Peringatan 10 Tahun Tari Saman Sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, Bupati Ajak Pejabat Memberikan Ucapan

Bupati Gayo Lues H.Muhammad Amru.

GALUS KEPRIAKTUAL.COM: Unisco secara resmi telah mengakui Tari Saman asal Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh, sebagai warisan budaya dunia tak benda dalam sidang di Bali pada Tanggal 24-November-2011 lalu. Meski dalam situasi Pandemi Covid-19 peringatan 10 Tahun Tari Saman sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, tetap diselenggarakan.

Demikian disampaikan Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru pada saat peringatan 10 Tahun penetapan Tari Saman Gayo Lues sebagai Warisan dunia tak benda oleh UNESCO "24-November-2011/24-November-2021" yang diselenggarakan di Balai Pendopo Bupati, Rabu (24/11/2021). 

Bupati mengatakan, hari ini tepat 10 Tahun Tari Saman telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah warisan dunia tak benda milik dunia,yang lahir dari Indonesia yang merupakan Seni Tari Saman Asal Gayo Lues tentu harus terus dipertahankan dan dilestarikan. 

"Salah satunya adalah dengan mengajak para pejabat sampai setingkat Menteri memberikan ucapan selamat peringatan 10 Tahun Tari Saman. Hal ini sebagai bentuk kebersamaan dan kolaborasi dalam melestarikan Tari Saman dari Sabang sampai Merauke, dari Indonesia untuk dunia," katanya. 

Lannutnya, trpat 10 tahun lalu, UNESCO, organisasi PBB yang membidangi Pendidikan dan Kebudayaan secara resmi mengakui Tari Saman Gayo sebagai Warisan Budaya Dunia tak Benda.

"Jika masyarakat Aceh patut bangga memiliki Tari Saman Gayo ini, karena Tari yang berasal dari Gayo Lues ini memiliki originilitas, keunikan, dan nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, yang membuat Saman sangat menarik dan berharga," ujarnya .

Pada momen 10 Tahun ini, kata Bupati, ua mengajak generasi muda agar terus mempromosikan Tari Saman Gayo dalam kehidupan sehari-hari. "Saya kembali mengingatkan kepada yang belum Vaksin agar segera vaksin dan bagi yang belum serta mengajak masyarakat untuk vaksin sehingga imun kita semakin baik supaya kita bisa segera memasuki New Normal," tuturnya. 

Kemudian, terang Bupati, dibeberapa kesempatan sering kita sampaikan agar persepsi masyarakat umum terhadap Tari Saman harus diluruskan. Banyak orang yang salah paham dalam mempersepsikan Tari Saman. Jika kita melakukan pencarian di Internet terhadap Tari Saman hanya sedikit saja yang ada di situs tersebut.

"Maka yang sangat dominan yang tampil dilayar adalah Tari Ratoh Jaroe,sementara Tari Saman hanya sedikit saja.Hal ini perlu kita lakukan upaya untuk meluruskan bersama, bahwa tari Saman beda dengan Tari Ratoh Jaroi,walau memiliki gerakan dan pola yang sama,namun syair Tari Ratoh Jaroe yang dilantunkan tidak menggunakan bahasa Gayo serta penari Saman itu harusnya Laki-laki,dan tidak boleh bercampur antara laki-laki dan perempuan,," tutur Bupati mengakhiri.(MK)
Tags


Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE. #MariBijakBerkomentar.



Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.