Akibat Banjir Bandang di Kabupaten Galus, Kerugian Ditaksir Mencapai 500 Milyar

Hantaman Banjir, Jalan RSUD Sangir Amblas. 

GALUS|KEPRIAKTUAL.COM: Akibat hujan melanda Kabupaten Gayo Lues beberapa hari ini. Situasi dan kondisi sebagian besar wilayah vital hancur total dan terlihat berantakan, akibat hantaman banjir bandang yang melanda wilayah Negeri Seribu Hafizd tersebut.

Sehingga Akses masuk ke Gayo Lues melalui jalan darat dari arah Medan -Kutacane sempat lumpuh total selama dua hari, yaitu hari Sabtu hingga Minggu. Hal ini terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi selama sepekan. Diamana sebelumnya, wailayah pemukiman penduduk Desa Badak, Kecamatan Dabun Gelang Gayo Lues terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai 3 meter. Akibat derasnya hantaman banjir bandang, sejumlah tanggul penahan tebing hancur berantakan dan menyapu rumah-rumah penduduk sekitar yang termasuk pusat Kecamatan tersebut.

Parahnya lagi, banjir dan longsor yang merendam sejumlah fasilitas umum dan rumah penduduk telah meninggalkan sisa-sisa material lumpur, kayu dan bebatuan. Hal itu juga melanda ratusan hektar sawah dan lahan pertanian penduduk, sehingga sebagian besar hancur dan tertimbun.

Informasi ini diterima posaceh.com melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gayo Lues Suhaidi SE MSi,via WhatsApp, Senin (18/4/2022) menjelaskan, saat ini laporan yang masuk terkait bencana tersebut, hampir merata disetiap titik rawan bencana yang ada di Kabupaten Gayo Lues ini. Hanya saja tingkat kerusakan nya yang berbeda - beda. Tetapi diprediksi ini adalah banjir terparah yang terjadi di wilayah dataran tinggi Gayo Lues, sejak sepuluh tahun terakhir.

"Perlu kami jelaskan, Kecamatan yang paling parah mengalami kerusakan adalah Blangkejeren, Dabun Gelang, Putri Betung, Tripe Jaya, Blang Jerango ditambah lagi Kawasan Wisata Desa Agusen yang sering disebut oleh masyarakat Gayo Lues Kampung Inggeris. Itu habis disapu banjir bandang,yang tersisa hanya bebatuan, pasir dan gelondongan," sebut Suhaidi.

Selain itu, kata jebolan Sarjana S2 ini, masih banyak fasilitas yang rusak, karena memang hampir seluruh sungai - sungai besar dan sungai kecil di wilayah dataran tinggi ini, serentak meluap. "Sehingga beberapa tanggul ikut jebol dan masih banyak lagi,"dan saya yakin masih banyak lagi yang belum terdeteksi karena beberapa Daerah terisolir akibat ruas jalan yang terputus," sebut Suhaidi lagi.

Warga Masyrakat yang Melintasi Jalan Istirahat Saat Pembersihan Tanah Longsor.

Untuk itu, lanjut Adik Kandung Anggota DPR RI H. Irmawan ini, pihaknya berkoordinasi dengan seluruh jajaran BPBD Kabupaten Gayo Lues, sedang mendata dan mengumpulkan informasi didaerah mana saja yang rusak parah dan rusak ringan, dan wilayah mana saja yang butuh penanganan darurat. "Namun untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada laporan kita terima," jelasnya.

Merilis dari informasi yang sudah masuk lanjutnya lagi, pusat bencana terparah terjadi di Kecamatan Dabun Gelang dengan pusat bencana mulai dari Desa Badak, Leme, Kendawi, hingga masuk ke Kecamatan Rikit Gaib, dan sebagian wilayah Kecamatan Pantan Cuaca, Terangun, Tripe Jaya dan sebagian Kecamatan Blang Jerango dan Kecamatan Kutapanjang.

"Untuk ruas jalan Kabupaten dan jalan Provinsi kerusakan terparah terjadi banyak titik di Kecamatan Blangkejeren dan Kecamatan Putri Betung, hingga lintas Kutacane - Medan kerusakan di sebagian badan jalan, selebihnya tertimbun longsor di banyak tempat. Saat ini untuk jalur Kutacane - Medan sudah berjalan normal dan beberapa alat berat sudah Stanbay dilokasi titik bencana," tutur Suhaidi.

Lebih lanjut Suhaidi menjelaskan, untuk saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari beberapa Kecamatan tentang apa saja fasilitas yang rusak dan hancur dan wilayah mana saja yang butuh penanganan Darurat, setelah data masuk, pihak BPBD Gayo Lues akan segera di informasikan kepada rekan-rekan Jurnalis, secara total kerugian sementara mencapai 500 Milyar.

Selain itu, kata Suhaidi lagi, untuk Kecamatan Blangkejeren dan Kecamatan Putri Betung dengan pusat bencana Desa Agusen, Karang Anyar, Tetumpun, dan sekitar perbatasan antar Kecamatan Blangkejeren dan Putri Betung, banjir bandang juga menyapu beberapa Daerah pinggiran Kota seperti Desa Lempuh, Raklunung, Penampaan, Tebukit, Bacang, dan beberapa tempat lainnya yang sudah menjadi langganan banjir.

"Sementara hasil pendataan lainnya hampir semua sungai - sungai kecil yang bermuara ke sungai besar juga mengalami peningkatan debit Air bahkan sebagian meluap dan mengeruk dasar sungai. Diperkirakan hampir semua anak-anak sungai tersebut mengalami pengikisan dibagian dasarnya, ini bisa menjadi ancaman besar dan seruis bagi Kabupaten ini. Jika tidak segera diperbaiki dan diantisipasi dengan merehab semua tanggul dan beronjong akan disapu banjir," pungkasnya.

Sementara Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Gayo Lues Mustafa ST mengatakan, sejumlah anak sungai baik sungai besar dan kecil, hampir rata mengalami peningkatan debit Air dan luapannya menyapu bersih tebing-tebing penahan yang sebelumnya sudah ada.

"Dan akhirnya yang menjadi korban rata-rata sawah dan perkebunan penduduk. Baik yang digerus air maupun yang tertimbun pasir,serta sejumlah ruas jalan Kabupaten hancur dan amblas," tutur Mustafa.

Dijelaskannya, yang baru mendapat penanganan serius saat ini adalah ruas jalan Blangkejeren-Kutacane yangbputus total, sementara wilayah lainya hanya sekedar bantuan darurat. 

"Saya berharap kepada masyarakat Gayo Lues agar meningkatkan kewaspadaan nya diwilayah masing - masing. Karena saat ini curah hujan masih tinggi, dengan situasi ini bencana mudah saja datang menghampiri, dan segera berikan informasi jika terjadi bencana susulan dan sesuai himbauan Bupati Gayo Lues, Status saat ini Siaga Bencana," tutup Mustafa Mengahiri. (MK)
Tags


Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE. #MariBijakBerkomentar.



Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.