Tampilkan postingan dengan label wisata. Tampilkan semua postingan

Foto:Ist

TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau berupaya mendorong pelaku ekonomi kreatif dan usaha kecil menengah bangkit di masa pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar, di Tanjungpinang, Jumat (17/09), mengatakan, berbagai kegiatan kepariwisataan yang digelar secara terbatas melibatkan banyak pihak, seperti seniman, pelaku usaha kecil menengah (UKM), dan pemilik peralatan musik.

"Sektor pariwisata agak lambat berkembang sehingga mempengaruhi ekonomi kreatif dan UKM. Kalau sektor pariwisata bangkit, kami yakin dan optimistis kedua sektor itu juga bangkit," katanya.

Bulalimar mengemukakan Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengarahkan agar kegiatan Dinas Pariwisata Kepri mendorong pemberdayaan masyarakat dan berperan dalam meningkatkan produktivitas UKM.

Sejumlah kegiatan kepariwisataan yang digelar terbatas Dinas Pariwisata, yang bekerja sama dengan pihak lainnya dalam beberapa bulan terakhir memberi dampak positif bagi para seniman, pelaku ekonomi kreatif dan UKM. Kegiatan kepariwisataan yang sudah dilaksanakan di sejumlah mal di Batam, dan kegiatan lainnya di Kabupaten Bintan.

Bahkan Dinas Pariwisata mendorong para pengusaha yang tidak terlalu terdampak pandemi COVID-19 untuk membantu meningkatkan produktivitas UKM.

"Ada cukup banyak pengusaha yang tergerak hatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu," ucapnya.

Buralimar optimistis sektor pariwisata bangkit setelah pemerintah dan masyarakat secara umum berupaya keras menurunkan potensi penularan COVID-19. Persentase vaksinasi yang diberikan kepada aparatur pemerintahan, tenaga kesehatan, dan masyarakat, yang tinggi, di atas nasional, juga  mendorong kepercayaan publik untuk berwisata di Kepri.

Saat ini, kata dia kemajuan pariwisata di Kepri dipengaruhi kasus aktif COVID-19. Semakin rendah kasus aktif COVID-19, seperti yang terjadi saat ini, maka sektor pariwisata akan bangkit.

"Pelaku usaha kepariwisataan sekarang hanya berharap dari wisatawan lokal dan nusantara. Jumlahnya sudah semakin baik. Namun kami berharap wisman, terutama dari Singapura dapat berkunjung ke seluruh objek wisata di Kepri. Ini akan berdampak positif pada sektor perekonomian masyarakat," tuturnya.


Red/Diskominfo Kepri



Durian Pining. 

GAYO LUES KEPRIAKTUAL.COM: Menikmati buah durian di pinggir jalan atau membeli di pasar dan membawa kerumah dimakan bersama keluarga sudah menjadi kebiasaan bagi pencinta durian ketika musim durian tiba. Tak terkecuali di Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues, apalagi saat musim durian sudah tiba banyak durian berbagai jenis tiba di pasar kota Blangkejeren tak terkecuali durian Pining yang terkenal enak dan tidak mudah busuk, itu bisa dijumpai di kota dari siang hingga sore hari. 

Seperti dikatakan pedagang durian asal pasir putih desa Pining mak isah (48).Durian yang dia jajakan langsung dari daerahnya yang terkenal enak empuk dan tidak busuk, harganya pun dibandrol bervariasi ada yang harga 10.000 Ribu dan ada yang harga 15000 Ribu tergantung besar kecilnya.

"ya pak harganya sepuluh ribu yang ini lima belas ribu tergantung besar kecilnya pak," ujarnya. Sabtu (28/08/2021). 

Hampir sepanjang jalan dipenuhi dengan pedagang durian ada yang berasal dari luar daerah seperti durian asal Kutacane Aceh Tenggara, durian asal tiga lingga, dan lain sebagainya. 

Pengunjung bisa menikmati durian dengan harga sepantasnya apalagi durian montong asal trive jaya itu pasti enak namun jarang kita dapatkan pinggir pasar karena keburu habis diborong konsumen. 

Jadi, bagi pencinta durian apa salahnya jika sedang melewati kota Blangkejeren, tidak ada salahnya mampir sekejab untuk menikmati durian asal Pining itu dikarenakan rasanya enak dan manis.

Mustafa Kamal


Taman Nasional Gunung Lauser.

