Aksi Demo Tolak TDL Batam |
Masyarakat dalam aksi demo mengatakan, masyarakat sudah menjerit akibat TDL naik. Hal itu ketika masyarakat sudah melakukan pembayar tarif listrik. "Rakyat sudah menjerit ketika pembayaran listrik dilakukan,"sampainya pengujuk rasa dalam orasinya, Senin (17/4-2017).
Lebih lanjut aksi demo menyampaikanya, Gubernur Kepri dan DPRD Kepri telah menyetujui tanpa ada pertimbangan. Dimana Pemerintah Kepri yang dipimpin H. Nurdin Basirun tidak dapat mensejahterakan masyarakat Kepri, terutama di Kota Batam.
"Kita kecewa kepada Gubernur Kepri dan Walikota Batam atas kenaikan tarif dasar listrik. Karena tidak peduli dengan nasib masyarakat Kota Batam. Sekarang ini ekonomi sedang anjlok, perusahaan bayak yang tutup. Tapi pemerintah malah menaikkan tarif listrik,"ujaranya. "Kami minta Gebernur Kepri mencabut Pergub Kepri Nomor 21 Tahun 2017 persetujuan kenaikan tarif listrik Batam yang sudah diterbitkan,"sampainya para aksi demo saat menyampaikan orasinya.
Walikota Batam H.M. Rudi turun dan menjumpai pengunjuk rasa, dan menyampaikan, sudah mengirim surat ke Gubernur Kepri tentang tarif dasar listrik di Kota Batam. Dan sebagai pimpinan Kota Batam, PLN Batam tidak pernah mengajak saya jumpa untuk berbicara tentang naiknya listrik.
"Keputusan ini tidak boleh sepihak, saya sebagai pimpinan Kota Batam, yang bergantung pada nasib seluruh masyarakat Batam. Dan itu, sudah saya minta ke pak Gubernur, agar SK itu ditinjau ulang kembali,"ujarnya pada masyarakat yang demo
Kemudian, kata dia, kamis kemarin, sudah menyurati PLN, agar segera datang ke Pemko untuk membicarakan SK ini, tapi PLN belum datang juga. "Sampai saat ini pihak PLN Batam belum datang ke Kantor Pemerintah Kota Batam, dalam hal kenaikan tarif listrik,"tuturnya.
(Red/Kepriaktual.com)
Posting Komentar