Warga Diminta Was Was Turun Naik Kapal


Fhoto Warga saat Turun Dari Kapal

NATUNA KEPRIAKTUAL.Com; Dampak pelabuhan tak kunjung dioperasikan warga Natuna di sejumlah kecamatan masih takut turun dan naik kapal besar, seperti KM Bukit Raya. Hal tersebut terjadi lantaran kapal-kapal tersebut belum bisa bersandar di Pelabuhan. Tidak menutup kemungkinan di sebagian kecamatan, terdapat pelabuhan besar yang bisa disandari kapal besar.

Masoleh salah seorang penumpang kapal dari Natuna ke Surabaya mengaku miris melihat kenyataan di mana warga harus bersusah payah melawan ombak dan tingginya kapal saat hendak naik kapal besar.

"Kasian sekali warga, mereka susah sekali naik kapal, mereka dilansir ke tengah laut menggunakan pompong baru bisa naik ke atas kapal. Letak beratnya saat mereka dioper ke kapal besar, mereka perlu memanjat kapal yang besar itu dari atas poompong. Ditambah lagi gelombang tinggi. Aduh ngeri saya melihatnya," tutur Masoleh di Jawa Timur melalalui telepon, Jumat (13/1) lalu.

Ia menggambarkan untuk menaiki kapal itu, penumpang membawa dirinya saja sudah kesusahan apalagi sampai membawa selain dirinya, mereka akan semakin payah lagi.

"Kasiannya ibu-ibu yang membawa anaknya, belum lagibarang-barangnya. Sementara pompong yang melangsirnya terus saja digoyang ombak," ucapnya.

Kondisi tersebut, diakui Camat Serasan Timur, Khaidir. Ia mengatakan kondisi itu terjadi karena pelabuhan regional yang berskala besar di wilayah Serasan belum bisa disandari kapal karena belum dioperasikan oleh pemerintah.

"Ya betul. memang seperti itu keadaanya, padahal pelabuhan kita di Serasan sudah jadi. Tapi tak tahu juga alasan pemerintah kenapa belum diresmikan sampai sekarang padahal itu sangat diperlukan oleh masyarakat," ujarnya.

Menurutnya kondisi yang sama bukan hanya dialami warga di Serasan, melainkan di sejumlah kecamatan juga terjadi kondisi yang sama.

"Di Natuna ini, kapal besar bisa bersandar hanya di Pelabuhan Selat Lampa, Pulau Tiga dan Pelabuhan Penagi, Ranai saja, sementara di Serasan, Subi, Midai dan Pulau Laut kondisinya masih sama, susah kita naik kapal," terangnya.

Ia meminta, pelabuhan yang sudah dibangun sejak beberapa tahun lalu di empat Kecamatan seperti Serasan, Midai, Pulau Laut dan Subi itu bisa segera dioperasikan. "Kondisi ini akan tetap terjadi bila pelabuhannya tidak segera dioperasikan, tapi semoga saja cepat dipoerasikan agar masyarakat enak naik kapal," harapnya.


(Doni/Kepriaktual.com)
Tags


Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE. #MariBijakBerkomentar.



Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.