Yang Cocok Jadi Wakil Gubernur Kepri Riny Fitrianti

Jerry Macan Makasau
BATAM KEPRIAKTUAL.Com: Pasca wafatnya Alm H. Muhammad Sani mantan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, kemudian digantikan Wakilnya, dan ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo menjadi Gubernur Kepri, H. Nurdin Basirun, hingga sampai sekarang wakil Gubernur Kepri kosong. 

Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Dan Sosial Kemasyarakatan, Jerry Macan Makasau mengatakan, penetapan Wakil Gubernur Kepri yang sampai saat masih kosong terkesan berlarut-larut tarik ulur dari berbagai kepentingan oleh segelintir oknum-oknum yang merasa berjasa memenangkan pasangan Sani-Nurdin saat Pilkada Tahun 2015-2021 supaya calon Wakilnya bisa menjadi pendamping H. Nurdin Basirun. 

Kemudian, lanjutnya, banyak calon wakil Gubernur yang diajukan oleh partai pengusung dan partai pendukung. Tidak terlepas serta, tidak tertutup kemungkinan adanya politik transaksional. Bahkan ada, ujarnya, seorang kandidat calon wakil Gubernur bukan bagian dari partai itu sendiri. 

"Jangankan ikut sebagai Timses atau sebagai relawan. Hal  inilah kami yang relawan terutama masyarakat Kepri, yang membuat sangat miris hati," kata Jerry, Rabu (22/11-2017).

Ada sinyalemen bahwa H. Nurdin Basirun sebagai Gubernur Provinsi Kepulauan (Kepri) melakukan pembiaran karena situasi kekosongan posisi Wakil Gubernur dibiarkan kosong dengan berbagai intrik dan manufer. Adapun diberbagai media cetak dan media Online selalu mengatakan bahwa jika diberikan pilihan pasti akan menunjuk langsung Wakilnya.

"Tapi hingga batas waktu, sesuai dengan PKPU belum dapat direalisasikan baik oleh level legislatif maupun dari partai pengusung Sani-Nurdin, dalam artian bahasa kerennya " tergantung niat dan ketegasan," katanya. 

Lebih jauh Jerry memaparkan, yang lebih mengkhawatirkan, ketika panitia pemilihan Wakil Gubernur Prov. Kepri tidak bersikap netral, dan di indikasikan adanya keberpihakan mungkin. 
Sehingga masyarakat bertanya-tanya dan curiga bahwasanya Panitia Pemilihan (Panlih) ingin mengangkangi PKPU itu sendiri. 

Sebenarnya, lanjutnya, masyarakat tidak begitu mempermasalahkan, siapapun yang akan menjadi Wakil Gubernur Prov. Kepri, asalkan dapat bersinergi dengan Gubernur, terutama menunaikan janji-janji kampanye dan visi-misi Sani-Nurdin saat Pilkada Tahun lalu. Sehingga dapat menjadi kenyataan serta membawa masyarakat Prov. Kepri hidup sejahtera, aman dan sentosa. 

Tapi, alangkah baiknya jika seorang wakil Gubernur mempunyai rekam jejak dan akhlakul kharimah yang terpuji baik tutur dari bahasa dan ketauladanannya,  jangan sampai ketika telah mejadi wakil Gubernur menjadi duri dalam daging bagi Gubernur itu sendiri. 

"Dalam pengamatan masyarakat dan saya pribadi, semua calon wakil Gubernur yang diajukan oleh partai pengusung semuanya baik-baik tapi haruslah memilih yang terbaik dari terbaik," terang Jerry. 

Harusnya, kata Jerry, Partai pengusung hendaknya mendengar aspirasi, mayoritas suara dari masyarakat Prov. Kepri. Bukan hanya untuk egocentric untuk memenangkan calonnya masing-masing dengan mengabaikan kepentingan umum. "Kenapa tidak?  karena jangan sampai timbul rasa kecewa kelak calonnya sudah berkuasa tidak dapat mengakomodir kehendak dan kepentingan politiknya," tuturnya. 

Mayoritas Masyarakat di Prov. Kepri menghendaki keterwakilan dari figur yang feminim untuk mendampingi H. Nurdin Basirun sebagai Wakil dan mitra kerjanya, karena dapat menunjang kinerja dari Gubernur Prov. Kepri kedepannya. Kenapa?  figur yang feminim pasti tidak akan melawan pimpinannya, bahkan figur tersebut-lah yang mengetahui janji-janji kampanye Alm H. Muhammad Sani, figur tersebut adalah Bu Riny Fitrianti Sani putri kandung almarhum.

Dan hal itu, tidaklah berlebihan, karena dalam amanah sambutan Almarhum saat pelantikan di Gedung Daerah, almarhum berkata: "Tanpa kuasa ALLAH SWT dan usaha keras dan ikhtiar ananda Riny Fitrianti Sani serta kerelaan hati relawan Sani-Nurdin, Takkan SANUR menjadi Gubernur Prov. Kepri"

"Semoga Panlih Wakil Gubernur Prov. Kepri dan Gubernur Prov. Kepri mendengar suara masyarakatnya," tutup Jerry.


(Red/al)
Tags


Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE. #MariBijakBerkomentar.



Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.