Menguji Kercerdasan Ansar Ahmad Membangkit Ekonomi Kepri (3) “Bangun Kepri Fishtri Industrial Park, Bergerak Cepat ala Brian Sandoval!”

Cak Ta’in Komari

Kepri memiliki wilayah laut dengan porsi 96 persen. Wilayah daratan hanya 4 persen. Wilayah seluas itu hampir tidak menghasilkan apa-apa. Semua orang tahu potensi itu. Tahu berteori. Tapi tidak pernah bergerak secara nyata untuk mengeksploitasi potensi laut tersebut. Tidak ada langkah-langkah real yang dilakukan pengambil kebijakan untuk memanfaatkan potensi laut tersebut. Yang dipikirkan oleh para politisi dan pengusaha di Kepri justru ingin eksploitasi pasir laut. Pertambangan yang pernah jalan di Kepri diberhentikan karena kontroversi dan merusak alam.

Saatnya Gubernur Kepri Ansar Ahmad bergerak cepat. Dia hanya punya waktu sekitar 3 tahun untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin Kepri. Apa yang dapat dihasilkan dari kepemimpinan yang cukup singkat itu? Jika dia mampu menorehkan mungkin akan memudahkan dia menuju periode keduanya. Persaingan politik pemilu 2024 mungkin akan semakin ketat. Isdianto yang kalah tipis tentu ingin maju kembali. Nasdem, PDIP dan Gerindra tentu akan mempersiapkan diri memajukan kader yang potensial. Beberapa kepala daerah kabupaten berada pada periode keduanya. 

Sebut ada Bupati Bintan Apri Sujadi. Ada Bupati Karimun Aunur Rofiq. Dengan catatan keduanya lolos dan tidak tersandung kasus hukum yang sudah menunggu prosesnya di KPK saat ini. Dan ada Walikota Batam Muhammad Rudi. Di antara mereka Muhammad Rudi yang paling berat sebagai pesaing politik Ansar tahun 2024. Rudi dikenal berani bermanufer politik dan punya pendanaan yang besar. Rudi paling siap untuk menggeser kepemimpinan Ansar ke depan. Itupun kalau lolos dari proses hukum yang berjalan di Mabes Polri soal dugaan ijazah palsu, dan tidak tersandung kasus korupsi.

Kuncinya ada pada attitude dan discresi Ansar Ahmad sendiri sebagai gubernur. Apakah dia mampu membawa Kepri keluar dari situasi ekonomi yang sangat sulit masa pandemic covid19 saat ini? Apakah dia mampu memanfaatkan potensi wilayah untuk membangkitkan dan menggerakkan ekonomi Kepri? Apakah dia mampu mendatangkan investor untuk menanamkan modalnya di Kepri? Apakah dia mampu mewujudkan janjinya membuka 100.000 lapangan pekerjaan? Investasi seperti apa yang masih mungkin untuk diundang datang ke Kepri?

Industri manufactur. Kepri dan Batam tidak fisibel lagi untuk tujuan investasi jenis itu. Kalah bersaing dengan Tegal, Kendal, Brebes, Mojokerto, Lamongan, Tuban dan daerah lain meski hanya mendapatkan fasilitas kawasan berikat. UMK jauh lebih rendah. Kepri/Batam sudah di atas 4 jutaan, di sana baru 2 jutaan. Pekerjanya lebih ‘adem ayem’ jauh dari aksi demontrasi. Produknya juga lebih dekat dengan pasar local, meski kawasan berikat lebih berorientasi menghasilkan produk ekspor.

Dua sector yang sangat memungkinkan dikelola dan dimanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi Kepri yakni potensi laut dan pengembangan UMKM. Pernah tidak terpikir oleh Ansar, Kepri memiliki sebuah kawasan industri yang bergerak di bidang pengelolaan produk kelautan? Kepri punya semacam ‘Fishtri Industrial Park’. Kawasan integrated di Kepri dengan menentukan titik-titik wilayah penangkapan ikan di Natuna, Anambas, Lingga, Bintan dan Karimun. Kawasan pengelolaan hasil tangkap mungkin dipusatkan di Batam karena infrastruktur dan mobilitas produk jauh lebih siap. Di sana ada pabrik yang menghasilkan kaleng, ada pabrik yang menghasilkan kardus, dan pabrik penunjang lainnya.

Ansar hanya perlu mengundang dan menjemput investor yang akan menanamkan modalnya. Banyak investor yang mau itu. Setiap hari ratusan kapal nelayan asing mencuri ikan di perairan Kepri. Kapal-kapal aparatur sibuk mengejar, mengusir dan menangkapi mereka. Kucing-kucingan di laut. Bukan ‘mandi kucing’ ini. Mengapa mereka tidak diajak kerja sama saja? Mengapa bos-bos besar mereka tidak diundang untuk berinvestasi di Kepri saja?  

Bayangkan kalau mimpi di depan mata itu bisa diwujudkan..! Berapa ribu tenaga kerja bisa diserap? Berapa banyak multiplayer effect kebutuhan industri yang akan memutar sector ekonomi lainnya? Kehidupan masyarakat akan bergerak ke arah yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi juga akan merangkak naik sesuai dengan harapan public selama ini. 