GAYO LUES KEPRIAKTUAL.COM: Kabupaten Gayo Lues Provensi Aceh adalah salah satu kabupaten yang terletak di Garis lintang 03*40'26"-40* 16'55" LU dan Garis bujur 96* 43'24"- 97* 5,549,91 Km, ibu kota Kabupaten ini adalah Blangkejeren Provinsi Aceh dan secara Administrasi terdiri dari Sebelas Kecamatan, diantaranya:
1.  Kecamatan Blangkejeren
2.  Kecamatan Putri Betung
3.  Kecamatan Dabun Gelang
4.  Kecamatan Blang Pegayon
5.  Kecamatan Pining
6.  Kecamatan Kuta panjang
7.  Kecamatan Blang Jerango
8.  Kecamatan Terangun
9.  Kecamatan Tripe Jaya
10.Kecamatan Pantang Cuaca
11.Kecamatan Rikit Gaib

Kabupaten Gayo Lues ini juga dijuluki dengan sebutan Negeri Seribu Bukit yang di kelilingi hutan Lauser, terletak di dataran tinggi Provinsi Aceh, di ketinggian 500 - 2000 meter diatas permukaan laut, serta dikelilingi hutan kawasawan Ekosistem Lauser (KEL) serta terluas di Asia Tenggara. Yang luasnya mencapai 554,991 hektar, terdiri dari hutan lindung dan Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL). 

Sehingga menjadi daya tarik wisatawan baik dari dalam maupun luar Negeri, sehingga para peneliti dari luar terpesona sehingga ingin mendatangi negeri diatas awan ini.

Jika para wisatawan datang ke Negeri ini, mereka bisa melihat pemandangan perbukitan yang masuk Gugusan Bukit Barisan dengan bentangan hutan pemandangan luar biasa ini bisa kita lihat di sepanjang jalan dari kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Tenggara bahkan dari Kabupaten Aceh Barat Daya. 

Tempat Rekreasi. 

Apalagi jika dipandukan pemandangan hutan alami, oh semakin lengkap terlihat serta indah yang berpadu dengan aliran Air sungai yang sangat berliku liku dan dingin, dan bersih, apalagi Kabupaten Gayo Lues ini juga merupakan hulu dari tiga daerah aliran sungai (Das) terpanjang di Provinsi Aceh, salah satunya Das Alas Singkil, Das Aceh Tamiang dan Das Tripe, aliran sungai ini juga menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan yang ingin datang ke daerah negeri seribu Bukit ini, karena daerah ini juga mempunyai sungai arung jeram itu sangat di sukai para turis manca negara. 

Saat ini Gayo Lues,dipandu dengan keindahan hamparan sawah yang langsung berbatasan dengan perbukitan dan hutan pinus yang berjejer rapi menambah keindahan negeri ini yang sungguh alami. 

Saat ini masyarakat bisa dikatakan kebanyakan petani baik di desa maupun di desa yang sangat terpencil dan masih awam, masing masing kepala rumah tangga memiliki lahan persawahan dan lahan perkebunan sehingga mereka bercocok tanam baik padi maupun kebun bergotong royong, itu sudah kebiasaan mereka hingga turun temurun jika musim tanam tiba pada saat itu. Namun kebiasaan seperti itu kini perlahan lahan mulai surut bahkan sulit ditemukan lagi di desa desa tempat mereka berdomisili. 

Selain itu, pencinta hutan Lauser, Forum Masyarakat Utan (FMU) terus menjaga hutan Galus untuk mengembangkan ekowisata, khususnya hutan dan sungai untuk menambah kunjungan wisatawan mancanegara negara. Kini Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues, berupaya menyediakan fasilitas untuk mendukung ekowisata sehingga harapan masyarakat untuk menambah pendapatan mereka.

Maka dari itu, untuk menjaga hutan tidak rusak atau dirambah orang orang yang tidak bertanggung jawab, Pemerintah daerah dibantu sejumlah pihak terus meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mengembangkan  sektor perkebunan rakyat, seperti contoh pemda kembali menggalakan tanaman kopi, karena tanaman kopi sangat bergantung hutan, jika hutan rusak kualitasnya menurun dengan sendirinya, justru itu masyarkat agar betul betul menjaga hutan supaya tanaman kopi tumbuh subur serta menghasilkan biji yang bermutu. 

Saat ini pemda Galus terus merong rong agar objek ekowisata agar terus berkembang, salah satunya adalah, memfasilitasi areal kemping trekking, selain kepentingan ekonomi upaya pelestarian lingkungan perlu juga dilakukan demi terciptanya keseimbangan ekosistem. Serta terjaganya habitat satwa liar yang dilindungi agar Negeri seribu Bukit ini terpeliharanya debit air di permukaan maupun air bawah tanah. 

