Infografis Pengendalian Transportasi Mudik 2020. (Sumber: Kemenhub).
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan bahwa kegiatan mudik sebelum hari raya Idulfitri maupun kegiatan setelah itu yang biasa disebut arus balik tetap dilarang.

Hal itu sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idulfitri Tahun 1441 H dan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19).

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait untuk memperketat pengawasan pengendalian transportasi pada fase setelah Idulfitri 1441 H, yaitu mulai 26 Mei 2020 sampai dengan waktu yang ditentukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Menurut Adita, Kemenhub juga telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Polri, dalam menjalankan penyekatan pergerakan orang keluar masuk DKI Jakarta, yang akan menggunakan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) sebagai salah satu syaratnya.

Adita menambahkan, terhadap pengawasan di simpul-simpul transportasi, seperti di terminal bus, bandara, pelabuhan dan stasiun KA, jajaran Kemenhub melakukan penambahan personel di lapangan untuk memperketat pengecekan dokumen di titik keberangkatan.

“Semua penumpang yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan, tidak akan diizinkan berangkat,” tegas Adita.

Pemerintah melalui Gugus Tugas telah menegaskan agar masyarakat yang hendak bepergian dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi wajib menunjukkan surat keterangan telah mengikuti Rapid Test untuk jangka waktu kedaluwarsa 3 (tiga) hari atau surat keterangan telah mengikuti PCR Tes untuk jangka waktu kedaluwarsa 7 (tujuh) hari.

Baik itu di pos pemeriksaan yang ada di terminal, pelabuhan, stasiun KA dan di-check point penyekatan yang ada di sejumlah jalan dan jika tidak bisa menunjukkan, maka tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan.

Bagi pemudik yang menggunakan moda transportasi udara, selain harus menunjukkan syarat sesuai Surat Edaran Gugus Tugas, juga harus dapat menunjukkan surat bebas Covid-19 dari tes PCR yang jangka waktu kedaluwarsanya tujuh hari.

Pelaksanaan tes harus dilakukan di kota keberangkatan, bukan di bandara, dan jika tidak bisa menunjukkan syarat tersebut, tidak dapat melakukan perjalanan menggunakan pesawat.

Kebijakan pengetatan pengawasan transportasi balik menuju Jakarta, menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, merupakan upaya preventif agar kontrol penularan Covid-19 di Jakarta dapat dikendalikan.

“Tahan dulu di rumah dari daerah asal, jangan dulu ke Jakarta untuk mencari nafkah, dalam situasi pandemi Covid-19,” cetus Yurianto.

Yuri berharap masyarakat yang sempat mudik ke daerah masing-masing bisa memahami kebijakan Pemerintah untuk sementara melarang warga kembali ke Jakarta.

”Jika masyarakat tidak disiplin dan berpartisipasi terhadap kebijakan ini, justru akan menimbulkan masalah baru yang lebih besar karena Jakarta masih menjadi episentrum Covid-19,” jelas Yuri.

Sumber: (Kemenhub/EN)



(Fhoto: Istimewa) 
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Plt. Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto pada tahun ini melaksanakan Sholat Idul Fitri 1441 H berjamaah bersama keluarga besar di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Ahad (24/05).

Sesaat setelah melaksanakan sholat, Isdianto menyampaikan bahwa pelaksanaan sholat Idul Fitri saat ini tampak sangat berbeda dengan pelaksanaan sholat Idul Fitri pada tahun-tahun sebelumnya karena kita tidak dapat sholat di lapangan atau tempat yang mengumpulkan orang banyak dikarenakan covid-19.

"Tahun ini kami laksanakan sholat berjamaah hanya bersama keluarga besar. Semoga langkah ini diikuti oleh semua masyarakat agar kita bersama mencegah penyebaran virus corona," himbau Isdianto, dikutip dari situs Diskominfo Kepri.

Dengan adanya covid-19 ini, menurut Isdianto adalah waktu yang tepat bagi semua untuk mengintrospeksi diri dan terus yakin akan kebesaran Yang Maha Kuasa. Karena hanya virus kecil yang tidak seberapa bisa menghancurkan dan menghentikan sejumlah sektor di seluruh dunia.

