasien di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang ini namun minimal kita siap," ungkapnya.

Kemudian, Pangkogabwilhan I juga menjelaskan, Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 ini juga akan menerima pasien rujukan dari RS yang ada di Kota Batam. Tenaga medis yang ada di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 berasal dari TNI, Polri dan Relawan yang ingin mengabdikan dirinya sebagai tenaga medis (Kreteria tenaga medis relawan ditentukan oleh Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19).

"Adapun total Keseluruhan petugas Medis, Paramedis dan Relawan RS Infeksi Pulau Galang Kel. Sijantung Kec. Galang - Kota Batam adalah sebanyak 244 (dua ratus empat puluh empat) orang," tuturnya.

Selanjutnya, Plt. Gubernur Kepri H. Isdianto mengungkapkan, keberadaan rumah sakit ini sendiri adalah keberuntungan bagi kita masyarakat Provinsi Kepri.

Sementara Polda Kepri sendiri mengirimkan 10 orang tenaga medis yg terdiri dari 3 perawat, 2 tim evakuasi (beranggotakan 6 pers) dan 1 analis kima lab.


(***)



Data Gugus Tugas Covid-19 dan Dinkes Kepri.
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Berikut data terbaru ter Update data perkembangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Minggu (5/4-2020).

Data informasi Covid-19 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kepri, PDP Komulatif, 122 orang, sedang dirawat/isolasi 39 orang, selesai pengawasan 83 orang. Sedangkan jumlah PDP pemeriksaan lab, jumlah diperiksa 105 orang, on proses,40 orang, negatif 55 orang, positif 10 orang.

Berikut data PDP Komulatif di Kabupaten/Kota: Batam, 66 orang, Tanjungpinang, 32 orang, Bintan, 8 orang, Karimun, 9 orang, Anambas, 3 orang, Lingga, 0 orang, Natuna, 4 orang.

Dan Data PDP sedang dirawat/isolasi: Batam, 10 orang, Tanjungpinang, 17 0rang, Bintan, 6 orang, Karimun, 2 orang, Anambas, 1 orang, Lingga, 0 orang, Natuna, 4 orang.

Kemudian Data PDP selesai pengawasan: Batam, 56 orang, Tanjungpinang, 15 0rang, Bintan, 2 orang, Karimun, 7 orang, Anambas, 2 orang, Lingga, 0 orang, Natuna, 1 orang.

Baca Juga:

Berikut Data Terupdate Covid-19 dari Dinkes Kepri/Hari Ini, Batam Urutan Teratas


Sedangkan Data PDP Pemeriksaan Lab, Jumlah Diperiksa: Kota Batam, 52 orang, Tanjungpinang, 32 0rang, Bintan, 8 orang, Karimun, 9 orang, Anambas, 2 orang, Lingga, 0 orang, Natuna, 2 orang.

Selanjutnya PDP On Proses: Kota Batam, 17 orang, Tanjungpinang, 14 0rang, Bintan, 6 orang, Karimun, 2 orang, Anambas, 0 orang, Lingga, 0 orang, Natuna, 1 orang. Dan PDP Negatif: Batam, 30 orang, Tanjungpinang, 14 0rang, Bintan, 2 orang, Karimun, 6 orang, Anambas, 2 orang, Lingga, 0 orang, Natuna, 1 orang.

Sementara PDP Positif: Kota Batam, 5 orang, Tanjungpinang, 4 0rang, Bintan, 0 orang, Karimun, 1 orang, Anambas, 0 orang, Lingga, 0 orang, Natuna, 0 orang.

Sementara data Covid-19 Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kepri adalah, yang Komulatif, 1946 Orang, Proses Pemantauan, 1095, Selesai Pemantauan,851. Dan Covid-19 yang ODP Pemeriksaan Lab, Jumlah Diperiksa, 148, On Proses 38, Negatif, 110, Positif, 0.

Berikut data ODP Kabupaten/Kota, Komulatif:
. Batam, 1282 orang.
. Tanjungpinang, 149 orang.
. Bintan 59 orang.
. Karimun 346 orang.
. Anambas 7 orang.
. Lingga 3 orang, dan
. Natuna 100 orang.