Hingga kini, keberadaan hutan Lauser merupakan daya tarik wisata yang harus tetap dipertahankan oleh semua pihak, agar para wisatawan manca negara jika datang berkunjung ke Galus merasa terpesona melihat hutan yang masih alami, bahkan untuk mendaki puncak gunung Lauser juga harus dilakukan berbagai kegiatan pada umumnya, supaya berpengaruh pada daya tarik wisatawan datang ke Gayo Lues, sehingga penghasilan masyarakat dapat lebih meningkat. 

[Semoga terwujud ]

(Mustafa Kamal)


Foto:Istimewa

TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM
: Gubernur Provinsi Kepri H Ansar Ahmad mengatakan bahwa ia yakin kawasan Geopark Nasional Natuna akan mampu menjadi potensi terbesar pariwisata Kepri.

Hal tersebut disampaikan Ansar kepada Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Natuna masa jabatan 2021-2024 Wan Siswandi dan Rodhial Huda di Gedung Daerah, Senin (24/5), dikutip dari situs Diskominfo Kepri.

"Saya yakin kawasan Geopark Nasional Natuna itu mampu menjadi potensi pariwisata yang besar," tegas Ansar.

Hal tersebut lanjut Ansar yang menjadi dasar Pemprov Kepri menjadikan Natuna sebagai salah satu tujuan pariwisata unggulan bagi turis mancanegara.

"Kita harapkan kedepannya Pemerintah daerah dapat lebih serius dalam menarik investor guna pengembangan pariwisata Geopark Nasional Natuna ini," jelas Ansar

Ansar juga mendorong Pemerintah Daerah untuk membuat payung hukum sesuai kewenangan untuk memberikan kemudahan perizinan usaha serta kepastian hukum bagi para investor.

"Agar tak ragu untuk menanamkan modalnya untuk peningkatan pariwisata di Natuna," tegas Ansar.

Redaksi


Foto: Istimewa

TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Kawasan wisata berskala internasional, Lagoi, Kabupaten Bintan dan Nongsa, Kota Batam siap menyambut kedatangan wisatawan asal Singapura sesuai protokol kesehatan, kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana.

"Mulai dari perjalanan para wisatawan dari Singapura hingga ke Lagoi dan Nongsa sesuai protokol kesehatan. Objek wisata dan penginapan juga dipersiapkan sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19," tambah Tjetjep, yang juga mantan Kepala Dinkes Kepri, di Tanjungpinang, Kamis (25/03).

Ia mengatakan Pemerintah Singapura mulai mengijinkan warganya berwisata ke Lagoi dan Nongsa  mulai 21 April 2021. Namun sebelumnya, pihak Kementerian Kesehatan Singapura akan memeriksa kesiapan fasilitas dan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib (RSUP Kepri) di Tanjungpinang.

"Kita sudah siap, baik di Tanjungpinang dan Batam untuk mendukung wisatawan Singapura berkunjung ke Lagoi dan Nongsa," ucapnya.

Di Lagoi, kata dia pihak pengelola objel wisata berskala internasional sudah mempersiapkan delapan alat genose untuk mendeteksi apakah wisatawan tersebut tertular COVID-19 atau tidak. Namun sebelum ke Lagoi dan Bintan, seluruh wisatawan sudah dites usap dengan metode PCR di Singapura.

"Hotel, restoran dan objek wisata di Lagoi juga menerapkan sistem yang ketat untuk menjaga kenyamanan para wisman," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Bintan Gama AF Isnaeni mengatakan Lagoi sudah mempersiapkan sejak lama objek wisata sesuai protokol kesehatan. Di Lagoi nanti akan dibagi dua lokasi yakni lokasi yang hanya dapat dikunjungi wisman dan lokasi yang dapat dikunjungi warga lokal.

Pembukaan objek wisata untuk wisman ini, menurut dia tidak sederhana, membutuhkan keseriusan dalam mencegah penularan COVID-19 karena berhubungan dengan dunia internasional. Nama baik Lagoi akan semakin besar bila 
prosedur kesehatan yang diterapkan membuat wisman nyaman, terhibur, dan tetap sehat.

Sebaliknya, sikap sejumlah anggota masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan di Lagoi akan menimbulkan permasalahan, apalagi kalau sampai menimbulkan klaster baru COVID-19. Karena itu, pemisahan objek wisata untuk warga lokal dengan wisatawan internasional perlu dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami yakin mssyarakat Singapura sangat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Mereka ingin berlibur, namun harus tetap sehat," tuturnya.

