Sekretaris KemenPAN RB Dwi Wahyu Atmaji. (Fhoto: Istimewa).
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Pemerintah memperpanjang masa bekerja di rumah (Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) selama 14 hari kerja sampai dengan 13 Mei 2020. Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No. 50/2020 tentang Perubahan Kedua atas Surat Edaran Menteri PANRB No. 19/2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.

“Diperpanjang hingga 13 Mei 2020, dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan,” ujar Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji di Jakarta, Senin (20/04).

Perpanjangan ini dengan mempertimbangkan Keputusan Presiden No. 11/2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Keputusan Presiden No. 12/2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease(Covid-19) sebagai Bencana Nasional.

Baca Juga:

LSM SRK Pertanyakan Dana CSR Bright PLN Batam, Kemana?


Selain perpanjangan masa WFH, surat edaran tersebut juga mengatur keberlangsungan pemerintahan dan pelayanan publik, penyesuaian sistem kerja pada kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

Pertama, Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) pada instansi pemerintah memastikan agar penyesuaian sistem kerja yang di lingkungan instansinya tidak menganggu penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga:

Peduli Covid-19, Kowal Tanjungpinang Bagi Sembako dan APD Kepada Petugas Kebersihan


Kedua, PPK melakukan penyesuaian sistem kerja pada instansi pemerintah yang berada di wilayah dengan penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sesuai dengan SE Menteri PANRB No. 45/2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja bagi ASN pada Instansi Pemerintah yang Berada di Wilayah dengan Penetapan PSBB.

Ketiga, ASN diminta untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi dalam upaya mengendalikan penyebaran Covid-19. Aplikasi PeduliLindungi dapat diunduh melalui Playstore untuk versi Android dan Appstore untuk versi iOS. Selain itu, ASN diharapkan mengajak keluarga dan masyarakat sekitar untuk turut mengunduh dan menggunakan aplikasi tersebut.

Atmaji menjelaskan bahwa SE Menteri PANRB No. 19/2020 dan No. 34/2020 masih tetap berlaku karena ada beberapa ketentuan yang tidak tercantum dalam SE yang baru. “Sehingga menjadi satu kesatuan dengan SE Menteri PANRB No. 50/2020,” tutupnya.

Sumber: HUMAS MENPANRB


Ketua Umum LSM SRK, Achmad Rosano
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Suara Rakyat Keadilan (LSM SRK), Achmad Rosano pertanyakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bright PLN Batam, tahun 2017, 2018 dan 2019.

Dimana menurut Achmad Rosano, dan CSR PLN Batam wajib dikeluarkan sebesar 2,5% dari penghasilan. Rosano mengatakan, berdasarkan data CSR tahun 2017, contohnya penghasilan PLN Batam Rp  240.000.000.000 milliar, PLN Batam wajib mengeluarkan dana CSR 2.5% yaitu sebesar Rp 6.000.000.000 milliar.

"Kemana larinya dana CSR Bright PLN Batam ini?," ujar Achmad Rosano kepada media ini, Senin (20/4-2020).

Kemudian, lanjutnya Rosano, sesuai data, tahun 2018 PLN Batam melakukan agenda acara CSR dengan program pendidikan dan pelatihan kegiatan The 7 Awareness forget for great teacher di Kota Batam, penerima manfaat sekolah adalah SD dan SMP, jumlahnya 100 orang.

Selanjutnya, tahun 2019 Bright PLN Batam melakukan Program Lingkungan Hidup, kegiatan penghijauan dan mengembangkan Kampung binaan wisata di Sijantung.

"Penerima manfaatnya masyarakat Sijantung. Dan dana CSR Bright PLN Batam ini akan saya ungkap," kata Rosano.

Dengan data yang sangat minim ini, ungkapnya, tidak ada penjabaran anggaran bruto kotor/tahun CSR PLN Batam terbuka ke Publik. Maka sangat kuat banyak yang tidak beres.

"Sehingga hasil programnya yang masuk ke Pemko Batam tidak jelas berapa anggaran yang di habiskan dalam terlaksananya giat CSR PLN Batam," tuturnya.


Alfred



Kowal Tanjungpinang Fhoto Bersama Sebelum Membagikan Sembako, Masker dan Handsanitizer Kepada Petrugas Kebersihan Jalan.
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Segenap Prajurit Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) Tanjungpinang dipimpin langsung oleh Asisten Personel Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Apers Danlantamal IV) Kolonel Laut (KH/W) Dewi Lestari, S.Pd., M.Tr.Hanla,.M.M., membagikan sejumlah masker, handsanitizer dan sembako kepada para penyapu jalan yang berada di Tanjungpinang, Kepri, Senin (20/4-2020).

Disela-sela kegiatan tersebut, Aspers Danlantamal IV mengatakan, tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah sebagai wujud kepedulian Kowal kepada sesame khusunya penyapu jalan dan pengambil sampah yang bekerja dari pagi untuk kebersiahan Tanjungpinang.

Petugas Kebersihan Terima Bantuan Sembako, Masker dan Handsanitizer.
“Selain itu, kegiatan ini dalam rangka Hari Kartini, dan juga untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1441 H yang dalam beberapa hari lagi," ujar Kolonel Laut Dewi Lestari.

Ditambahkanya, Aspers Danlantamal IV juga berharap, dengan sekedar pemberian tali asih berupa sembako, masker dan hand sanitizer bisa sedikit membantu mereka dan menambah semangat mereka dalam bekerja.

Baca Juga:

Warga Kampung Aceh RT01/RW14 Terima Bantuan Paket Sembako dari Pemerintah


Kemudian, kegiatan tersebut dibagi dalam 5 kelompok yang tersebar dari beberapa lokasi yaitu mulai dari Kelompok 1 Jl. Yos Sudarso, Jl. Agus Salim, Jl. Hang Tuah, Gedung Gongong, Gedung Daerah, Jl. Merdeka,  Masjid Raya, Disakes Lantamal IV dan dibawah Kediaman Danlantamal IV.

