Seiring berjalannya waktu kita merasakan bahwa aroma pemilukada 2024 sudah semakin dekat, tidak terkecuali dengan Kepri yang pada 2024 juga akan mengikuti gelaran pemilukada Gubernur dan beberapa daerah Kabupaten Kota di Kepri ini.
Menjadi hal yang lumrah kita mendengar riak-riak informasi di kelompok-kelompok masyarakat sudah mulai memunculkan sosok dan figur dan tokoh nya untuk bersaing menjadi pemimipin Kepri pada 2024 nanti.
Para tokoh tersebut sejauh ini tidak terlepas dari sosok inkanben dan beberapa tokoh yang berasal dari bupati dan walikota ynag sedang memimpin saat ini di Kepri. Bermacam motivasi masyarakat dalam mendukung sosok idola agar dapat dilirik oleh partai-partai politik dan diusung dalam pemilukada Kepri 2024.
Berbeda hal nya dengan narasumber kita kali ini, beliau adalah bapak Azhari Hamid yang melihat kebutuhan pimpinan di Kepri dimasa mendatang haruslah pemimpin yang mengerti dan faham dengan kondisi geografis Kepri dan harus dapat mengambil manfaat dari psosisi geografis tersebut untuk kemakmuran masyarakat Kepri untuk segala lapisan tanpa terkecuali.
Saat ditanya, peluang sosok inkamben dan nama nama yang beredar sebagai kandidat yang ada dimasyakarat saat ini, Azhari Hamid menyampaikan secara politis kesempatan mereka sangat terbuka tetapi yang yang menjadi harapan adalah bahwa kepemimpinandi Kepri nanti merupakan sosok tangguh dan kredibel sudah teruji memimpin di wilayah Kepulauan dan beliau tidak melihat hal itu ada pada sosok-sosok yang dimunculkan saat ini.
Kebanyakan endorsement masyarakat lebih kepada pencitraan dan pembangunan infrastruktur yang menjadi andalan para tokoh tersebut dalam memimpin. Menurut Azhari Hamid lagi, sudah saat nya kita butuh yang lebih fighter dari yang sudah ada saat ini. Yang mengerti memanfaatkan posisi geostrategis Kepri dan memanfaatkan sumber daya alam laut untuk kemajuan rakyat Kepri.
Saat ini pembangunan Kepri lebih focus di Kota Batam dan Tanjung Pinang, kedepan wilayah – wilayah kepulauan lain seperti Natuna, Anambas, Lingga dan Karimun harus menjadi magnet ekonomi kelautan yang handal. Setiap daerah ini diyakini memiliki sangat banyak potensi yang dapat dikembangkan dan sampai saat ini oleh pemimpin inkamben belum dapat berbuat maksimal.
Menurut Azhari Hamid lagi bahwa banyak pemimpin di Kepri saat ini lalai akan tanggung jawabnya dalam menyikapi tanggung jawab nya dalam mengelola potensi laut tersebut dan hanya berkutat bagaimana pembangunan fisik yang dapat memberikan monumental hasil kerja mereka namun minim berkontribusi kepada masyarakat kecil di seantero wilayah Kepri.
Provinsi Kepri ini 90% wilayahnya adalah lautan dan belum tersentuh dengan baik menghasilkan perekonomian yang kuat dan bersumber dari potensi laut Kepri itu sendiri. Dalam beberapa informasi yang diperoleh bahkan banyak Negara tetangga yang memanfaatkan letak strategis dan potensi alam laut Kepri ini.
Ketika ditanya lebih konkrit, sosok dan karakter seperti apa yang cocok memimpin Kepri kedepan, lebih lanjut Azhari Hamid tegas menyampaikan bahwa beliau bermimpi dan ingin Kepri ini dipimpin oleh mereka yang punyak latar belakan kemiliteran khususnya yang berkiprah sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia.
Banyak mungkin putra asli yang punya latar belakang di militer atau Angkatan Laut mari dedikasikan kekuatan visinya membangun Kepri dengan mengedepankan geostrategic memaksimalkan potensi kelautan.
Sosok-sosok militer ini memiliki visi kuat dan misi yang jelas jika mereka diberikan kepercayaan dalam memimpin. Catatan lain bahwa mereka yang memimpin nantinya haruslah yang sudah menjalani purna tugas sebagai insan militer dan kembali sebagai pemimpin sipil yang berkarakter tegas, lugas, tangkas dan berwibawa sebagimana mereka selama ini bertugas di militer.
Selain punya karakter kepemimpinan yang baik dan teruji, pemimpin dari kalangan militer khususnya yang punya background di Angkatan Laut akan sangat mudah bekerja dan berkoordinasi dengan instasi horizontalnya di Kepri saat ini sebagiman kita tau matra laut banyak mendominasi kepemimpinan di Kepri ini seperti Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), Koarmada 1 dan pangkalan pangkalan TNI AL beroperasi dan menjalankan visi dan misi tugas nya di Kepri.
Kita jangan lagi terjebak dengan pemikiran-pemikiran sempit dan primordialisme kedaerahan, karena hal tersebut akan membuat kita stagnan dan tidak memberikan nilai positif bagi perkembangan sebuah wilayah. Bersatu membangun saling berkontribusi ide dan pemikiran akan lebih cepat dalam memberikan kesejahteraan bagi warga Kepri.
Kembali ke prosesnya adalah hak mutlak wilayah politik yang akan memberikan laluan kepada sosok sosok militer khususnya Angkatan Laut untuk bisa menggapai simpati para pemegang otoritas partai sebagai sarana menuju panggung pilkada.
Silahkan materi ini menjadi tesis bagi kita semua masyarakat untuk dibuktikan kepada pemilik-pemilik suara apakah teori dan pemikiran bapak Azhari Hamid dapat dijadikan referensi dalam memilih pemimpin Kepri kedepan pada pemilukada 2024.
Oleh:Azhari Hamid
Posting Komentar