Sekda Kepri, Arif Fadillah (Fhoto: Istimewa).
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Pegawai Pemprov Kepri masih akan menerapkan bekerja dari rumah (work from home) hingga 29 Mei mendatang. Diharapkan sebelum itu, sudah ada arahan dari Pemerintah Pusat terkait New Normal bagi aparatur sipil negara (ASN).

“Kan kita belum dapat surat dari Menpan. Hari ini rapat Menko, kita menunggu itu,” ujar Sekda Kepri, H.T.S. Arif Fadillah yang juga Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Kepri di Kepri Smart Province (KSP), Selasa (26/5).

Namun aktivitas bekerja ASN Pemprov Kepri akan tetap berjalan. Jika nanti diberlakukan New Normal bagi ASN, Pemprov Kepri akan mengikuti sesuai protocol Covid-19. “Aktivitas tetap berjalan, tapi ada jarak duduk,” tambah Sekda.

Nantinya tidak hanya New Normal bagi ASN saja, tapi juga akan diberlakukan New Normal bagi dunia usaha di Kepri. “Nanti termasuk juga kegiatan berusaha untuk New Normal. Tapi yang pertama kita persiapkan dulu New Normal untuk masjid. Hari ini keluarnya,” ungkap Sekda.

Saat ini Menpan RB masih mengkaji New Normal bagi ASN. "Ya kita harus realistis saja bahwa Corona ini belum ada obat/vaksin, jadi harus tetap waspada," ujar Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Dwi Wahyu Atmaji  Selasa (26/5/2020).

Ada tiga komponen yang akan diatur dalam skenario New Normal. Pertama, skenario ini akan menerapkan sistem kerja yang lebih fleksibel (flexible working arrangement) yang membuat ASN bisa bekerja dari kantor, rumah, atau tempat lain.

Kedua, skenario ini juga mewajibkan penerapan protokol kesehatan, seperti jaga jarak, pemakaian masker dan cuci tangan untuk mencegah penularan virus selama bekerja. Skema ini, jelas Wahyu, tentunya akan diiringi dengan penyesuaian sarana dan ruang kerja.

Ketiga, percepatan dan perluasan penerapan teknologi informasi dan komunikasi juga harus dilakukan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, misalnya melalui e-office, digital signature, dan rapat lewat video conference.

(***)


Fhoto: Istimewa
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Kepulauan Riau bersama Yogyakarta dan Bali telah ditetapkan Pemerintah Pusat, sebagai percontohan New Normal. Kepri sendiri akan memulai New Normal dari tempat ibadah. Masjid akan diperbolehkan menggelar shalat berjamaah.

“New normal dalam arti aktivitas bisa berjalan, tapi mengikuti pola dan perilaku standar Covid. Sesuai arahan Pak Gubernur, mungkin arahan kita pertama ke masjid. Kita beri kelonggaran,” ujar Sekda Kepri, H.T.S. Arif Fadillah yang juga Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Kepri di Kepri Smart Province (KSP), Selasa (26/5), dikutip dari situs Diskominfo Kepri.

Wilayah dengan zona hijau dapat melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Sedangkan wilayah dengan kategori zona kuning dan merah, disarankan untuk melaksanakan shalat di rumah masing-masing. Namun jika pengurus masjid tetap ingin menggelar shalat berjamaah, harus mengkuti protocol Covid-19.

“Tentunya melalui pengawasan ketat dari  bupati dan walikota setempat. Aturan protocol covidnya kita sebutkan itu, ada pengecekan suhu badan, hand sanitizer, pakai masker, itu semua. Memakai ayat pendek. Jarak satu lengan,” jelas Sekda.

“Jika ada masjid yang tidak mengikuti protokol aturan Covid, itulah yang akan dilakukan pengawasan ketat oleh bupati dan walikota, apakah layak atau tidak layak mereka melanjutkan aktivitas tersebut. Ada pengecekan dari tim pengawasan dari gugus tugas masing-masing,” tambah Sekda.

Pemprov Kepri juga sudah berdiskusi dengan Kanwil Kemenag Kepri. “Pertama ibadah bisa kita lakukan, tapi tetap jaga. Misalnya satu tempat ketemu jamaah di masjid ada yang positf, nanti kita kaji lagi,” ungkap Sekda.

Pemprov Kepri juga mengajak masyarakat untuk menggelar doa dan zikir, memohon kepada Allah agar pandemic Covid-19 ini segera berlalu.