Selanjutnya, kelompok 2 yaitu Jl. Rumah Sakit, Jl. Sumatra, Meja 7, Kampung Baru, Pancur, Suka Berenang, Engku Putri, Pamedan. Kelompok 3 yaitu Jl. Wiratno, Ramayana, Simpang Dompak, Sekolah Pelita Nusantara, Jl. Pramuka, Jl. Pemuda, Hotel Bali, RRI dan Kodim 0315/Bintan.

Dan untuk Kelompok 4 yaitu dari Tanjung Unggat, Dokabu, Batu 4, Batu 5, Batu 6, Batu 7 dan Batu 8 bawah. Dan yang terakhir Kelompok 5 yaitu dari Polres Tanjungpinang,  Stie Pembangunan, Batu 8 atas, Hotel CK, Batu 9, Batu 10 dan Bandara RHF.

Sumber: Dispen Lantamal IV Tanjungpinang


RT01 Serahkan Bantuan Paket Sembako Kepada Warga. 
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Pemerintah Kota Batam bagikan paket sembako kepada warga Kampung Aceh, RT 01/RW14, Kelurahan Mukakuning, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam.

Pembagian bantuan paket sembako itu diberikan langsung kepada warga yang telah didata sebelumnya.

"Hari ini, sebanyak 69 paket sembako diberikan kepada warga yang terdampak Covid-19," kata Manurung, Ketua RT RT 01 / RW 14 Kelurahan Mukakuning, Senin (20/4-2020).

Manurung menyampaikan, adapun paket sembako yang di berikan berupa 5 kilogram beras, minyak goreng dan gula pasir. Sementara mekanisme pendistribusian sembako berdasarkan data yang di himpun oleh perangkat RT dan RW beberapa waktu lalu.

"Warga yang menerima bantuan sembako, adalah warga yang sudah didata sebelumnya oleh perangkat RT dan RW setempat," ujarnya.

Dari data itu, lanjutnya, Kami langsung menghubungi warga satu persatu untuk datang dan mengambil paket sembako yang telah disiapkan. Hal itu guna mencegah kerumunan warga. Sehingga anjuran pemerintah untuk menjaga jarak (Social Distance) tetap di terapkan dalam upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19.

Kemudian, lanjut Manurung menyampaikan, rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan kepada warganya.

"Saya, selaku ketua RT di sini, sangat berterima kasih kepada Pemko Batam yang telah hadir dan peduli, terhadap warga kami ini", ujarnya dengan mata berbinar.

Sementara itu, Yusnidar, salah seorang warga penerima bantuan menyampaikan ia sangat beruntung mendapat uluran tangan dari pemerintah, karena semenjak merebaknya virus Corona atau Covid-19, kata dia, ia dan warga Kampung Aceh lainnya tidak dapat bekerja seperti biasa sejak merebaknya virus Corona.

"Terima kasih buat Pemerintah Kota Batam, ini sangat membantu buat kami. Terima kasih atas bantuannya, dan semoga wabah ini cepat berlalu," tuturnya.


Redaksi


(Fhoto: Istimewa)
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Penglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogab Wilhan) I Laksamana Masya TNI Yudo Margono mengatakan jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran bertambah menjadi 564 orang.

Pada Sabtu (18/4) kemarin, jumlah pasien positif memang sempat berkurang sebanyak 22 orang. Sehingga total pasien positif Covid-19 yang dirawat menjadi 553 orang.

Namun hari ini angka tersebut justru kembali bertambah.

"Pasien Covid bertambah 11 orang, semula 553 orang menjadi 564 orang," terang Yudo dalam keterangan tertulis pada Minggu (19/4).

Baca Juga:

Achmad Yurianto: Pasien ODP Indonesia 178.883 dan PDP 15.645 Pasien


Adapun data pasien rawat inap--yang terdiri atas pasien positif, pasien ODP dan pasien PDP--hingga Minggu (19/4) pukul 08.00 WIB, jumlahnya berkurang 14 orang sehingga menjadi 693 pasien. Dengan rincian, 402 pasien pria dan 291 pasien wanita.

Kemudian untuk Pasien dalam Pengawasan (PDP) berkurang sebanyak 25 orang menjadi 112 pasien. Dan untuk Orang dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya masih tetap 17 pasien.

Di sisi lain, disampaikan Yudo, untuk pasien yang dirawat di Rumah Darurat Pulau Galang jumlahnya sebanyak 43 orang.

Dengan rincian, 28 pasien positif Covid-19, enam orang PDP, dan sembilan orang merupakan ODP.

Hingga Minggu (19/4) sore, pemerintah pusat menyatakan total positif Covid-19 sebanyak 6.575 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 582 orang meninggal dan 686 orang dinyatakan telah sembuh dari Covid-19.

Sumber: CNN Indonesia


Data Covid-19 di Kepri, (Sumber: Dinas Kesehatan Kepri).
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Berikut ini data terbaru atau progress perkembangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kepri, Minggu (19/4-2020).

Dari data laporan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kepri, PDP 234, ODP, 2509, OTG, 1167, Positif Covid-19, 52 kasus, Negatif, 280 kasus, Reaktif Rapid test, 61, Non reaktif Rapid test, 1792, Positif Covid-19 meninggal, 7 kasus, PDP meninggal (On Proses Lab), 4, dan Pasien Sembuh Covid-19, 6 orang.

Baca Juga:

Pangkogab Wilhan Sebut Pasien Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran "Bertambah"

Sementara untuk Kota Batam PDP, 152, ODP 1783 orang, OTG, 593, dan Kota Tanjungpinang, PDP, 44, ODP, 177, 0TG 408 orang, Karimun, PDP 14, ODP, 262, OTG 31.

Redaksi



Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, (Fhoto: Istimewa).
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19), Achmad Yurianto mengatakan, hingga Minggu (19/4) total ada 178.883 Orang dalam Pemantauan (ODP) dan 15.645 Pasien dalam Pengawasan (PDP) terkait Covid-19 di Indonesia.

Dari jumlah itu, disebutkan Yuri, untuk ODP angkanya bertambah 2.539 dari sehari sebelumnya. Sedangkan PDP, tambahan sebanyak 2.667 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 250 kabupaten/kota di Tanah Air.