Gama juga memberi apresiasi kepada Pemprov Kepri yang telah menyiapkan vaksin untuk 2 ribu pekerja di kawasan wisata berskala internasional, Lagoi. "Dukungan ini tentu sangat berarti untuk mencegah penularan COVID-19 terhadap para pekerja," ucapnya.

Sumber: Diskominfo Kepri 


Foto: Istimewa.

TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM
: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan menyelenggarakan Festival Barongsai di Mal Grand Batam pada Maret 2021 sebagai petanda pariwisata di wilayah tersebut mulai bangkit setelah terpuruk setahun akibat pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar, di Tanjungpinang, Selasa (23/02), mengatakan, Festival Barongsai merupakan kegiatan pariwisata pertama sejak mulai pandemi COVID-19 hingga sekarang. Festival Barongsai tersebut didukung Federasi Olahraga Barongsai Indonesia Kepri.

"Pariwisata Kepri harus bangkit setelah seluruh kegiatan pariwisata tidak dapat dilaksanakan karena pandemi COVID-19. Kegiatan perdana pariwisata pada Maret 2021 untuk menunjukkan kepada wisatawan asing bahwa Kepri sudah mulai aman dari COVID-19," katanya, dikutip dari situs resmi Diskominfo Kepri.

Buralimar mengatakan dalam tiga minggu terakhir, jumlah kasus aktif COVID-19 terus menurun. Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, jumlah kasus aktif COVID-19 tinggal 176 orang.

Terkait Festival Barongsai di Batam dan jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri yang relatif sedikit, ia berharap Singapura membuka pintu keluar-masuk warganya untuk menikmati keindahan alam di Batam dan Bintan. 

Warga Singapura merupakan wisman yang paling banyak berkunjung ke Kepri sebelum pandemi COVID-19.

"Sampai hari ini wisman ke Kepri masih nol, namun wisatawan nusantara atau domestik cukup banyak berkunjung ke berbagai objek wisata di Batam dan Bintan," tuturnya.

Kawasan pariwisata di Lagoi, Bintan dan Nongsa, Batam paling siap untuk menerima wisatawan mancanegara. Pelaku usaha pariwisata di Bintan dan Batam memiliki komitmen untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Di Lagoi, pihak pengelola pariwisata menyediakan laboraturium PCR untuk mendeteksi apakah karyawan maupun wisatawan terinfeksi COVID-19 atau tidak," katanya.

Buralimar mengatakan Singapura telah dua kali membatalkan rencana membuka akses warganya ke Batam dan Bintan. Ia berharap pada Maret 2021, akses warga Singapura ke Bintan dan Batam dibuka.

"Kami siap menyambutnya dengan menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.

Redaksi



Presiden RI, Jokowi. (Fhoto: Istimewa). 
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Tren pariwisata dunia diprediksi akan berubah selepas pandemi Covid-19 berlalu. Ke depannya, persoalan mengenai kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan keamanan akan menjadi isu utama bagi dunia pariwisata.

Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas mengenai tatanan normal baru di sektor pariwisata yang produktif dan aman dari Covid-19 menyebut bahwa hal tersebut harus dapat diantisipasi oleh para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Sehabis pandemi ini kita harus melakukan inovasi, perbaikan-perbaikan, sehingga bisa cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar nanti akan terjadi di dunia pariwisata global," ujarnya melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 28 Mei 2020.

Di antara sejumlah tren dan pergeseran yang diperkirakan bakal terjadi selepas pandemi misalnya referensi berwisata yang berubah menjadi berlibur sendirian, tertarik pada wisata kesehatan, wisata virtual, hingga staycation. Perubahan dan pergeseran pola wisata tersebut menjadi sangat penting untuk dipahami.

Selain itu, oleh karena isu mengenai keselamatan dan kesehatan akan lebih diprioritaskan para pelancong, maka diperlukan pula protokol tatanan normal baru bagi sektor pariwisata. Presiden menegaskan bahwa protokol tersebut nantinya harus mampu menjawab isu-isu yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan tersebut sehingga wisatawan dapat berwisata dengan aman dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Mulai dari protokol kesehatan yang ketat di sisi transportasi, hotel, restoran, dan area-area wisata yang kita miliki. Sebagai perbandingan saya minta lihat benchmark di negara lain yang juga sudah menyiapkan ini dengan kondisi new normal di sektor pariwisata," tuturnya.

Protokol kesehatan tersebut juga harus menjadi sebuah pedoman dan kebiasaan baru di sektor pariwisata yang diaplikasikan secara luas dan konsisten. Kepala Negara berpandangan bahwa hal tersebut dapat dicapai dengan cara melakukan sosialisasi masif disertai pengawasan, uji coba, serta simulasi terencana mengenai protokol kesehatan.