(***)


Kadis Parawisata Kepri, Buralimar (Fhoto: Istimewa).
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Pemerintah pusat telah menetapkan Yogyakarta, Bali dan Kepulauan Riau sebagai daerah percontohan New Normal. Kepri sendiri bakal menunjuk Bintan sebagai daerah percontohan New Normal di Kepri. Dalam waktu dekat, Bintan sudah akan bisa menerima turis.

Bintan dipilih karena daerah tersebut masih masuk dalam zona hijau. Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar mengatakan, Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri sudah mengajukan Bintan ke Kementerian Pariwisata, dan saat ini menunggu arahan dari pusat.

“Kawasan di Bintan yang pertama kali di buka adalah Lagoi yang merupakan salah satu destinasi wisata di Kepri,” kata Buralimar, Selasa (26/5/2020), dikutip dari Diskominfo Kepri.

Pemprov Kepri telah mulai mempersiapkan Bintan untuk menerima turis. Diantaranya mempersiapkan tim medis di pintu masuk sesuai protokol kesehatan. “Pengunjung yang masuk juga diwajibkan mengunakan masker dan membawa hand sanitizer. Ya seperti kehidupan biasa, tapi wajib mengikuti protokol kesehatan,” sebut Buralimar.

“Walaupun Singapura belum membuka pintu keluar, dengan dibukanya Bintan akan membuat negara tetangga mencontoh kita nantinya,” ungkap Buralimar.

Buralimar berharap New Normal ini akan mendongkrak perekonomian Kepri maupun Indonesia, karena ada tiga daerah di Indonesia yang menjadi kota percontohan. “Tiga Kota yang masuk New Normal adalah kota penyumbangan perekonomian, semoga hal ini dapat membuat kita bangkit dalam keterpurukan,” harap Buralimar.

(***)


Plt Gubernur Kepri, H, Isdianto (Fhoto: Istimewa).
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Plt. Gubernur Kepri, H. Isdianto menyerahkan bantuan pembebasan, keringanan dan bantuan pendanaan penyelenggaraan pendidikan SMAN/S, MAN/S, SMKN/S, SLBN/S se-Provinsi Kepulauan Riau bertempat di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Selasa (26/5).

Covid-19, kata Isdianto, menjadi pandemi yang mengancam dunia tidak terkecuali Indonesia setelah ditetapkan oleh WHO pada 11 Maret 2020 dan Indonesia menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional pada 14 Maret 2020.

"Hingga kini, Covid-19 berdampak di sejumlah sektor salah satunya pendidikan," kata Isdianto dikutip dari Situs Diskominfo Kepri.

Isdianto melanjutkan, berdasarkan SKB 2 Mendagri dan Menkeu maka pemberian bantuan sosial Sumbangan Pendanaan Pendidikan (SPP) Ini termasuk pada Diktum Ketiga yakni Penyediaan Jaring Pengaman Sosial melalui pemberian bantuan sosiall kepada masyarakat kursng mampu yang menganlami penurunan daya beli akibat pandemi

"Untuk itu pemberian bantuan hari ini diharapkan dapat memberikan manfaat sehingga proses pendidikan dapat berjalan lancar di tengah pandemi yang melanda negeri ini," lanjutnya.

Kepada para Kepala Sekolah yang hadir meskipun bantuan SPP ini tidak semua siswa yang mendapatkan, namun Isdianto mengajak seluruh jajaran di dunia pendidikan agar bersama memerangi Covid-19 dengan semakin mendisplinkan diri mengerjakan setiap arahan dan himbauan terkait pencegahan Covid-19.

"Mari bersama kita perangi covid-19 ini, target kita bulan Agustus semua dapat berjalan normal seperti sedia kala, mudah-mudaan," tambah Isdianto.

Ucapan terimakasih pun dihaturkan Isdianto kepada jajaran TNI Polri yang turut berperan aktif dalam menyalurkan bantuan yang datangpun dengan semua pihak lainnya di Kepri yang bekerja keras dalam menangani pandemi covid-19 ini.

"Ini adalah bentuk kebersamaan semua elemen di Kepulauan Riau yang bahu-membahu sehingga Covid-19 dapat segera teratasi," kata Isdianto.

Terakhir, masih di tengah suasana idul fitri 1441 H/ 2020 Masehi, Isdianto atas nama Pemerintah, Keluarga dan Pribadi dalam kondisi pandemi covid-19 yang masih melanda menghaturkan maaf atas segala salah dan khilaf.

"Suasana lebaran yang berbeda tahun ini membuat kita tidak bisa berkumpul dan berkunjung, untuk itu saya atas nama Pemerintah, Keluarga dan pribadi mengucapkan minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin," pungkasnya.

