Fhoto: Istimewa. |
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepri Agus Sudibyo dalam Realease Berita Statistik melalui aplikasi zoom melalui situs BPS Kepri, Senin (15/6).
"Yangmana kenaikan nilai Ekspor ini dikarenakan ekspor migas mei 2020 sebesar US$186.08 juta atau naik 50,77 persen dibandingkan April 2020," jelas Agus Sudibyo yang merupakan mantan kepala BPS Jawa Tengah.
Agus Sudibyo mengatakan, sedangkan untuk ekspor non migas pada Mei 2020 mencapai US$673,42 juta atau turun 7,12 persen. Untuk ekspor non migas HS 2 digit terbesar pada Mei 2020 beasal dari golongan barang peralatan mesin/peralatan listrik yang mencapai US$257.28 juta.
"Dengan peranan ekspor non migas sebesar 37,25 persen," jelas Agus.
Sementara itu, selama Januari hingga Mei 2020, negara Singapura masih menjadi negara tujuan eksport non migas terbesar yang mencapai US$1.275,45 juta dengan peranannya mencapai 33,02 persen.
"Tak hanya itu, negara Singapura juga menjadi negara terbesar tujuan eksport migas yang mencapai US$862,51 juta dengan peranannya 86,47 persen," tegas Agus.
Agus juga mengatakan bahwa nilai ekspor Provinsi Kepri dari Januari hingga Mei 2020 terbesar melalui Pelabuhan Batu Ampar sebesar US $2.154,48 juta, pelabuhan sekupang sebesar US$ 683,16 juta, pelabuhan kabil sebesar US$540,81 juta, Pelabuhan tarempa sebesar US$ 503,70 juta, dan pelabuhan Tanjung Balai sebesar US$424,46 juta.
"Dengan peranan kelima pelabuhan tersebut mencapai 88,60 pesen," tegas Agus kembali.
(***)