ODP Proses Pemantauan:
. Batam 715 orang
. Tanjungpinang 61 orang
. Bintan 30 orang
. Karimun 220 orang
. Anambas 2 orang
. Lingga 3 orang
. Natuna 64 orang,

ODP Selesai Pemantauan:
. Batam 567 orang
. Tanjungpinang 88 orang
. Bintan 29 orang
. Karimun 126 orang
. Anambas 5 orang
. Lingga 0 orang
. Natuna 36 orang,

Sedangkan ODP Pemeriksaan Lab, Jumlah Diperiksa:
. Batam 120 orang
. Tanjungpinang 23 orang
. Bintan 0 orang
. Karimun 5 orang
. Anambas 0 orang
. Lingga 0 orang
. Natuna 0 orang,

ODP On proses:
. Batam 37 orang,
. Tanjungpinang 1 orang
. Bintan 0 orang
. Karimun 0 orang
. Anambas 0 orang
. Lingga 0 orang
. Natuna 0 orang,

ODP Negatif:
. Batam 83 orang,
. Tanjungpinang 22 orang
. Bintan 0 orang
. Karimun 5 orang
. Anambas 0 orang
. Lingga 0 orang
. Natuna 0 orang,

Positif: -----

Keterangan Covid-19 yang meninggal di Kepri:
. Positif Covid-19 meninggal: Batam (3)
. PDP meninggal (on proses lab): Batam (1), TPI (1)
. Negatif Covid-19 meninggal penyakit penyerta: Batam (5), TPI (1), Karimun (1).
. Sembuh Covid-19: TPI (1), Karimun (1).


Sumber : Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri dan Dinkes Kepri


Ruang Pasien PDD yang Selesai Perawatan, (Fhoto: Istimewa).
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Dikutip dari situs Media Center Batam, Hingga Sabtu (4/4) sudah 56 warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) corona virus disease (Covid-19) menyelesaikan perawatan. Sedangkan PDP yang masih dalam pengawasan sebanyak 10 orang.

“Dari total PDP ini, sudah dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap 52 sampel swab. Sejauh ini yang terkonfirmasi positif covid-19 ada 4 orang. Sedangkan yang hasil pemeriksaannya negatif ada 30 orang. Dan masih dalam proses 18 sampel,” papar Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam, Amsakar Achmad di Batam Centre.

Selain PDP, gugus tugas juga melakukan pemantauan terhadap orang-orang yang pernah berinteraksi langsung dengan pasien Covid-19. Terdata sebanyak 1.253 orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Batam. Termasuk di dalamnya mereka yang pernah bepergian ke daerah terjangkit dalam masa mewabahnya Covid-19.

Baca Juga:

Berikut Data Terupdate Covid-19 dari Dinkes Kepri/Hari Ini, Batam Urutan Teratas


“Sampai hari ini (Sabtu), ODP yang sudah menyelesaikan pemantauan sejumlah 521 orang. Dari jumlah tersebut 120 sampel swab sudah diperiksa, dan 83 di antaranya dinyatakan negatif Covid-19,” tutur Wakil Wali Kota Batam tersebut.

Artinya ada 55 sampel yang masih ditunggu hasil pemeriksaannya. Yaitu 18 sampel PDP dan 37 sampel milik ODP yang dalam proses pemeriksaan.

“Kita juga sudah melakukan pemeriksaan menggunakan alat rapid test. Sudah 57 orang yang dites, baik orang tanpa gejala (OTG), ODP, maupun PDP. Hasilnya 4 reaktif dan 53 non reaktif. Kepada yang hasil rapid tesnya reaktif, kita lakukan pemeriksaan lanjutan,” ujarnya.

Amsakar mengatakan saat ini pemerintah sedang membenahi fasilitas isolasi di RSUD Embung Fatimah. Fasilitas perawatan pasien penyakit menular di RSUD ini merupakan bangunan baru. Sehingga diakuinya masih ada beberapa perlengkapan pendukung yang perlu ditambahkan di ruang perawatan.

“Menurut informasi, sekarang di RSUD sedang tidak ada pasien terkait Covid-19. PDP yang dirawat kemarin sudah dibolehkan pulang. Sehingga ruang perawatan sedang kosong. Oleh karena itu, kita manfaatkan waktu ini untuk melengkapi fasilitas pendukungnya. Semoga dengan begitu pasien lebih nyaman, perawatan lebih baik, dan lebih banyak pasien yang sembuh,” kata dia.


(***)


Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.