Sementara itu, Sekdaprov. Kepri, H. T. S. Arif Fadillah melaporkan sehubungan penyebaran covid-19 yang hingga kini masih melanda hingga mempengaruhi segala aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan.

"Atas dasar instruksi dan SKB dari Kementerian juga SK Gubernur serta konsultasi antara Disdik, Inspektorat dan Kejati, pemberian bantuan bertujuan agar penyelenggaraan pendidikan jenjang menengah atas sederajat dapat berjalan dengan lancar di tengah pandemi covid-19," kata Arif.

Selain itu lanjut Arif, pemberian bantuan dengan maksud untuk meringankan beban orang tua/wali peserta didik. Dengan kriteria penerima tergolong miskin dan atau rentan miskin yang mengajukan permohonan bantuan kepada satuan pendidikan, antara lain: 1. Pekerja dengan pendapatan harian, 2. Pekerja dengan penghasilan di bawah UMK, 3. Pekerja korban PHK atau yang dirumahkan, 4. Pekerja lainnya yang terdampak covid-19.

Adapun rincian bantuan adalah: 1. SMA sebanyak 146 satuan pendidikan dengan jumlah penerima sebanyak 19.694 peserta didik; 2. SMK sebanyak 111 satuan pendidikan dengan jumlah penerima sebanyak 14.861 peserta didik; 3. SLB sebanyak 18 satuan pendidikan dengan jumlah penerima sebanyak 624 peserta didik; 4. MA sebanyak 39 satuan pendidikan dengan jumlah penerima sebanyak 1.317 peserta didik.

"Sehingga total peserta didik yang menerima bantuan adalah sebanyak 36.496 orang," lanjut Arif.

Kemudian, untuk besaran bantuan sendiri, untuk satuan pendidikan Negeri berupa pembebasan pembayaran SPP selama 2 bulan (April dan Mei). Sedangkan untuk Swasta mendapat bantuan sosial maksimal Rp. 250.000/peserta didik selama 2 bulan (April dan Mei), bagi satuan pendidikan swasta yang memungut SPP di bawah nominal tersebut maka akan dibantu sebesar SPP yang telah ditetapkan di awal ajaran 2019/2020.

Rinciannya adalah: 1. 134 SMA sebesar Rp. 4.805.830,-; 2. 98 SMK sebesar Rp. 7. 131.416.000,-; 3. 9 SLB sebesar Rp. 125.200.000,-; 4. 33 MA sebesar Rp. 360.660.000,-.

Sehingga jumlah bantuan untuk 36.496 peserta didik sebesar Rp. 12.422.306.000,-/bulan dikali 2 bulan untuk April dan Mei," tambah Arif.

Dalam kesempatan tersebut juga disejalankan dengan penyerahan bantuan dari Temasek Foundation Singapura ke Pemprov Kepri selaku Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri dalam hal ini secara simbolis di serahkan oleh Danlantamal IV Tanjungpinang Laksma TNI Arsyad Abdullah.

Adapun rincian bantuan tersebut adalah: 1. Hand sanitizer sebanyak 2.500 liter, 2. Intermediate Bulk Container sebanyak 35 pcs, 3. Drum Sets sebanyak 350, 4. Extaction Kits 2.0 sebanyak 6 paket untuk 10.368 sampel, 5. Fortitude Kit 2.0 sebanyak 50 paket untuk 10.000 sampel.

"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Kepri kami ucapkan terimakasih untuk Temasek Foundation Singapura atas bantuannya," pungkas Arif.

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Kepri Dewi Kumalasari, Kajati Kepri Sudarwidadi, Danlanud RHF Kolonel Pnb Andi Widjanarko, Asisten, Staf Ahli dan Sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Kepri.

(***)


Presiden memberikan keterangan pers usai meninjau Kesiapan Penerapan Prosedur Standar New Normal di Sarana Publik, di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (26/5). (Foto: Humas/Teguh)
JAKARTA KEPRIAKTULA.COM: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa mulai hari ini Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan berada di titik keramaian untuk mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan.

”Pagi hari ini saya datang ke Stasiun MRT dalam rangka untuk memastikan bahwa mulai hari ini akan digelar oleh TNI dan Polri, pasukan untuk berada di titik-titik keramaian dalam rangka mendisiplinkan,” ujar Presiden usai meninjau Kesiapan Penerapan Prosedur Standar New Normal di Sarana Publik, di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (26/5).

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa pendisiplinan masyarakat bertujuan agar mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

”Akan digelar di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota mulai hari ini, sehingga kita harapkan kedisiplinan yang kuat dari masyarakat akan semakin terjaga,” imbuh Presiden.