"Jumlah PDP ini adalah jumlah yang sedang kita siapkan untuk kita konfirmasi laboratoriumnya dengan melakukan pemeriksaan real-time PCR (Polymerase Chain Reaction)," kata Yuri dalam konferensi yang disiarkan langsung di Gedung Graha BNPB, Minggu (19/4).

Yuri menambahkan, dari 15 ribu lebih jumlah PDP itu bisa berpotensi masuk dalam kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, jika nanti hasilnya negatif, datanya akan dikeluarkan dari daftar jumlah PDP namun tetap dalam pengawasan rumah sakit.

Baca Juga:

Dit Lantas Polda Kepri Bagikan Masker ke Pengendara

Selain itu, lanjut Yuri, pemerintah hingga saat ini pemerintah telah menyiapkan sebanyak 35 laboratorium aktif untuk pemeriksaan spesimen Covid-19. Ia mengatakan saat ini pemerintah juga telah menambah jumlah Reagen untuk menambah jumlah laboratorium pemeriksaan.

"Reagen nanti kita terima dan saat itu juga, langsung kita distribusikan ke lab jejaring," ujarnya.

Sementara itu, di hari yang sama, pemerintah mencatat lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 327 kasus. Sehingga, saat ini jumlah total kasus positif Covid-19 sebanyak 6.575 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 582 orang dinyatakan meninggal, dan 686 dinyatakan sembuh.

Yuri menambahkan, jumlah itu diambil dari hasil uji spesimen terhadap 47.478 sampel yang dilakukan menggunakan PCR di 35 laboratorium aktif. Hasilnya, sebanyak 42.219 kasus spesimen yang diperiksa, 6.575 orang dinyatakan positif dan 35.644 negatif.

Dari jumlah kasus positif, DKI Jakarta tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kasus positif terbanyak, dengan 3.032 kasus. Disusul dengan Jawa Barat sebanyak 696 kasus, dan Jawa Timur sebanyak 590.

"Pada Hari ini ada penambahan 327 orang kasus baru, sehingga total menjadi kasus 6.575," kata Yurianto.

Sumber: CNN Indonesia


Dit Lantar Polda Kepri Berbagi Masker ke Pengendara
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Direktorat Lalulintas Polda Kepri yang dipimpin oleh Dir Lantas Polda Kepri Kombes Pol Mujiyono, S.IK membagikan masker kepada para pengendara yang ada di Kota Batam, kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (18/4/20). Jam 09.00 wib.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wadir Lantas Polda Kepri, para Kasubdit Dit lantas Polda Kepri dan Personel Dit Lantas Polda Kepri.

Kombes Pol Mujiyono mengatakan, ratusan Pcs Masker dibagikan kepada para pengendara yang bertujuan untuk menjaga keselamatan masyarakat dari bahaya nya penyebaran Covid-19. Disamping itu tim juga menyampaikan himbauan kepada para pengendara untuk tetap dirumah adalah pilihan terbaik serta tetap menjaga jarak dengan yang lain Physical Distance.

"Terdapat 3 lokasi pembagian masker yang dilaksanakan pada hari ini diantaranya adalah di jalan Raya Batu Besar, Simpang SMAN 3 Botania dan di simpang Kepri Mall. Mengingat merebaknya Covid-19 di Provinsi Kepri," ujarnya.

Lanjutnya, Operasi Keselamatan yang sebelumnya difokuskan untuk menertibkan para pengguna kendaraan dengan melakukan tilang atau teguran. Namun berbeda dengan tahun ini Operasi Keselamatan Seligi 2020 di fokuskan untuk menjaga para pengendara dengan pembagian masker, serta memberikan himbauan-himbauan pencegahan penyebaran Covid-19, disamping itu disampaikan juga tentang Maklumat Kapolri.

"Dihimbau kepada seluruh pemakai jalan agar menaati peraturan sehingga kita semua aman, selamat, tertib dan lancar dalam berlalu lintas dijalan, serta tetap terus menggunakan Masker,"tutur Dirlantas Polda Kepri.

(***)


Fhoto: Istimewa, Menkeu Saat Memberikan Keterangan Pers.
KEPRIAKTUAL.COM: Beberapa bulan ke depan postur pembiayaan akan mengalami perubahan seiring dengan penerimaan negara yang mengalami tekanan dan belanja negara yang terakselerasi, terutama untuk membantu bidang kesehatan dan sosial serta mendorong sektor perekonomian. Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati (SMI), melalui konferensi video, Jumat (17/4).

“Mungkin saya tidak akan berpanjang, stimulus yang selama ini sudah kami sampaikan kepada seluruh dunia usaha maupun masyarakat, itu semuanya sifatnya gratis,” ujar Menkeu.

Jadi, menurut Menkeu, APBN meng-cover kebutuhan kesehatan, APBN meng-cover bidang sosial, dan APBN meng-cover bidang ekonomi yang semuanya mengalami dampak seperti domino effect kesehatan maupun sosial, sosial maupun ekonomi dan nanti ekonomi juga pasti akan mempengaruhi dari sektor keungan, terutama dari lembaga-lembaga keuangan bank maupun bukan bank.

“Jadi kita mencoba untuk melancarkan stimulus atau kebijakan-kebijakan untuk bisa dampak syok yang sangat besar ini. Baik untuk masyarakat, tentu tidak bisa seluruh syok nya akan di-unplugged oleh APBN. Namun APBN berusaha untuk bisa mendukung ketahanan sosial masyarakat,” imbuh Menkeu.

Juga dari sisi ekonomi, Menkeu sampaikan syok dari Virus Korona (Covid-19) pasti akan mempengaruhi dunia usaha. Ia menambahkan APBN mencoba untuk memberikan dukungan agar syok itu tidak merusak atau dalam hal itu menyebabkan kebangkrutan yang sifatnya masif.

“Dalam hal ini kita berharap dunia usaha masih bisa cukup, dalam menghadapi syok ini dengan dibantu oleh stimulus atau kebijakan-kebijakan fiskal yang ikut membantu mengurangi dampak syok yang sangat besar,” kata Menkeu.