"Standar protokol kesehatan itu betul-betul dijaga di lapangan karena ini risikonya besar. Begitu ada imported case, kemudian ada dampak kesehatan, maka citra pariwisata yang (menjadi) buruk itu akan bisa melekat dan akan menyulitkan kita untuk memperbaikinya lagi," kata Presiden.

Lebih jauh, untuk mendukung sektor pariwisata agar dapat kembali bergeliat selepas pandemi, pemerintah juga sudah harus mulai menyiapkan strategi khusus dalam promosi pariwisata di fase produktif dan aman dari Covid-19 atau tatanan normal baru. Oleh karena itu, destinasi wisata di daerah-daerah yang diketahui sudah mulai menunjukkan penurunan penyebaran Covid-19 harus segera diidentifikasi.

"Saya minta diidentifikasi daerah-daerah tujuan wisata yang memiliki R0 dan Rt di bawah 1 sehingga betul-betul secara bertahap kita bisa membuka sektor pariwisata, tetapi dengan pengendalian protokol yang ketat," ucapnya.

Kepala Negara juga menugaskan Menteri Pariwisata untuk mulai menyusun program pariwisata di dalam negeri yang aman dari Covid-19, termasuk menggencarkan promosi terhadap produk-produk lokal dalam atraksi pariwisata. Tentunya hal tersebut harus didahului dengan kontrol dan penerapan protokol kesehatan yang ketat di lapangan.

"Mengenai kapan waktunya ini tolong tidak usah tergesa-gesa, tetapi tahapan-tahapan yang tadi saya sampaikan dilalui dan dikontrol dengan baik," tandasnya.

Penulis: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden


Kadis Parawisata Kepri, Buralimar (Fhoto: Istimewa).
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Pemerintah pusat telah menetapkan Yogyakarta, Bali dan Kepulauan Riau sebagai daerah percontohan New Normal. Kepri sendiri bakal menunjuk Bintan sebagai daerah percontohan New Normal di Kepri. Dalam waktu dekat, Bintan sudah akan bisa menerima turis.

Bintan dipilih karena daerah tersebut masih masuk dalam zona hijau. Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar mengatakan, Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri sudah mengajukan Bintan ke Kementerian Pariwisata, dan saat ini menunggu arahan dari pusat.

“Kawasan di Bintan yang pertama kali di buka adalah Lagoi yang merupakan salah satu destinasi wisata di Kepri,” kata Buralimar, Selasa (26/5/2020), dikutip dari Diskominfo Kepri.

Pemprov Kepri telah mulai mempersiapkan Bintan untuk menerima turis. Diantaranya mempersiapkan tim medis di pintu masuk sesuai protokol kesehatan. “Pengunjung yang masuk juga diwajibkan mengunakan masker dan membawa hand sanitizer. Ya seperti kehidupan biasa, tapi wajib mengikuti protokol kesehatan,” sebut Buralimar.

“Walaupun Singapura belum membuka pintu keluar, dengan dibukanya Bintan akan membuat negara tetangga mencontoh kita nantinya,” ungkap Buralimar.

Buralimar berharap New Normal ini akan mendongkrak perekonomian Kepri maupun Indonesia, karena ada tiga daerah di Indonesia yang menjadi kota percontohan. “Tiga Kota yang masuk New Normal adalah kota penyumbangan perekonomian, semoga hal ini dapat membuat kita bangkit dalam keterpurukan,” harap Buralimar.

(***)


Pintu kedatangan domestik, Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang. (Fhoto:Istimewa)
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Tiket pesawat ke Batam dan Tanjungpinang, diharapkan membawa angin segar bagi pariwisata Kepri. Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar berharap diskon tiket pesawat sebesar 50 persen tersebut dapat mendatangkan rombongan wisatawan nusantara (Wisnus).

“Jelaslah (berharap berdampak positif) karena selama ini tiket mahal kan. Karena tiket mahal selama 2019 itu, ada pembatalan atau penga-cancel-an paket-paket pariwisata dari travel agent di Batam dan Bintan, sekitar 30 persen,” sebut Buralimar, Kamis (27/2), dikutip dari situs Diskominfo Kepri.

Pembatalan itu datang dari rombongan di berbagai kota. Pasalnya tak hanya tiket pesawat saja yang mahal, namun pada 2019 lalu juga diberlakukan bagasi berbayar. Kebijakan diskon tiket pesawat sebesar 50 persen selama tiga bulan kedepan, diharapkan menambah animo Wisnus untuk datang ke Kepri.