"Ini adalah bukti kebesaran Allah agar kita sebagai manusia tidak sombong dan semakin rajin dan taat beribadah kepadanya. Selain itu hikmah dari corona ini kita jadi lebih sering berkumpul dengan keluarga untuk berbagi suka dan duka," jelasnya.

Kepada seluruh FKPD Provinsi Kepulauan Riau, Kepala Daerah Se-Kepri, Kepala OPD Provinsi Kepri dan seluruh Masyarakat Kepulauan Riau, Isdianto pada kesempatan ini menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H, mohon maaf lahir dan Batin.

"Mohon maaf kepada seluruh rekan kerja dalam pemerintahan dan seluruh masyarakat Kepulauan Riau, apabila sekiranya dalam bekerja dan berinteraksi ada silap kata dan perbuatan maka di hari yang Fitri ini tolong dimaafkan," harapnya.

Adapun setelah melaksanakan Sholat Idul Fitri Plt. Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto didampingi oleh Hj. Meri Isdiantio, Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau H. TS. Arif Fadillah dan Hj. Rismarini Arif berkesempatan menyapa para Kepala OPD di Lingkungan Provinsi Kepulauan Riau melalui sambungan Video Conference untuk saling bermaafan.

(***)


Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Pemerintah Indonesia melaporkan kembali perkembangan terbaru jumlah pasien Penyakit Coronavirus atau Covid-19 secara nasional. Hingga Senin 25 Mei 2020, pukul 12.00 WIB, jumlah pasien positif Covid-19 menyetujui pemerintah bertambah 479 orang.

"Pasien positif hari ini sebanyak 479 orang, sehingga total menjadi 22.750 orang," kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta Timur.

Jumlah pasien positif Covid-19 masih terjadi, namun menurut Yurianto, pasien pulih tim medis juga mulai disetujui per hari ini. Per hari ini kata Yurianto, ada 240 pasien pulih dari Covid-19 atau bertambah 87 dari kemarin yaitu 153 orang.

"Kasus yang diselesaikan total 5.642 orang," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 per hari ini bertambah 19 orang. Total jumlah pasien meninggal mencapai 1,391 orang.

"Kasus meninggal dunia sebanyak 19 orang, jadi totalnya 1,391 orang," tukasnya.

Yurianto meminta masyarakat selalu taat dalam peraturan yang telah ditentukan sesuai persetujuan Corona.

"Menjaga jarak sesuatu yang penting, tetap ada di rumah dan bisa produktif di rumah. Tidak bisa pulang terkendali, dan tidak melakukan perjalanan ke mana pun termasuk tidak mudik," pungkasnya.

Sumber: Merdeka.com


(Fhoto: Ilustrasi)
SOLO KEPRIAKTUAL.COM: Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap BE alias Ubay dan REP alias Abu Yusuf, Kamis (21/5) siang. Dua pria asal Tanah Datar, Sumatera Barat itu diduga sebagai anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang dinyatakan sebagai organisasi terlarang di tanah air.

Kapolresta Surakarta, Andy Rifai, membenarkan saat dikonfirmasi mengenai penangkapan tersebut.

"Betul. Dia ditangkap di Gentan (Sukoharjo) tapi kos di Solo. Untuk detailnya langsung ke Densus 88 saja," kata Andy saat dihubungi melalui telepon, Senin (25/5).

Berdasarkan informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, BE ditangkap di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Ia merupakan kelahiran Tanah Datar, Sumatra Barat. Ia pindah domisili ke RT 01 RW 05 Kampung Losari, Kelurahan Semanggi, Solo setelah menikah dengan warga setempat tahun 2016.

Setelah menikah, BE diserahi mengelola kos 11 kamar milik mertuanya. BE sendiri tinggal di salah satu kamar kos itu bersama istrinya. Sejak sebulan yang lalu, BE menerima REP tinggal di salah satu kamar kosnya.

Salah satu saksi mata yang merupakan ketua RT 01, Sukino, mengungkapkan tentang penangkapan BE oleh Densus 88.

"Sekitar jam 12.30 WIB saya di masjid didatangi intel. Disuruh menunjukkan rumahnya BE," katanya.

