Mahasiswa se-Pulau Kundur, Tanjungpinang dan Bintan Bentangkan Sepanduk Simpati ke Pemkab Karimun

Bentangan Spanduk untuk Pemkab Karimun. 

KUNDUR|KEPRIAKTUAL.COM: Beberapa Mahasiswa se-Pulau Kundur Tanjungpinang dan Bintan mengelar aksi simpati dengan membentangkan sepanduk peringatan kepada Pemerintah Kabupaten Karimun di Pulau Kundur, Minggu (01/05/2023).

Salah satu Mahasiswa Kundur Tanjungpinang-Bintan, Okta Alamsyah mengatakan, aksi bentang spanduk ini merupakan bentuk simpati dan perihatin terhadap pembangunan dan permasalahan di Pulau Kundur. 

Dimana pada rapat paripurna DPRD tahun 2022 Kabupaten Karimun mengesahkan Perda APBD TA 2023 sebesar Rp 1,349.546 triliun, besaran angka anggran meningkat di bandingkan pada tahun 2022 yaitu sebesar Rp1.245 triliun. 

"Seharusnya dengan anggaran yang sangat besar seperti itu, pembangunan yang kian rusak sudah bisa diperbaiki dengan segera oleh pemerintah Kabupaten Karimun. Sehingga sarana pembangunan memadai untuk masyarakat," ujarnya.

Musrembang Kabupaten Karimun tahun 2022 memfokuskan pada peningkatan ekonomi dan infrastruktur. Tentunya mengenai infrastruktur dan ekonomi, ini menjadi titik fokus pembangunan yang ada di Kabupaten Karimun. Kabupaten Karimun terdiri dari 9 Kecamatan, 22 Kelurahan dan 32 Desa.

"Masih banyak pemerataan pembangunan yang belum di realisasikan oleh pemerintah Kabupaten Karimun di setiap Kecamatan," ungkapnya. 

Salah satunya, lanjutnya, di Kecamatan Kundur, pembangunan yang memang di naungi oleh pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun yaitu perbaikan jalan yang berlubang dan Lampu jalan. Dan persoalan lampu jalan adalah salah satu permasalahan yang krusial yang sangat penting untuk segera direalisasikan hal ini, dikarenakan situasi pada malam hari dari Kecamatan Kundur Utara menuju ke Kecamatan Kundur tidak tersedia penerangan jalan.

Sehingga jalan tersebut minim pencahayaan, di tambah lagi dengan jalan yang berlubang. Hal ini tentunya bisa mengakibatkan rawan kecelakaan dan lain sebagainya apa bila tidak segera di tangani, selain itu juga mengenai  pelayanan pembuatan KTP, tempat pembuangan akhir Juga belum ada sampai saat ini serta ketersediaan sarana dan prasarana di Rumah Sakit Di pulau di Kundur yang tidak memadai.

"Kami meminta kepada Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) untuk fokus Membangun infrastruktur dan menyelesaikan masalah yang ada di pulau Kundur yang menjadi aspirasi masyarakat pulau Kundur, sehingga tercapai nya visi dan misi dari kabupaten Karimun itu sendiri bukan hanya sekedar lampiran dan paparan belaka," ungkapnya. 

Okta menuturkan, Mahasiswa Kundur Tanjungpinang-Bintan sering kali mendiskusikan terkait permasalahan di pulau Kundur pada saat mereka berada di Kota Tanjungpinang-Bintan mulai dari pembangunan, pendidikan, ekonomi dan pemersalahan lain nya yang ada di pulau Kundur. 

"Acap kali pemerintah kabupaten (PEMKAB) Karimun terkesan Buta dan lambat terhadap pembangunan dan pemersalahan di Pulau Kundur, padahal Bupati Karimun sering berkunjung ke Pulau kundur dengan berbagai agenda, akan tetapi apakah beliau tidak melihat dan mendengarkan berbagai Permasalahan yang telah menjadi aspirasi dari masyarakat Kundur," tuturnya. 

"Namun sejak pagi tadi disekitaran pukul 08.00 WIB, spanduk yang telah kami pasang tidak terlihat lagi. Mungkin ada beberapa oknum yang mencoba untuk menghalangi kami dalam menyuarakan isi hati dan pikiran dalam bentuk tulisan tersebut. Perlu saya sampaikan bahwa aksi tersebut adalah bentuk kekecewaan sekaligus sebagai tanda peringatan kepada pemerintah kabupaten (PEMKAB) Karimun, untuk segera menyelesaikan problem-problem pembangunan yang belum terealisasikan secara optimal di pulau Kundur," ucapnya kembali.

Yahya
Tags


Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE. #MariBijakBerkomentar.



Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.