Bupati Galus Resmi Membuka Workshop Budaya Melengkan di Kecamatan Putri Betung

Poto Bersama Dengan Bupati Gayo Lues saat Meresmikan Workshop di Putri Betung.

GALUS KEPRIAKTUAL.COM: Kampung Uning Pune, Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues (Galus) menggelar acara workshop budaya melengkan bersama sanggar lentera Desa Uneng Pune, yang didukung oleh Kementerian Pendidikan Republik Indonesia.

Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Desa setempat dengan mengusung tema "Selamatkan Budaya Melengkan dari Kepunahan". Dalam kesempatan tersebut, Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru secara resmi membuka Workshop, Kamis (25/11/2021) kemaren.

Bupati Gayo Lues, H. Muhammad Amru menyampaikan apresiasi kepada pemuda dan pemudi Kampung Uning Pune yang telah menggerakkan kegiatan workshop melengkan. 

"Melengkan adalah salah satu budaya Gayo Lues yang selalu hadir di kegiatan adat tertentu di Gayo Lues. Bahkan, dalam beberapa acara adat wajib diadakan Melengkan," kata Muhammad Amru.

Namun saat ini, sebut Bupati, budaya Melengkan sepertinya telah mulai punah di generasi muda saat ini, banyak pemuda tidak terlalu berminat mempelajari budaya Melengkan.

"Dengan adanya kegiatan workshop ini bisa memicu kembali jiwa para pemuda untuk mempelajari Melengkan. Tidak hanya pemuda di Uning Pune, tetapi Khususnya Pemuda Gayo Lues kembali terpicu untuk belajar Melengkan," ucapnya.

Sementara pendamping Desa Budaya Gayo Lues  Supri melaporkan, kegiatan ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Budaya untuk mendukung adat istiadat budaya Indonesia. 

"Budaya Melengkan dipilih dalam kegiatan workshop ini, dikarenakan Melengkan sudah hampir punah di Gayo Lues. Hal ini dapat dilihat, tidak adanya generasi muda yang mampu Melengkan disetiap proses adat budaya Gayo Lues. Hanya para senior atau orang tua saja yang ber-melengkan, dengan adanya kegiatan ini, semoga bisa memicu minat generasi muda untuk mempelajari Melengkan," ujarnya. 

Ketua BPK Uning Pune Tgk, Arbi Ata, juga akan mengupayakan bersama pemerintah Desa untuk memprogramkan kegiatan pelatihan Melengkan setiap tahunnya di Desa nya.

"Saya kira kegiatan pelatihan adat budaya seperti ini penting untuk dilestarikan, agar budaya Gayo, khususnya Melengkan tidak hilang dan punah ditelan zaman," tutupnya. (MK)
Tags


Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE. #MariBijakBerkomentar.



Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.