Ansar hanya perlu bergerak dan bertindak cepat. Bergerak cepat sebagaimana Gubernur Nevada Brian Erward Sandoval menjemput dan memenangkan investasi puluhan triliun dari pabrik mobil listrik Tesla. Tidak tahu caranya, nanti kita kasih tahu. Tidak tahu orangnya, nanti kita perkenalkan orangnya. Akses itu harus dibuka. Komunikasi harus dilakukan. Rencana harus dibuat dan dipersiapkan dengan matang.

Provinsi Kepri hanya butuh privileged dari Pemerintah Pusat untuk kewenangan pengelolaan di Bidang Kelautan. Kepri adalah provinsi kelautan atau kepulauan. Itu faktanya. Anggota DPRD Provinsi Kepri yang sekaligus adalah anggota Tim Tekhnis Dewan Kawasan, Taba Iskandar sudah membuka wacana menjadikan Provinsi Khusus Ekonomi Kepri. Pernyataan Taba tersebut kan tidak muncul tiba-tiba tanpa alasan dan pertimbangan. Mestinya Ansar sebagai Gubernur Kepri menangkap gagasan itu. Merespon dengan cepat. Itu memang yang dibutuhkan Kepri saat ini.

Hal lain yang bisa dilakukan Ansar untuk merecovery ekonomi masyarakat Kepri adalah membina dan mengembangkan produk-produk UMKM. Membuka akses pasar internasional. Kepri merupakan wilayah
Melayu yang dikenal sebagai daerah muslim. Mengapa tidak berorientasi membuat industri rumahan berlebel halal. Tentu dengan kualitas dan standar tertentu agar bisa menembus pasar internasional. 7 provinsi di wilayah selatan Negara Gadjah Thailand adalah mayoritas muslim. Mereka butuh produk makanan olahan berlebel halal. Begitu juga dengan pasar middle east – negara Timur Tengah. 

Ada kelompok jaringan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) yang saat ini mengembangkan program pemberdayaan masyarakat di Kota Batam. Sebuah program social yang dijalankan kelompok social yang merasa prihatin dan peduli terhadap kehidupan masyarakat perkotaan. Sayangnya program itu baru akan menyentuh kelompok kecil di Batam. Mereka baru konsentrasi di Kelurahan Duriangkang Kecamatan Sei Beduk Kota Batam. Mereka melakukannya secara mandiri melalui jaringan yang mereka punya. Anehnya, pemerintahan terkait seolah diam saja.

Jaringan ini bisa dimanfaatkan bekerja sama untuk pengembangan program pemerintah Provinsi Kepri dalam pembinaan dan pengembangan produk UMKM. Tanpa mengganggu program utama mereka, pilot project di Sei Beduk tersebut. Pemprov. Kepri juga bisa menggandeng perguruan-perguruan tinggi yang ada sebagai mitra untuk melakukan asistensi dan pendampingan managemen pelaku UMKM tersebut. Manfaatkan anggaran pemerintah untuk program-program produktif. Manfaatkan dana-dana CSR perusahaan yang ada. Kelola secara professional. 

Dua sector tersebut jika dapat dimenej dengan baik, dikelola dengan maksimal, Ansar bisa menyelamatkan dan menggerakkan ekonomi Kepri. Tapi bukan berarti harus mengabaikan sector industri besar yang lain. Protes dan aduan puluhan asosiasi pengusaha bidang maritime ke presiden dan menteri terkait soalnya ‘mati suri’nya usaha mereka bulan lalu, juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Pertanyaannya, respon apa yang sudah diberikan atau dilakukan oleh Ansar terhadap surat tersebut. Apakah sudah dilakukan audiensi atau diskusi tatap muka dengan mereka. Hal-hal seperti ini mestinya direspon cepat sebagai seorang pemimpin. Mereka menghadapi masalah dan butuh solusi. 

Terlalu tinggi memang, kita berharap Ansar Ahmad melakukan seperti yang dilakukan Brian Sandoval. Ansar Ahmad bukan Brian Sandoval. Dia tidak bisa seperti dan tidak bisa menjadi Brian Sandoval. Ansar Ahmad ya Ansar Ahmad gubernur yang sedang berkuasa di Kepri saat ini. Tapi mengingatkan yang bersangkutan patut terus dilakukan. Banyak orang-orang potensial di Kepri yang memiliki pemikiran dan gagasan brilian untuk kemajuan. Tapi mereka tidak akan pernah menyorong-nyorongkan diri datang ke Gubernur. Mereka bukan opportunis. Mereka bukan kelompok ‘mandi kucing’. Mereka bukan pencari tumpangan hidup, meski tak bisa mengerjakan apapun.

Ansar Ahmad sendiri sebagai pemimpin yang dituntut responsive dan sensitive terhadap semua persoalan yang dihadapi masyarakat. Dia harus membuka hati dan membuka diri untuk menerima masukan dan kritikan. Apalagi yang bersifat progresif dan membangun. Informasi yang benar itu berasal dari orang luar bukan dari orang dalam. Informasi yang lebih independen dan tidak tendesius. Ansar dikenal sebagai orang yang cerdas. Dia pasti tahu apa yang harus dilakukannya! Untuk menggerakkan dan menyelematkan ekonomi Kepri.


*** to be continue ***

KEPRIMAUJADIAPA?
SALAMBUTIRANPASIR

Oleh Cak Ta’in Komari
Mantan jurnalis dan mantan dosen Unrika Batam
Tags ,


Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE. #MariBijakBerkomentar.



Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.