Kepala BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra. [Fhoto, Net] |
BATAM KEPRIAKTUAL.Com; Pertumbuhan ekonomi Provinsi
Kepulauan Riau terendah di dibandingkan daerah lainnya terutama regional
Sumatera. namun sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan perekonomian
Nasional.
Hal ini disampaikan Kepala Bank Indonesia Kantor
Perwakilan Kepulauan Riau (BI Kepri), Gusti Raizal Eka Putra dalam konferensi
pers di Batam, Senin (20/2/2017).
“Perekonomian global, nasional membaik. Sumatera
juga alami perbaikan. Dari 4,03 di triwulan III menjadi 4,49 di triwulan IV.
Dan tahunannya meningkat dari 3,53 di 2015 menjadi 4,29 di 2016. Tren penguatan
ekonomi Sumatera didukung hampir semua provinsi. Perlambatan justru terjadi di
Kepri,” kata Gusti.
Pada triwulan IV 2016, pertumbuhan ekonomi Kepri
sebesar 5,24 persen, melambat dibanding triwulan sebelumnya 5,50 persen. Dan
angka pertumbuhan ekonomi Kepri 2016 tercatat 5,03 persen. Lebih rendah
dibanding 2015, 6,01 persen (yoy).
Meski begitu, pertumbuhan ekonomi Kepri masih
sedikit lebih tinggi dibanding perekonomian nasional. Secara tahunan
perekonomian nasional tumbuh 5,02 persen di tahun 2016.
“Perekonomian nasional secara tahunan juga
mengalami penguatan dibanding 2015 4,88 persen. Pertumbuhan 5,02 persen ini
persis periode 2014 lalu,” ujarnya.
Perlambatan ekonomi Kepri, menurut Gusti, seiring
dengan perlambatan ekonomi global dan penurunan harga migas. Hal ini menekan
kinerja sektor industri dan pertambangan penggalian. Permintaan global yang
rendah serta sejumlah isu lokal juga menyebabkan tertahannya realisasi
investasi di Kepri.
“Isu seperti UWTO (uang wajib tahunan otorita),
transisi Badan Pengusahaan (BP) Batam, itu juga mempengaruhi. Daya beli
masyarakat juga relatif melambat,” kata dia.
Dari sisi permintaan, perlambatan ekonomi Kepri
triwulan IV dipengaruhi oleh pelemahan konsumsi, investasi, dan nett ekspor.
Sementara dari sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi terutama bersumber dari
sektor industri pengolahan dan pertambangan.
“Sementara konstruksi mengalami perbaikan, lebih
banyak dari akselerasi proyek pemerintah. Sektor lain yang cukup signifikan
dorong ekonomi Kepri adalah sektor perdagangan. Penjualan mobil menguat 2,65
persen di tahun 2016 lalu,” sebutnya.
Menurut Gusti, terbatasnya pertumbuhan ekonomi
menyebabkan penurunan kebutuhan tenaga kerja. Sehingga tingkat pengangguran
cenderung meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik),
Agustus 2016 tingkat pengangguran terbuka sebesar 7,69 persen. Meningkat
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, 5,63 persen,” kata Gusti.
(Red/BTX)
Posting Komentar