Masyrakat Kute Bukit dan Camat Blangpegayon Peringati Isra dan Mikraj

Camat Blangpegayon Tgk. Saidi Ramli SPd  hadiri peringatan Isra dan Mikraj.

GALUS|KEPRIAKTUAL.COM: Masyrakat Kute Bukit, Kecamatan Blangpegayon, Kabupaten Gayo Lues peringati isra dan mikraj, dan dihadiri oleh Camat, Penceramah Tgk. Saparudin dari Aih Sejuk, tokoh masyrakat, tokoh adat, tokoh pemuda serta seluruh lapisan masyrakat, Kamis (24/2/2022).

Sambutan Camat Blangpegayon Teuku Saidi Ramli mengatakan, dirinya mengucapkan banyak terima kasih kepada remaja masjid selaku panitia atas terselenggaranya memperingati perjanana nabi Muhamad SAW.  Merupakan peristiwa penting bagi Rasulullah Muhammad SAW. 

"Kala itu, dalam waktu kurang dari semalam suntuk, Rasulullah berpindah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan menuju Sidratul Muntaha," tutur Camat.

Camat juga berpesan, Masjid itu tak hanya harus dimakmurkan, tapi bagaimana masjid juga harus bisa menjadi hal yang nantinya memakmurkan masyarakatnya dengan kegiatannya, seperti untuk pendidikan anak, TPA, Pengajian pemuda dan pemudi, pengajian orang tua bahkan kegiatan lainnya yang berpengaruh pada perekonomian masyarakat.

"Masjid merupakan tempat strategis untuk pembangunan dan pemberdayaan umat, salah satunya dalam sektor ekonomi. Namun saat ini, potensi pemberdayaan ekonomi umat di masjid belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, diperlukan peningkatan fungsi masjid sebagai media pemberdayaan ekonomi umat," jelasnya.

Pengulu Kute Bukit Rabusah menjelaskan, tentang memperingati Isra dan Mikraj kebanyakan umat Muslim, sudah tahu peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad menuju langit ketujuh untuk menerima perintah salat dari Allah SWT.

Isra Miraj atau perjalanan Nabi Muhammad SAW menembus langit 7 tersebut terjadi pada suatu malam tanggal 27 Rajab. Di sisi lain, sebenarnya Isra dan Miraj merupakan dua peristiwa berbeda. Namun, karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan, disebutlah Isra Miraj.

Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Jerusalem. Sementara, Miraj adalah perjalanan Nabi dari bumi menuju Sidratul Muntaha, langit ke tujuh yang merupakan tempat tertinggi. Jadi, dua perjalanan yang dilakukan nabi Muhammad SAW tersebut hanya ditempuh dalam waktu satu semalam.

Penceramah memperingati Isra dan Mikraj Tgk. Saparudin salah satu pimpinan pondok pasantren Aih Sejuk Desa Persiapan Aih Sejuk Kecamatan Blangkejeren, dalam rangkuman-rangkuman tentang Isra Miraj atau kisah perjalanan Nabi Muhammad saat mendapat perintah sholat dari Allah SWT.

Dalam beberapa hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, suatu hari, ketika Nabi Muhammad SAW bersama sahabat tengah menunaikan salat di Masjid di Madinah, turunlah QS. Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan umat Islam agar memalingkan wajah (berkiblat) ke Masjid Al-Haram.

"Sungguh kami sering melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjid Al-Haram dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjid Al-Haram itu adalah benar dari tuhannya dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan," sebutnya.

Kendati demikian, dengan adanya perubahan kiblat ini, Islam tidak lantas 'meminggirkan' kedudukan Masjid Al-Aqsha. Al-Quran telah menempatkan Masjid Al-Aqsha dalam kemuliaan. Terlebih saat peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

"Maha suci Allah, yang telah memberi jalan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi maha melihat."- (QS. Al-Isra: 1)

Saat perjalanan bertemu Sang Pencipta, Nabi Muhammad tidak hanya ditemani malaikat Jibril saja. Rasullulah diceritakan mengendarai Buraaq, yakni hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap.

Dikisahkan Buraaq, sekali melangkah bisa menempuh perjalanan sejauh mata memandang dalam sekejap untuk melewati tujuh langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan.

Perjalanan Nabi Muhammad SAW di Langit Pertama dan Kedua, dalam hadis tersebut dikisahkan, di langit tingkat pertama, Rasullulah SAW bertemu manusia sekaligus wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam AS.

Saat bertemu Nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanan. Nabi Adam membalas dengan membekali Rasulullah lewat doa agar selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapi.

Kemudian di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya. Seperti halnya di langit pertama, Rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya itu.

Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa dan Yahya juga mendoakan kebaikan kepada Rasullulah. Kemudian Nabi Muhammad bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga. Lalu di langit ketiga, Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf, manusia tertampan yang pernah diciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad.

Kemudian di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu. Perjalanan Nabi Muhammad SAW di Langit Ketiga sampai Keenam, setelah berpisah dengan Nabi Yusuf di langit ketiga, Rasulullah melanjutkan perjalanan dan sampai di langit keempat. Pada tingkatan ini, Rasullulah bertemu Nabi Idris.

Nabi Idris merupakan manusia pertama yang mengenal tulisan dan nabi yang berdakwah kepada Bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT. Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris memberikan doa kepada Nabi Muhammad supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.

Selanjutnya di langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Harun, yaitu nabi yang mendampingi Nabi Musa berdakwah mengajak Raja Firaun, orang yang menyebut dirinya Tuhan, dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT. Harun dikenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya.

Pada langit keenam, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril bertemu Nabi Musa, yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntun mereka menuju kebenaran Illahi. "Selama bertemu dengan Muhammad, Nabi Musa menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan. (MK)
Tags


Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE. #MariBijakBerkomentar.



Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.