Selain menangkap REP, polisi juga menggeledah kamar BE dan REP disaksikan Sukino dan linmas Kelurahan Semanggi. Belasan buku disita dari dua kamar itu.

"Saya tidak tahu buku tentang apa. Saya cuma ditunjukkan saja," kata Sukino.

Sukino mengaku hingga saat ini belum mengantongi identitas REP. BE selalu menghindar setiap kali ia meminta identitas REP.

"Kalau diminta KTP katanya pergi. Besoknya saya minta lagi, katanya pergi lagi," ujarnya.

BE sendiri dikenal ramah dengan warga sekitar. Ia bahkan sering mampir di warung di depan kosnya sambil berbincang dengan tetangga. Hanya saja ia jarang salat di masjid setempat.

"Tidak tahu masjidnya di mana. Di daerah Selatan sana katanya," kata dia.

Lain halnya dengan BE, REP dikenal irit bicara. Ia bahkan tak pernah menyapa warga yang papasan di jalan.

"Tidak pernah sama sekali. Kalau ketemu ya cuma diem saja. Kalau BE orangnya baik. Sering beli di sini. Orangnya biasa saja. Tidak ada yang mencurigakan," kata salah satu pemilik warung, Wahyudi.

Sumber: CNN Indonesia


(Fhoto: Ilustrasi).
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobe mengatakan telah menutup penerbangan yang mengangkut penumpang ke Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung sejak 16 Mei lalu, untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Menurutnya, pesawat dari Jakarta atau daerah lain hanya diizinkan mengangkut kargo. Kebijakan tersebut diambil setelah pemerintah pusat mengizinkan moda transportasi udara beroperasi kembali.

"Tanggal 16 (Mei) itu adalah penerbangan pertama dan terakhir yang kami terima. Sekarang kami sudah hanya gunakan kebijakan one way, kami ngotot sekarang bicara sama maskapai, Soekarno Hatta kami minta kosong, hanya ngangkut kargo," kata Isyak kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Minggu (24/5).

Isyak mengaku dari awal sudah menolak rencana pemerintah pusat yang ingin membuka penerbangan kembali di tengah larangan mudik dan pandemi virus corona. Menurutnya, pembukaan izin penerbangan ini menjadi ancaman bagi daerah yang masih bebas dari virus corona.

"Kami sudah dari awal menolak itu. Dan ini akan menjadi ancaman buat daerah yang sudah hijau," ujarnya.

Kekhawatiran Isyak itu terbukti setelah tiga orang yang baru tiba di Belitung dinyatakan positif terinfeksi virus corona, pada Jumat (22/5).

Dua orang di antaranya adalah jemaah tablig akbar yang baru pulang dari Bangladesh dan naik pesawat pada 16 Mei lalu. Sementara satu orang diduga terpapar virus corona di Jawa Barat.

Sebelum tiga orang dinyatakan positif virus corona, Belitung sempat menjadi zona hijau lantaran tak satu pun kasus positif ditemukan di daerah ini. Kasus terakhir juga telah dinyatakan sembuh.

Isyak menyayangkan sistem protokol kesehatan di Jakarta, khususnya otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang tidak memeriksa para penumpang atau calon penumpang dengan baik. Ia pun heran dua orang dari Bangladesh tak dikarantina selama 14 hari di Jakarta.

"Kenapa enggak dikarantina dulu 14 hari? Jadi saya pun sempat mempertanyakan hasil swab mereka (di Jakarta) yang negatif itu ke litbangkes dan ke KKP Soeta. Saya tanyakan ini valid enggak? Pakai tulis tangan, valid kata mereka," katanya.

Lebih lanjut, Isyak mengatakan pihaknya saat ini tak mempercayai berbagai surat yang mesti dilampirkan oleh para pemudik dari Jakarta dan daerah lain. Masalahnya surat atau dokumen mudik itu justru diperjualbelikan dengan harga normal dan kemungkinan tidak valid.

"Kami juga sayangkan kebijakan membuka kembali penerbangan di daerah" ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melarang mudik ke kampung halaman di tengah pandemi virus corona. Larangan mudik tersebut berlaku untuk masyarakat di daerah zona merah virus corona dan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai 24 April hingga 31 Mei.