Beberapa stimulus, lanjut Menkeu, dari sisi stimulus satu yang dulu fokusnya hanya dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan dari jaminan kesehatan nasional. “Kita juga meningkatkan kartu sembako dan memberikan insentif bagi dunia pariwisata yang mungkin sebentar lagi juga akan dibutuhkan lagi di dalam rangka untuk me-revive atau menghidupkan kembali sektor pariwisata yang memang akan memperluas kepada sebelas kelompok usaha,” jelas Menkeu.

Yang di luar manufaktur, sambung Menkeu, juga untuk mendapatkan fasilitas PPh Pasal 21 yaitu penghasilan sampai dengan maksimal 200 juta ditanggung pemerintah PPh-nya, kemudian pembebasan PPh Pasal 22 impor, pengurangan PPh Pasal 25 30 persen. “Tapi ini 19 sektor, sekarang akan dinaikkan kepada seluruh ekonomi lebih dari 100 kelompok kategori bisnis atau industri dan termasuk dalam hal ini industri pariwisata, perhotelan, kehutanan, makanan, perdagangan hingga sektor jasa lainnya,” jelas Menkeu.

PPn, menurut Menkeu, juga akan dilakukan percepatan dan untuk yang non-fiskal berbagai fasilitas untuk keluar masuknya barang secara lebih mudah. “Stimulus lanjutan akan terus kita lakukan tentu dengan seiring perkembangan kondisi ekonomi, masyarakat, dan sosial kita. Termasuk dari sisi kesehatan kita akan terus melakukan monitoring eksekusi dari berbagai intervensi di bidang kesehatan yang membutuhkan dukungan anggaran,” tambah Menkeu.

Ini, menurut Menkeu, lebih banyak dibutuhkan koordinasi antara Gugus Tugas, Kementerian Kesehatan, dan seluruh Pemerintah Daerah. “Kami akan terus mendukung langkah-langkah yang dilakukan pada penanganan dari mulai pengadaan rapid test, reagen sampai kepada APD, ventilator, dan berbagai hal untuk bisa mendapatkan dukungan APBN secara over,” sambung Menkeu.

Kemudian dari sisi social safety net dengan masyarakat, Menkeu jelaskan yang dalam hal ini mengalami tekanan sosial, termasuk ancaman PHK dan sektor informal yang mengalami tekanan sangat besar dengan adanya social distancing dan Work from hom maka Pemerintah memberikan perluasan safety net yang luar biasa sangat besar, termasuk pemberian insentif bagi pelanggan listrik 400 VA dan 900 VA untuk ditanggung pemerintah 100 persen dan 50 persen.

“Ini lebih dari 31 juta rumah tangga akan mengalami mendapatkan manfaat dari ini. Kartu prakerja dinaikkan dua kali lipat sehingga bisa menampung 5,6 juta pegawai atau pekerja, baik di informal sector maupun formal sector yang bisa mendapatkan dukungan pemerintah,” ujarnya.

Kemudian dukungan industri, Menkeu sebutkan Pemerintah lakukan melalui tadi perluasan insentif pajak mulai dari pasal 21 PPn dan pajak korporasi serta stimulus kepada kredit usaha kecil dan menengah, termasuk KUR dan UMi. “Dan kita masih akan terus melakukan finalisasi dari dukungan sektor usaha yang sekarang sedang dibahas antarkementerian-lembaga maupun dengan BI dan OJK,” katanya.

Dari sisi anggaran APBN, Menkeu menjelaskan bahwa Keppres Nomor 54 Tahun 2020 sudah diterbitkan oleh Presiden yang berisi tentang langkah-langkah untuk melakukan realokasi, refocusing penghematan dan penggunaan sisa anggaran yang direalokasi dan dihemat itu untuk prioritas Covid-19.

“Jadi dalam hal ini belanja barang seperti perjalanan dinas, biaya rapat semuanya dipotong. Belanja modal untuk proyek-proyek dapat ditunda atau dilakukan dari single years menjadi multiyear sehingga belanja modal tahun ini mungkin menurun tanpa menyebabkan proyeknya mengalami penghentian yang kemudian bisa berakibat mangkrak,” imbuhnya.

Kemudian, Menkeu menyampaikan akan melakukan refocusing seperti pengadaan barang-barang yang dibutuhkan di bidang kesehatan hand sanitizer, masker, APD, dan berbagai alat-alat medis lainnya. Memberikan bantuan kepada masyarakat, menambah pendapatan take home pay bagi aparatur, terutama insentif pada tenaga kesehatan.

Dalam hal ini untuk aparatur negara, Menkeu sampaikan akan dilakukan penghentian untuk kenaikan take home pay tanpa seizin dari Kementerian Keuangan, karena kita memang sedang mengendalikan belanja pegawai untuk fokus pada bidang Covid ini. “Dan berbagai belanja-belanja yang kemudian dibutuhkan untuk melakukan belajar dari rumah, belajar online, kemudian work from home semuanya yang akan lebih difokuskan. Sehingga fungsi pemerintah masih bisa jalan, namun biaya untuk mendanai kegiatan pemerintah akan menurun cukup tajam,” jelasnya.

Untuk TKDD (Transfer ke Daerah dan Dana Desa), Menkeu sampaikan juga akan dilakukan refocusing dan realokasi dan Kemenkeu sudah memberikan surat edaran joint dengan Menteri Dalam Negeri, dimana untuk pegawai di daerah yang Tukin nya melebihi dari pusat untuk dilakukan adjustment, anggarannya dipakai untuk daerah mengalami Covid.

“Belanja barang dan jasa di daerah diminta untuk dipotong 50 persen dan kemudian difokuskan lebih kepada penanganan Covid dan belanja modal juga diminta untuk diturunkan 50 persen hanya untuk yang sangat urgent,” tambahnya.

Ini semuanya, menurut Menkeu, di dalam rangka supaya APD benar-benar memfokuskan dalam penanganan Covid, baik itu di bidang kesehatan, membantu masyarakat secara sosial dalam bentuk bansos maupun membantu dunia usaha yang dilakukan secara bersama-sama dan gotong royong.

“Kita harapkan dengan hal ini, maka syok yang terjadi karena Covid-19 bisa diminimalkan dan daya tahan masyarakat maupun dunia usaha bisa ditingkatkan. Sehingga kita bisa melewati masa sulit ini secara baik dan memiliki daya tahan yang lebih tinggi,” pungkas Menkeu akhiri keterangan.