Kepala Negara berharap dengan dimulainya TNI dan Polri ikut secara masif mendisiplinkan, menyadarkan, dan mengingatkan masyarakat.

Ia juga berharap bahwa kurva dari penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) ini akan semakin menurun.

”Kita melihat bahwa R0 dari beberapa provinsi sudah di bawah 1, dan kita harapkan akan semakin hari semakin turun dengan adanya/digelarnya pasukan dari TNI dan Polri di lapangan secara masif,” pungkas Presiden akhiri pernyataan.

Turut hadir dalam kesempatan ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Aziz, dan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan.


Sumber: Setkab.go.id


Presiden didampingi Panglima TNI, Kapolri dan Gubernur Provinsi DKI usai melihat secara langsung pendisiplinan protokol kesehatan agar masyarakat bisa melaksanakan kegiatan dan aman terhadap Covid-19, di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (26/5). (Foto: Humas/Teguh).
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal Hadi Tjahjanto, menyampaikan bahwa rencana pendisiplinan protokol kesehatan ini akan dilaksanakan, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), adalah 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota.

”Objeknya adalah tempat-tempat lalu lintas masyarakat, kemudian mal-mal, pasar-pasar rakyat, kemudian tempat pariwisata,” ujar Panglima TNI usai mendampingi Presiden melihat secara langsung pendisiplinan protokol kesehatan agar masyarakat bisa melaksanakan kegiatan dan aman terhadap Covid-19, di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (26/5).

Dari data yang ada, Panglima TNI sampaikan bahwa kegiatan tersebut akan dilakukan di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota serta ada 1.800 objek yang akan dilaksanakan pendisiplinan tersebut.

”Dalam tahap pertama ini kita laksanakan secara serentak di 4 tempat, yaitu di DKI Jakarta khususnya adalah di Bundaran HI, kemudian di wilayah Bekasi, berikutnya adalah Provinsi Jawa Barat, Sumatra Barat, dan Gorontalo,” imbuh Panglima TNI.

Pelaksanaan pendisiplinan, menurut Panglima TNI, dilaksanakan secara bertahap, seperti contoh saat ini adalah melaksanakan tempat lalu lintas masyarakat di stasiun kereta.

”Kemudian siang nanti rencananya Bapak Presiden juga akan meninjau adalah tempat niaga khususnya adalah foodhall di daerah Bekasi,” ungkap Panglima TNI.

Termasuk, menurut Panglima TNI, adalah tempat-tempat untuk mendukung kepentingan masyarakat yaitu tempat-tempat penjualan Apotek/penjualan obat yang akan terus diawasi.

Yang akan dilaksanakan di antaranya, menurut Panglima TNI, adalah pendisiplinan protokol kesehatan, sebagai berikut:

Pertama, seluruh masyarakat perlu diawasi supaya tetap memakai masker;

Kedua, masyarakat dalam kegiatan juga harus menjaga jarak aman;

Ketiga, siapkan tempat mencuci tangan atau alat hand sanitizer.

”Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, tahap pertama bisa berjalan dengan baik,” ungkap Panglima TNI.

Tahap pertama, menurut Panglima TNI akan diatur, contohnya adalah mal yang kapasitasnya 1.000 mungkin akan diizinkan untuk 500 orang saja dan diawasi.

”Termasuk juga rumah makan harusnya mungkin 500 orang kita batasi mungkin hanya 200 orang saja,” tandas Marsekal Hadi.

Menurut Panglima TNI, kerja sama antara TNI/Polri dengan pemerintah daerah termasuk koordinasi dengan Gugus Tugas mudah-mudahan apa yang diinginkan semua masyarakat tetap beraktivitas tapi aman dari Covid-19.

”Oleh sebab itu, saya mohon dukungan dari seluruh rekan-rekan untuk berhasilnya pelaksanaan pendisiplinan protokol kesehatan tersebut,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Panglima TNI sampaikan harapan agar 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota tersebut nantinya R0-nya bisa turun sampai 0,7 sampai dengan bawah lagi yang lebih bagus.

Sebagai tambahan, Panglima TNI sampaikan anggota Polri yang dilibatkan kurang lebih 340.000 karena harus mengamankan di 1.800 lokasi tersebut.

”Nanti siang di sini juga aktivitas di atas juga segera akan kita laksanakan setelah di bawah, siang ini langsung di atas Stasiun MRT HI segera kita laksanakan pendisiplinan terhadap protokol kesehatan tersebut,” pungkas Panglima TNI.

Sumber: Setkab.go.id


Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.