Namun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengeluarkan kebijakan melonggarkan transportasi di tengah larangan mudik per 7 Mei lalu. Ia menyebut semua moda angkutan udara, kereta api, laut dan bus bisa beroperasi lagi dengan menerapkan protokol Covid-19.

Pemerintah pun mengizinkan masyarakat melakukan perjalanan saat larangan mudik ini dengan sejumlah syarat. Penumpang pun langsung memadati Bandara Internasional Soekarno-Hatta selepas pelonggaran transportasi di tengah pandemi virus corona ini.

Sumber: CNN Indonesia


(Fhoto: Istimewa)
BANDUNG KEPRIAKTUAL.COM: Seorang anggota oknum Polri yang bertugas di Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung Bripka Hil, "mengamuk" di cek poin Ciparay lantaran tak tertima ditegur agar memakai masker oleh petugas, Senin (25/5/2020) sekitar pukul 07.45 WIB.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Bripka Hil mengendarai mobil Fortuner D 1087 TI warna hitam melaju dari arah Baleendah ke arah Kota Bandung.

Saat melintas di cek poin Ciparay, petugas menghentikan kendaraan pelaku. Petugas cek poin Bripka Aas Arbin memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan pelaku.

Selain itu, petugas cek poin pun menegur Bripka Hil agar mengenakan masker. Sebab, saat itu Bripka Hil terlihat tak mengenakan masker sebagai upaya pencegahan virus Corona.

Namun teguran itu justru ditanggapi negatif oleh pelaku Bripka Hil dengan melontarkan kata-kata kasar dan tak pantas kepada petugas cek poin Ciparay.

Bahkan Bripka Hil menantang berkelahi para petugas di cek poin Ciparay. Setelah itu, Bripka Hil menghentikan laju kendaraannya di depan Mapolsek Ciparay.

"Kamu angkatan berapa?!" kata Bripka Hil kepada petugas yang memeriksa dirinya.

Khawatir terjadi hal-hal tak diinginkan, anggota Polsek Ciparay Bripka Rizal melaporkan kejadian itu ke perwira pengendali (Padal) cek point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Ciparay Ipda Ahma Nurdin.

Setelah menerima laporan, padal PSBB Ciparay Ipda Ahmad Nurdin bergegas menuju kendaraan yang dikemudikan pelaku Bripka Hil. Ipda Ahmad Nurdin berupaya meredam emosi Bripka Hil.

Namun, oknum anggota Satlantas Polrestabes Bandung yang bertugas di bagian penerbitan surat izin mengemudi (SIM) itu tetap ngotot. Ipda Ahmad Nurdin menyuruh Bripka Hil turun dari mobilnya.

Permintaan itu justru dijawab Bripka Hil dengan menekan pedal gas mundur dan mobilnya nyaris menabrak angkutan kota (angkot) yang sedang parkir.

Kemudian Bripka Hil kabur ke Jalan Pamageursari, belakang Polsek Ciparay.

Kapolsek Ciparay AKP Suyatno membenarkan peristiwa itu terjadi di cek poin PSBB Ciparay. Kasus tersebut kini ditangani oleh Polrestabes Bandung.

"Betul ada kejadian seperti itu (oknum anggota Polrestabes Bandung mengamuk di cek poin PSBB Ciparay). Tadi mungkin dianya (Bripka Hil) lagi buru-buru, salah paham. Sekarang (kasus itu) sudah ditangani polresyabes Bandung," kata Suyatno dikonfirmasi melalui telepon, Senin (25/5/20).

Bripka Hil Diperiksa Propam

Bripka Hil, saat ini tengah diperiksa intensif Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polrestabes Bandung.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, oknum anggota Satlantas Polrestabes Bandung, Bripka Hil saat ini sedang diperiksa intensif oleh Bid Propam.

Namun Ulung masih enggan memberikan keterangan terkait kronologi dan penyebab Bripka Hil bersikap negatif dan mengamuk saat ditegur petugas cek poin Ciparay untuk mengenakan masker.

"(Bripka Hil) sudah dipanggil dan sedang diperiksa propam. (Terkait penyebab Bripka Hil merespos negatif teguran petugas) nanti diinfokan ya. Sekarang sedang diperiksa," kata Ulung.

Sumber: Sindonews


Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.