Sumber: Setkab


Fhoto: Istimewa.
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Satu pasien positif corona virus disease (Covid-19) Batam dinyatakan sembuh. Kabar gembira ini disampaikan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.

“Alhamdulillah sudah ada pasien Covid-19 yang sembuh di Batam. Ini menjadi kabar baik. Semoga bisa memberi semangat bagi pasien lain. Sehingga semakin banyak yang sembuh,” kata Rudi, Jumat (17/4) dikutip dari situs Media Center Batam.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak terbebani ketakutan. Karena pada kenyataannya Covid-19 ini bisa sembuh. Asal imunitas tubuh baik.

Baca Juga:

Istri Walikota Tanjungpinang Dinyatakan Positif Covid-19


“Covid ini bisa sembuh. Asal diri kita sendiri punya keyakinan. Diri kita jangan dibebani ketakutan. Perasaan harus dijaga, jangan ketakutan. Jaga imunitas dengan olahraga ringan dan berjemur,” pesan Rudi.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad pun turut berbahagia dengan adanya kesembuhan perdana pasien Covid-19 Kota Batam ini. Ia pun sempat menghubungi beberapa pasien terkonfirmasi Covid-19 untuk memberi semangat. Ia juga menanyakan kondisi para aparatur sipil negara (ASN) yang terpapar tersebut.

“Alhamdulillah mereka mengatakan kondisinya baik dan stabil. Tidak ada keluhan terhadap pelayanan rumah sakit. Semoga bisa memberi kesembuhan,” tuturnya.

Baca Juga:

Tim Kesehatan Covid-19 Batam Jemput Anak Kos Perumahan Marchelia


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan pasien Covid-19 yang sembuh merupakan pasien nomor 08. Pasien berjenis kelamin perempuan ini merupakan pasien di salah satu kluster penyebaran yang ada di Batam.

“Pasien 08 dinyatakan sembuh setelah dua kali hasil swabnya negatif. Ada beberapa pasien lagi yang sudah satu kali hasil swabnya negatif, dan menunggu swab kedua. Pasien baru bisa dinyatakan sembuh apabila sudah dua kali hasil swabnya negatif,” terang Didi.

Setelah ini, pasien yang dinyatakan sembuh boleh pulang ke rumah. Namun masih harus melakukan karantina rumah selama 14 hari, sesuai protokol kesehatan.


(***)





Istri Wali Kota Tanjungpinang, Juwariyah Syahrul. (Fhoto: Istimewa)
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Setelah Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul dinyatakan positif Covid-19. Kini giliran Isteri Walikota Tanjungpinang, Juwariyah Syahrul, yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19).

Penetapan status positif ini disampaikan Kadis Kesehatan Kepri, yang juga Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana, Sabtu, (18/4/2020).

Sementara, lanjutnya, untuk anak dan anggota keluarga terdekat Walikota Tanjungpinang lainnya, Tjetjep mengaku belum ada pemberitahuan dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP).

"Baru laporan isteri Walikota yang telah diketahui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri," ujar Tjetjep Yudiana.

Kemudian dari keluarga Pak wali, baru itu yang keluar hasilnya tadi malam, Sabtu (17/4/2020)-Red). Sekitar 25 hasil pemeriksaan Keluarga lainnya, belum keluar hasilnya.
"Mudah-mudahan secepatnya keluar keputusan,” kata Tjetjep Yudiana.

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri, tambahnya, terus melakukan komunikasi dengan kepala BTKLPP. Karena bahan untuk pemeriksaan tidak dapat diperoleh segera dalam jumlah besar.

"Hal ini karena bahan yang diperlukan sedang dibutuhkan oleh banyak daerah, bahkan oleh semua negara yang terjangkit," tuturnya.

Red




Fhoto: Istimewa
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Sekitar Pukul 2:00 WIB yang lalu, Tim Kesehatan Covid-19 Kota Batam menjemput satu orang anak kos perempuan di perumahan Marchelia blok A. Namun belum diketahui jelas statusnya, apakah ODP, PDP, atau sdh positif covid 19, Sabtu (18/4-2020).

Menurut informasi, dari laporan RW/RT/Tim Satgas Covid-19 Perum Taman Marchelia menyampaikan, bahwa tadi malam salah satu warga kita yang kost di Blok A No.61; inisial ST (perempuan) yang bekerja di Pemberdayaan Wanita dengan staus "Suspect Covid-19". Dan sudah dibawa oleh Tim Dokter Gugus Tugas Kecamatan ke RS.Elisabet.

Kemudian dengan adanya hal tersebut, pagi ini sekitar jam 10:00 WIB. Tim Dokter Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan, (Dr.Murni) melakukan observasi terhadap warga yang tinggal di Blok A No.61. Ada 6 orang beserta yang punya rumah dua orang.

Dan hasil yang di dapat adalah NON REAKTIF. Namun demikian kita tetap melanjutkan tindakan dari Tim Dokter Gugus Tugas Covid-19  dengan meminta 8 orang tersebut melakukan Karantina Mandiri selama 14 hari terhitung dari hari ini.

Selain itu, Tim Satgas Covid-19 Perum Taman Marchelia menyampaikan himbauan, serta tidak panik dalam melakukan langkah-langkah pemutusan mata rantai Covid-19 ini sebagai berikut:


  1. Pastikan memakai masker saat berada diluar rumah. Ini akan dipantau dengan ketat. Yang mau keluar dari Marchelia pakai masker begitu juga dengan yang masuk ke Marchelia. kalo tidak akan dikenakan sanksi sesuai dengan himbauan dari Pemerintah.
  2. Tidak berkumpul atau jaga jarak.
  3. Cuci tangan dengan sabun saat mau mengusap wajah atau makan/minum.
  4. Saat pulang kerumah, usahakan langsung mandi dan pakaian langsung dicuci.
  5. Mohon kerja sama nya dan mari kita sama-sama melawan Covid-19.