Kedatangan Wisnus diharapkan dapat menggairahkan kembali hotel, restoran serta sektor riil lainnya. Apalagi Wisnus menghabiskan setidaknya Rp 1 juta selama di Kepri. Tak hanya menikmati kuliner, Wisnus juga kerap berbelanja di Batam.

“Biasanya mereka belanja. Kan ada direct flight dari Surabaya, Jogja, Bandung. Kalau dari rombongan biasanya belanja tas dan parfum dan ada beberapa barang yang lumayan,” sebut Buralimar. Saat ini Pariwisata Kepri serta kabupaten dan kota, genjar melakukan promosi pariwisata.

Mempromosikan Batam, Tanjungpinang dan juga Lagoi. “Kita coba ke Batam ya, kalau ke Tanjungpinang jarang. Biasanya ke Tanjungpinang untuk kepentingan dinas. Lalu ada ke Lagoi untuk main golf. Di Batam mereka memang kuliner, shooping,” tambah Buralimar.


Red


Gelaran Tanjungpinang International Dragon Boat Race yang merupakan rangkaian Festival Bahari Kepri dilaksanakan di Sungai Carang, Tanjungpinang. Buralimar, Kepala Dinas Pariwisata Kepri, di Tanjungpinang, Jumat (21/2/2020) mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan promosi pariwisata di Kepri untuk mendatangkan wisatawan.
TANJUNGINANG KEPRIAKTUAL.COM: Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dinas Pariwisata Provinsi Kepri mengatakan bahwa di tahun 2020 ini pihaknya akan fokus melakukan promosi-promosi pariwisata di Provinsi Kepri. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Buralimar di Tanjungpinang, Jum'at (21/2-2020).

"Kita saat ini terus berupaya untuk gencar melakukan berbagai Promosi Wisata untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kepri," ungkap Buralimar, dikutip dari situs Diskominfo Kepri.

Baik itu melalui beberapa kegiatan event-event yang kita buat untuk menarik kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepri

"Juga dengan menciptakan beberapa event pariwisata dan destinasi wisata baru yang ada di Kepri," tegas Buralimar.

Menurut Buralimar, untuk tahun 2020 ini pihaknya optimis kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepri mampu mencapai 3 juta kunjungan.

"Jika meruntut pada RPJMD target kunjungan wisman ke Kepri sekitar 2,5 juta, namun kita optimis dengan promosi-promosi tadi jumlah kunjungan kita mampu mencapai 2,8 hingga 3,0 juta kunjungan," tambah Buralimar kembali.

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini lanjut Buralimar diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD Kepri.


Red


Siaran Pers Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tercatat menjadi destinasi utama bagi wisatawan mancanegara (wisman) perbatasan (crossborder) dengan kontribusi wisatawan hampir menyamai Bali.

“Kami bertekad Kepri pada 2021 bisa menjadi destinasi terbesar yang dikunjungi wisman atau paling tidak menyamai Bali,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kepulauan Riau Isdianto seusai meluncurkan Calender of Event (CoE) Provinsi  Kepri 2020 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kamis siang (5/12/2019).

Hadir dalam acara launching CoE Kepri 2020 tersebut antara lain Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani, Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenparekraf Guntur Sakti, Penanggung Jawab 100 CoE Wonderful Indonesia Esthy Reko Astuti, serta Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Kepri Buralimar.

Sepanjang 2020 Kepri akan menggelar lebih dari 200 event pariwisata di antaranya 5 event yang masuk dalam Top 100 CoE 2020 (National Event) yaitu Iron Man 70.3 Bintan, Bintan Triathlon, Tour De Bintan, Kenduri Seni Melayu, dan Festival Pulau Penyengat.

Plt. Gubernur Kepulauan Riau Isdianto menjelaskan, Kepri mengandalkan kunjungan wisman wilayah perbatasan atau crossborder yakni Singapura dan Johor Malaysia dan ke depan diproyeksikan akan naik signifikan sehingga pihaknya optimistis mampu mengejar dan mengimbangi jumlah kunjungan wisman ke Bali.

“Saat ini Kepri sudah melampaui Jakarta. Tahun 2021 kami bertekad akan mengejar ataupun mengimbangi jumlah kunjungan wisman ke Bali,” kata Isdianto.

Ia mengatakan, tantangan ke depan adalah bagaimana meningkatkan kualitas wisman yang berkunjung ke Kepri, yakni meningkatkan lama tinggal serta pengeluaran selama berkunjung ke sana. Salahnya satunya adalah menyiapkan atraksi lebih menarik serta meningkatkan infrastruktur.

