Ketua Tim Lawan Covid-19 Kepri di Batam, Buralimar (Fhoto: Istimewa) |
"Kami ingin mendalami seperti apa model dan keunggulan aplikasi ini dibanding dengan aplikasi yang dikembangkan Kominfo dan BNPB," terang Buralimar, Minggu (7/6/2020), dikutip dari situs Diskominfo Kepri.
Dalam pertemuan tersebut, CEO Masyarakat Epidimologi Indonesia, DR Sopiyuddin Dahlan menganjurkan penggunaan aplikasi Teknologi dalam melakukan tracing kontak dan mengawal pergerakan masyarakat dalam masa pandemi di Batam.
"Gunakan aplikasi teknologi sebagai game changer," ujar Sopiyuddin yang dikenal sebagai pakar statistik.
Dia mengungkapkan model tracing yang dilakukan manual seperti sekarang akan membuat upaya penghentian transmisi selalu kalah dengan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat. Namun syaratnya adalah adanya payung hukum untuk mewajibkan seluruh penduduk menggunakan aplikasi tracing ini. Dengan demikian aplikasi ini akan berfungsi secara optimal.
"Ini butuh political will dari pemerintah daerah," tegas Sopiyuddin.
Aplikasi ini ditawarkan di Batam sebagai lokasi ujicoba pertama di Indonesia. Sehingga seluruh pembiayaan menjadi gratis.
"Ini komitmen kami bersama Bapelkes Batam dan Tim Posko untuk bersama menanggulangi penyebaran. Apalagi Batam merupakan gerbang kita yang berhadapan langsung dengan negara luar," ujar Sopiyuddin.
(***)