Red


Anggota DPRD Kota Batam Komisi III, Jefri Simajuntak. 
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Anggota DPRD Kotam Komisi III,  Batam, Jefri F Simanjuntak meminta kepada Pemerintah Kota Batam untuk mengusulkan kebijakan kepada Brigh PLN Batam dan ATB Batam di dalam menamggapi masalah Covid-19 ini.

"Nanti DPRD Kota Batam akan memanggil pihak PLN Batam dan ATB Batam dalam hal terkait masalah Covid-19. Selain itu, Wakil Wali Kota Batam juga tadi sudah menyetujui dan akan mengusulkanya," ujar Jefri Simajuntak usai rapat koordinasi DPRD Kota Batam dengan Pemerintah Kota Batam di depan gedung DPRD Kota Batam, Kamis (16/4-2020).

Jefri Simajuntak juga berharap, dalam hal ini PLN dan ATB Batam dapat memberikan sumbangsih dan kebijakan di dalam menanggapi masalah Covid-19 ini.

"Kita berharap PLN dan ATB dapat memberikan sumbangsih dengan cara bersayarat kepada masyarakat yang tidak mampu untuk menggratiskan pembayaran dibulan ini berikutnya," ujarnya.

Dimana, lanjutnya, bagi warga yang menunggak, akibat tidak mampu melakukan pembayaran listrik dan air, supaya tidak diputus terlebih dahulu.

"Kita minta segera mungkin. Supaya Wali Kota Batam dapat menyampaikan kepada PLN dan ATB Batam," tuturnya.


Alfred


Rapat Koordinasi DPRD Batam dengan Pemko Batam terkait Penanganan Covid-19 di Batam. 
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Wakil Wali Kota Batam yang Ketua harian Gugus Tugas Covid-19, Amsakar Ahmad mengatakan, pembagian bantuan sembako berupa beras 5 kilogram, gula 1 kilogram, dan minyak goreng 5 liter bagi warga yang terdampak Covid-19 dilaksanakan pada tanggal 22 April 2020 mendatang.

"Rabu depan, tanggal 22 April 2020, bantuan sembako udah didistribusikan. Yang membagikan itu langsung itu RT/RW. Supaya tidak ada perkumpulan," kata Amsakar Ahmad, Kamis (16/4-2020) saat rapat koordinasi di DPRD Batam dengan Pemko Batam di depan gedung DPRD Batam.

Amsakar Ahmad mengatakan, pembagian sembako ini awalnya merupakan program sembako murah di bawah pengawasan langsung Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, yang kemudian diganti menjadi program sembako gratis bagi warga terdampak.

Dimana paket sembako yang sebelumnya, lanjut Amsakar, disediakan sebanyak 192 ribu paket. Namun setelah didata jumlah penerimanya bertambah menjadi 260 ribu. Inilah yang membuat pemerintah Kota Batam lama membagikan. Karena masih tahap menyesuaikan.

"Kekurangan sembako inilah yang masih kami atasi. Kami juga sudah melakukan berbagai upaya, menghubungi pengusaha, perusahaan swasta, untuk membantu memenuhi kebutuhan paket sembako ini. Namun alhamdulilah, ada yang mau membantu, tapi belum terpenuhi. Masih tetap kita usahakan ada 260 ribu paket. Dan hari ini sudah dapat tambahan bantuan sebanyak 33 ribu paket,”  ujarnya.

Kata Amsakar, adapun penerima paket sembako ini merupakan warga Batam penerima beras miskin (raskin), warga yang terkena PHK, pengemudi ojek, pengemudi taksi, dan imam masjid. Kemudian banyaknya karyawan yang dirumahkan, akibat 19 hotel yang tutup karena Covid-19 ini.

"Data dari Camat dan Lurah sudah ada. Kemudian diserahkan ke RT/RW. Merekalah yang membagikan bantuan sembako ke warga," tuturnya.


Alfred


Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Batam, Amsakar Ahmad (Tengah) dan Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto (Baju Merah) Serta Sekda Kota Batam, Jeffridin.
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Pemerintah Kota Batam memerlukan anggaran 268 milliar lebih untuk penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Batam. Dimana menurut Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad, soal dampak ekonomi, dalam perkiraan, ada sekitar 260 ribu warga yang terdampak akibat Covid-19.

Kemudian, kata Amsakar Ahmad, total dana yang dibutuhkan dalam anggaran unsur bantuan sosial bagi masyarakat terdampak sebesar Rp 96 Miliar hanya untuk 3 bulan.

"260 ribu kepala keluarga (KK) akan dibagikan paket nilai Rp 300 ribu. Dan itu diberikan setelah diterapkan Look Down atau Pembatsan Sosial Berskala Besar (PSBB)," ujar Amsakar Ahmad saat menghadiri rapat koordinasi DPRD Kota Batam dengan Pemerintah Kota Batam di depan gedung DPRD Kota Batam, Kamis (16/4-2020).

Baca Juga:


Pemko Batam Harus Trasparan Terhadap Anggaran Penanganan Covid-19


Selanjutnya, kata Amsakar Ahmad yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19, jika sudah ada penerapan nanti. Maka pemerintah harus memerlukan pemantapan dilapangan, dan akan membutuhkan sekitar 700 personil yakni dari TNI, POLRI dan Satpol PP.

"Jadi anggaran ini kurang lebih 90 milliar. Ini udah termasuk penugasan tukang, alat kesehatan dan untuk kegiatan pengamanan dari POLRI, TNI dan Satpol PP, yang 700 personil. Ini secara umum yang dapat saya sampaikan dan terus terang saja. Harapan saya estalasi ini tidak berubah lagi," tuturnya.

Baca Juga:

Amrialis: Dinsos Tanjungpinang Verifikasi Data Pengajuan Sembako Dampak Covid-19


Wakil Wali Kota Batam juga berharap untuk kebersamaan ini. Dimana ia terkadang membaca di media sosial (medsos) dengan mengatakan, bahwa tidak makan lagi, dan kapan bantuan sembako dibagi. "Saya merasa sedih," ujarnya.

Ini juga, lanjut Amsakar Ahmad, perlu disampaikan ke rekan-rekan anggota DPRD Kota Batam, yaitu soal bantuan. Karena banyak asumsi-asumsi yang membuat kita risau. Ada dua kategori bentuk bantuan yaitu bentuk barang dan uang.