“Untuk mewujudkan hal ini kami akan mempererat kerja sama dengan semua pihak. Seperti ‘sapu lidi’ kita pererat kerja sama dalam memajukan pariwisata,” kata Isdianto.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani menilai, wisman crossborder menjadi kekuatan pariwisata Kepri. “Pada 2018 Kepri paling berhasil dalam melakukan program hotdeals. Posisi Kepri yang dekat dengan Singapura dan Johor Malaysia relatif sangat mudah untuk mendatangkan wisman dari kedua negara tetangga itu,” kata Rizki Handayani.

Ia mengatakan, ke depan Kepri harus bisa meningkatkan kualitas kunjungan wisman crossborder sehingga lama tinggal dan pengeluaran selama berkunjung ke Kepri meningkat. Dengan memperbaiki kualitas produk wisata dan sarana infrastruktur, lama tinggal wisman ke Kepri akan meningkat.

“Bila saat ini rata-rata lama tinggal wisman di Kepri hanya 2 hari/2 malam, ke depan diharapkan akan meningkat,” kata Rizki Handayani. Ia juga mengusulkan agar Kepri menambah daya tarik baru berupa atraksi budaya seperti menyelenggarakan event “Pasar Malam” yang banyak diminati wisman.

Kadispar Kepri Buralimar menjelaskan, 5 CoE Kepri yang masuk dalam 100 Top CoE (national event) adalah Iron Man 70.3 Bintan (masuk sebagai Top10) dan 4 event Bintan Triathlon dan Tour de Bintan (diselenggarakan di Kabupaten Bintan) dan Festival Pulau Penyengat (diselenggarakan di Kota Tanjungpinang) dan Kenduri Seni Melayu di selenggarakan di Kota Batam.

“Iron Man 70.3 Bintan menjadi event sport tourism bergengsi bagi penggemarnya. Event Iron Man 70.3 Bintan terbesar kedua di dunia, setelah yang diselenggarakan di Amerika Serikat,” kata Buralimar.

Tercatat pada Mei 2019 jumlah wisman yang masuk melalui DKI Jakarta sebanyak 946.509 wisman atau sebesar 14,86%, melalui pintu masuk Kepri  1.137.976 wisman (17,86%), dan melalui Bali sebanyak 2.305.802 wisman (36,19%), sedangkan sisanya melalui pintu lain yang ada di seluruh wilayah Indonesia.


Red


Pesepeda peserta Toure de Bintan Criterium Tanjungpinang, melintas di salah satu jalan protokol di Tanjungpinang. Pada penyelenggaraan Tour de Kepri 1-3 November 2019 mendatang, terdapat 280 pesepeda dari 20 negara dijadwalkan mengikuti iven tahunan diselenggarakan Dinas Pariwisata Kepri tersebut.
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Sebanyak 280 pesepeda mengikuti Tour de Kepri 1-3 November 2019 yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau. Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar, di Tanjungpinang, Selasa (29/10-2019) mengatakan, sejumlah pesepeda Tour de Kepri berasal dari 20 negara.

"Tour de Kepri yang diselenggarakan di Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan dan Batam pada 1-3 November 2019," katanya.

Dikutip dari situs Diskominfo Kepri, Buralimar merincikan, peserta selain berasal dari Kepri dan provinsi lainnya, juga berasal dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam dan sejumlah negara di Eropa.

Tour de Bintan start di Gedung Daerah Tanjungpinang. Kemudian para atlet menuju Bintan, yang satu daratan dengan Tanjungpinang. Dari Bintan mereka menggunakan Kapal Roro menuju Batam.

"Di Batam pada hari ketiga Tour de Kepri mereka menuju Jembatan Barelang. Pengumuman pemenang disampaikan di Jembatan Barelang," ucapnya. Buralimar mengatakan panitia tidak menyediakan hadiah untuk para pemenang. Meski demikian jumlah peserta tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya.

Pesepeda itu mengikuti Tour de Kepru untuk menikmati keindahan alam di Kepri, selain mengumpulkan poin untuk dapat mengikuti kegiatan yang sama di negara lain. "Target wisatawan dalam kegiatan ini sekitar 2 ribu orang," ucapnya.



Red


Kepala Dinas Pariwisata Kepri,  Buralimar saat Acara Open House Wakil Gubernur Kepri, Isdianto. 
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar mengatakan, peningkatan Wisata Manca Negara (Wisman) di Kepulauan Riau (Kepri) sekitar 20 % dari tahun sebelumnya.

