Air SPAM Macet, Warga Terpaksa Pakai Air Galon

SPAM Anambas
ANAMBAS KEPRIAKTUAL.COM: Warga jalur Bakar Batu Desa Tarempa Barat Kabupaten Kepualuan Anambas (KKA), Provinsi Kepri, Selasa 23 Juli 2019 merasa gelisah karena aliran air bersumber dari Sarana Prasarana Air Minum (SPAM) yang mengalir ke rumah-rumah mulai berkurang.

Hal itu dikarenakan air benar-benar sangat dibutuhkan oleh warga setempat. “Sementara air yang didambakan sekarang mengalami krisis. Ada yang sudah 5 hari airnya tak kunjung sampai, bahkan mandi harus menggunakan air galon yang harganya 5000 ribu rupiah,” ujar Sarnilam salah seoarang ibu rumah tangga mengaku pasrah.

"Tidak tau harus berbuat apa dengan pakaian suami dan anak-anak yang sudah menumpuk, begitu juga dengan piring kotor bekas makanan sehari-hari. “Sedangkan mandi saja kami kadang harus membeli air galon 3-4 galon perhari,” tuturnya kembali.

Sementara petugas penjaga SPAM, Musa ketika diminta keterangan membenarkan yang terjadi.

“Saat ini jumlah air memang agak berkurang, tetapi tidak menyebabkan sampai sekian hari harus menunggu air. Jadwal dari jam 6 pagi sampai 10 pagi itu bisa terpenuhi karena selama mesin hidup 4 jam bisa mencapai 300 kubik, kemudian di bawah ada 900 kubik satu malam bisa penuh bak. Sekarang mesin yang hidup ada dua, 1 untuk menyedot dan1 lagi mengantar ke bawah atau kepenampungan penyaluran,” terang Musa.

Menurut Musa, dirinya sudah bekerja sejak tahun 2013 silam, hanya saja tidak pernah memperoleh uang lebih selain dari gaji pokok.

“Saya pernah dijanjikan oleh dinas terkait akan di beri kendaraan oprasional, tapi sampai sekarang tidak kunjung tiba,” cetus Musa tersenyum.

Zulkarnain, selaku PPTK SPAM ketika diminta tanggapan menilai kinerja Musa selaku petugas penjaga SPAM terbilang lambat.

“Musa itu tahunya hanya hidup matikan pompa saja. ngontrol air di atas tidak mau, itu ada petugas yang melapor ke saya bahwa air memang kecil masuk ke resevoar bawah. Durasi pengisian jadi panjang waktunya,” sebut Zulkarnain melalui pesan WhatsApp menjawab awak media.

Mengatasi yang terjadi, Zulkarnain memastikan bahwa dirinya sudah meminta bantuan petugas lain mencari tahu mengapa air yang keluar di rumah-rumah warga tidak lancar.

“Kita sudah perintahkan anggota menyisir, takut ada pipa yang terpututus. Sudah beberapa hari mereka sisir namun tidak menemukan tanda kebocoran atau pun putus di sepanjang jalur,” ungkapnya.

Hinggah saat berita ini ditulis air bersih untuk keperluan warga Desa Bakar Batu, Tarempa Barat juga belum mengalir.

Arthur.


Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE. #MariBijakBerkomentar.



Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.