Baca Juga:


Dinkes Kota Batam Hentikan Pelayanan Perawatan di Klinik Gigi Puskesmas


"Bentuk barang alat peralatan, dan ini kami masukkan dalam website. karena dalam surat edaran KPK mengatakan harus semuanya dibuka dalam ruang publik. Dan barang itu masih tersimpan di gudang," tuturnya kembali.

Dan selanjutnya, ungkap Amsakar, kategori bentuk bantuan uang yang masuk melalui Kas Daerah (Kasda) di tiga Bank.

"Bank Riau Kepri ada 2 milliar 752 juta, di BTN 150 juta, dan BNI 5 milliar. Sehingga total keseluruhan dana yang ada masuk ke Kasda sekitar 8.171.375.461.00," tutur Amsakar.



Alfred





Rapat Koordinasi DPRD Kota Batam dengan Pemko Batam Dalam Penanganan Covid-19 di Batam.
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Ketua DPRD Kota Batam meminta keterangan dan penjelasan dari Pemerintah Kota (Pemko) Batam terkait penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Batam. Dimana menurutnya, dapat mengurangi kekwatiran masyarakat. Hal ini disampaikanya dalam rapat koordinasi DPRD Kota Batam dengan Pemerintah Kota Batam di depan gedung DPRD Kota Batam, Kamis (16/4-2020).

Nuryanto mengatakan, pasca merabahnya Covid-19, baik secara Nasional maupun Daerah. Pemko Batam harus transparan dan terbuka, dalam anggaran penanganan Covid-19. Kemudian, bahwa ada rencana penerapan status di Kota Batam sangat penting untuk dijelaskan kepada masyarakat.

"Pemko Batam harus jelas menyampaikan rencana status Kota Batam. Karantina atau Pembatasan Status Berskala Besar (PSBB). Jadi perlu ada penjelasan. dan serta kapan diberlakukan," kata Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto.

Kemudian, lanjutnya, Pemko Batam harus secara terbuka terkait anggaran penanganan Covid-19, baik alokasi APBD maupun jumlah dana bantuan yang terkumpul dari berbagai pihak. Menurutnya, pentingnya keternbukaan ini, sebagai wujud gotong royong antara pemerintah dengan masyarakat.

"Pemerintah harus membiasakan terbuka soal pelayanan publik," ujarnya.

Politisi partai PDIP ini juga menyampaikan, ia sangat memaklumi keresahan masyarakat dengan kebijakan pemerintah Batam yang terkesan berubah-ubah. Sementara pemerintah pusat menghendaki percepatan penanganan Covid-19.

"Pemerintah daerah harus menyesuaikan kondisi dan situasi sekarang ini. Dimana sekarang sudah menjadi darurat Nasional. Jadi kebijakan harus berbanding lurus dengan pemerintah pusat," tuturnya.


Alfred


Kepala Dinas Sosial Kota Tanjungpinang, Amrialis. 
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Kepala Dinas Sosial Kota Tanjungpinang, Amrialis mengatakan, pengajuan bantuan sembako penanganan dampak Covid-19 ke Pemko Tanjungpinang melebihi kemampuan yang dianggarkan.

Dikutip dari situs Diskomunfo Kepri, hingga Rabu (15/4/2020), ujar Amrialis, pengajuan oleh masyarakat telah mencapai 26.988 kartu keluarga (KK). Ini di luar kemampuan Pemko Tanjungpinang sebanyak 12 ribu KK.

Untuk mengatasi hal ini, Dinsos tengah melakukan validasi serta verifikasi.

"Diverifikasi lagi yang mana memang berhak dan yang tidak," ungkap Amrialis, Kamis (16/4).

Dijelaskannya, Pemko Tanjungpinang telah menganggarkan Rp4 miliar untuk bantuan sembako dari anggaran penanganan Covid-19.

Anggaran itu sebelumnya diperuntukkan bagi 12 ribu KK, masing-masing menerima Rp225 ribu yang akan dibagikan April dan Mei 2020.

Penyaluran mengacu kepada data terpadu Kementerian Sosial (DTKS) sebanyak 15 ribu KK.

"Makanya harus dilakukan validasi dan verifikasi," tegasnya.

Amrialis menyampaikan hal ini akan kembali melakukan pembahasan bersama Wakil Wali Kota Tanjungpinang dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tanjungpinang.


(***)


Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak saat Videoconfrnce.
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Wabah Corona yang melanda Indonesia dan Provinsi Kepri semakin mengkhawatirkan. Pemerintah Provinsi Kepri berencana untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa Kabupaten dan Kota di wilayah Kepri.

Rencana ini dinilai Komisi I harus dilakukan melalui kajian yang matang dan mendalam serta diharapkan melibatkan Dewan Kepri.

“Rencana PSBB ini harus dikaji matang dan melibatkan DPRD. Dan kami juga meminta agar Pemprov menyiapkan SOP yang ada berkaitan dengan penanganan covid19 diberikan ke DPRD juga,” pinta Wakil Ketua Komisi I Taba Iskandar, saat menggelar rapat teleconference dengan Pemprov Kepri yang diwakili Sekda, TS Arif Fadillah, Rabu (15/4).

Menurutnya untuk mengusulkan PSBB ke Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi daerah di antaranya jumlah dan kasus kematian, serta adanya epidemiologi di tempat lain yang berkoneksi dengan daerah yang akan mengajukan PSBB.

Pemerintah daerah juga harus menyiapkan data-data pendukung di antaranya mengenai peningkatan kasus dan waktu kurva epidemiologi termasuk peta penyebaran menurut kurva waktu.

Kemudian perlu juga dihitung ketersediaan kebutuhan hidup dasar bagi masyarakat karena PSBB membatasi masyarakat untuk ke luar rumah.

Perlu adanya jaringan pengaman sosial selama PSBB dilakukan. Infrastruktur pendukung terutama di bidang kesehatan untuk merawat masyarakat yang terpapar juga harus tersedia serta anggarannya untuk itu.