Data yang dilihatnya di bulan April tahun 2019, wisman ke Kepri, cukup meningkat. "Nanti kami mengumumkan hasil peningkatanya," kata Buralimar saat acara open house Wakil Gubernur Kepri, Isdianto di perumahan Taman Golf Residence 1, Kota Batam, Sabtu (8/6-2019).

Kemudian, Buralimar menuturkan, peningkatan wisman, di tahun 2017 sekitar 2,074 juta ribu, tahun 2018 sekitar 2,6 juta, dan tahun 2019, sekitar 2,75 juta, seluruhnya meningkat.

Selanjutnya, untuk menarik wisman berwisata ke Kepri, Buralimar mengatakan, harus jual pulau, jual pantai, karena ini bahari. Seperti untuk pengembangan pantai di pulau Rano dan pulau Abang, dan pulau lainya, menjadi objek wisata wisman manca negara. "Ini harus di kembangkan," katanya.

"Sementara pulau Putri, itu dikelolah oleh Pemko Batam. Karena wilayah itu milik Pemko Batam, sehingga dalam hal ini pemko/pemkab lebih kreatif. Pemerintah Provinsi Kepri cuma pasitator dan pembinaan," ujarnya.

Dan di Tahun ini, tambah Buralimar, Dinas Pariwisata Kepri akan menargetkan 3 sampai 3,5 juta. "Dan itu target kami, mudah-mudahan tercapai sampai bulan Desember tahun 2019," tutupnya.


Alfred



Warga Batam terlihat menyeberang ke Singapura via Pelabuhan Batam Centre. foto: kepriupdate
BATAM – Ribuan warga Batam berbondong-bondong untuk berlibur ke Singapura dan Malaysia. Hal ini diduga akibat minimnya tempat wisata di Batam. Selain itu, mereka juga mengatakan tempat wisata yang ada di Batam kurang terawat dan terlalu jorok akibat banyaknya sampah.

Salah satu pelabuhan International di Batam mencatat sekitar 10 ribu penumpang berangkat keluar negeri tiap harinya menjelang pergantian tahun. Hal ini membuat mereka kewalahan untuk mengatasinya.

“Mau ke Singapura untuk berlibur disana karena akhir tahun. Lagian di sini (Batam) tempat wisatanya jorok dan terlalu sedikit,” ujar Neni kepada kepriupdate.com, Jumat (25/12/2015).

Neni juga mengeluhkan soal jalan-jalan yang banyak rusak. Menurutnya, hal ini juga menjadi alasan untuk berlibur di luar negeri.

Sementara itu, salah seorang warga Batam juga akan berlibur ke Malaysia. Dia juga mengatakan hal yang serupa soal minimnya tempat wisata di Batam.

“Saya mau berangkat ke Malaysia untuk berlibur menjelang pergantian tahun. Di Batam tak ada tempat wisata menarik. Kalaupun ada, tempatnya jorok dan mahal pula,” kata Jessica.

Perlu diketahui, memang banyak akses menuju tempat wisata yang kurang terawat. Beberapa masalah juga terjadi di tempat wisata yang terlalu jorok dan banyak sampah dimana-mana.

Ini merupakan contoh dan PR bagi Dinas Pariwisata dan dinas yang terkait untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Jangan sampai warga Batam mencari tempat wisata di negeri orang. (alfie)


Seorang pengunjung hotel Golden View Bengkong tiba-tiba
bunuh diri dengan melompat dari lantai 11. foto. kepriupdate.com
BATAM – Seorang pria yang diketahui bernama Wili nekad melompat dari lantai 11 Hotel Golden View Bengkong Batam, Kamis pagi (24/12/2015).

Dalam rekaman cctv, korban datang naik mobil minibus dan langsung naik lift ke lantai 10. Setelah itu pria tersebut naik ke lantai 11 melalui tangga.

Tak lama berselang, para tamu dan karyawan hotel mendadak heboh, mengetahui ada suara benturan keras dari arah balkon hotel.

Setelah dilihat ternyata Wili jatuh di atas balkon dengan kondisi telentang. Tubuh korban remuk dan banyak darah berceceran.

Menurut manager Hotel Golden Wiew Hans, pria tersebut bukanlah tamu hotel.

“Tidak ada catatan nama namu tersebut,” kata Hans kepada awak media.

Anggota Polsek Bengkong tiba dilokasi untuk membantu mengevakuasi jasad korban yang tersangkut di balkon. Korban akhirnya diturunkan menggunakan alat berat untuk selanjutnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.

“Kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut,” kata AKP Syamsurizal, Kapolsek Bengkong. (alfie)


Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.