Selain membahas PSBB, DPRD meminta agar Pemprov Kepri memastikan fungsi pemerintahan daerah berjalan dengan baik dan efektif. “Kami menyadari kesulitan yang terjadi saat ini. Namun, kami meminta agar fungsi pemerintahan daerah berjalan dengan tetap mempedomani protokol penanganan virus covid19,” tambahnya.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Daerah, Arif Fadilla menjamin hubungan kerja antara Pemprov Kepri dan DPRD Kepri berjalan dengan baik. Sedangkan rencana untuk melakukan PSBB, Pemprov Kepri berjanji untuk tetap berkoordinasi dengan DPRD Kepri. “Atas permintaan DPRD, kami akan memberikan standar operation prosedur (SOP) yang berkaitan dengan tugas penanganan covid 19,” tegas Arif.

Dari Batam, anggota DPRD Kepri melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Domestik Sekupang Batam. Anggota DPRD Kepri Sugianto meminta kepada pengelola pelabuhan untuk mewajibkan penumpang menggunakan masker dan alat pencuci tangan di pelabuhan. “Protokol pengamanan di pelabuhan harus dijalankan dengan baik. Seperti APD dan hazmat harus lengkap untuk petugas karantina,” kata Sugianto.

Saat ini, seluruh anggota DPRD Kepri melakukan kunjungan dan pantuan ke lapangan. Koordinasi juga dilakukan dengan stackholder sepanjang masa tanggap darurat ini.


(***)



Fhoto Istimewa.
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Dinas Kesehatan bersama Kepala Puskesmas se-Kota Batam sepakat untuk sementara menghentikan pelayanan perawatan di klinik gigi puskesmas. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan corona virus disease (Covid-19) dari aktivitas medis tersebut.

“Kita minta semua Puskesmas, agar pelayanan klinik gigi distop sementara,” kata Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi melalui aplikasi rapat daring, Rabu (15/4).

Dikutip dari situs Media Center Batam, Didi mengatakan secara resmi pelayanan perawatan gigi berhenti sejak Selasa (14/4) sore. Terutama untuk pelayanan yang sifatnya tidak darurat.

“Kalau masih bisa dengan obat, kita kasih obat saja dulu,” tuturnya.

Penyebaran Covid-19 ini adalah melalui droplet atau cairan yang keluar dari saluran pernapasan, mulut ataupun hidung. Virus yang ada pada droplet, apabila tersentuh bagian tubuh dan kemudian orang tersebut mengusap mulut atau hidung, bisa berpindah ke orang yang menyentuhnya. Hal ini yang dikhawatirkan akan terjadi apabila pelayanan di klinik gigi tetap berjalan.

“Kalaupun mau ada pelayanan, harus pakai coverall, maskernya juga N95. Apalagi untuk yang cabut, perawatan tambal. Jadi agak ribet. Maka kita hentikan saja dulu untuk yang tidak darurat,” kata Didi.

Penghentian sementara perawatan gigi di Puskesmas ini juga untuk melindungi para tenaga kesehatan. Apabila pelayanan tetap ada, dikhawatikan banyak dokter gigi yang akan terkena paparan virus corona bernama SARA-CoV-2 ini.

“Dari Kementerian Kesehatan memang belum ada arahan. Tapi dari Kepala BNPB kemarin kan sudah minta Kementerian agar menghentikan pelayanan gigi karena banyak dokter yang terpapar adalah dokter gigi. Maka atas hasil rapat dengan Kepala Puskesmas juga, kita sepakat tidak ada pelayanan gigi dulu untuk sementara waktu. Demi melindungi tenaga dokter kita juga,” paparnya.

(Red/MCB)


Fhoto Polres Bintan dan TNI Saat Membagikan Bantuan Sembako.
BINTAN KEPRIAKTUAL.COM: Polres Bintan dengan gencar-gencarnya memberikan bantuan berupa sembako kepada masyarakat Kabupaten Bintan, yang terdampak akibat wabah virus corona atau Covid-19. Pembagian sembako dilakukan pada hari ini Rabu (15/4/20).

Pembagian sembako dilakukan, melalui perwakilan Kelurahan/Desa dilaksanakan di Gedung Nasional tanjung uban, Sembako yang dibagikan sebanyak 912 Paket sembako, masing-masing Paket berisikan Beras 5 kg, Gula pasir 1 kg, Minyak goreng 900 mL.

Kemudian kegiatan tersebut dilakukan dibeberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Bintan yaitu Kecamatan Bintan Utara sebanyak 254 Paket, Kecamatan Sri Kuala Lobam sebanyak 282 Paket, Kecamatan Teluk Sebong sebanyak 376 Paket sembako yang telah dibagikan.

Kapolres Bintan AKBP Bambang Sugihartono, S.I.K. MM menjelaskan, pembagian sembako ini merupakan bentuk kepedulian Polres Bintan, TNI dan Pemerintah Kabupaten Bintan terhadap masyarakat yang terdampak akibat Virus Corona ( Covid-19) yang telah mewabah diberbagai wilayah di Indonesia, sehingga untuk mencari nafkah sudah terbatas.

"Dengan adanya kegiatan ini diharapakan dapat membantu masyarakat Kabupaten Bintan," ujar AKBP Bambang Sugihartono.

Kapolres Bintan juga menambahkan, pembagian paket sembako di Wilkum Polres Bintan sejak hari Sabtu tanggal 11 April 2020 sampai dgn hari Selasa tanggal 14 April 2020 berjumlah 1.000 paket. Di tambah dengan hari ini Rabu tanggal 15 april 2020 sebanyak 912 paket sembako.

"Sehingga total pembagian paket sembako di Wilkum Polres Bintan sebanyak 1.912 paket, yang sumber dananya sbg bentuk keperdulian sosial dari para Pengusaha Kabupaten Bintan, Polres Bintan dan jajarannya," tuturnya.

Hadir dalam kegiatan tetsebut Kapolsek Bintan Utara didampingi Danramil 03/Binut, Camat Bintan utara, Camat Seri Kuala Lobam , Camat Teluk Sebong, Lurah atau Kades serta Anggota Polsek Bintan Utara dan Koramil 03/Binut.

(***)


Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.