Rival Achmad Labbaika Lantik Pengurus DPD AJO Indonesia Kepri

Pengurus DPD AJO Indonesia Kepri dilantik Ketum Rival Ahmad Labbaika
BATAM KEPRIAKTUAL.COM: Ketua Umum (Ketum) AJO Indonesia, Rival Achmad Labbaika lantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) AJO Indonesia Kepri. Dan Ketua DPD AJO Indonesia Kepri, Jonni Pakkun lantik tiga DPC AJO Indonesia se-Kepri yakni Batam, Tanjungpinang dan Batam di Travelodge Hotel, Senin (1/5-2018).

Acara Seminar dan Pelantikan DPD AJO Indonesia Kepri dan Tiga DPC AJO Indonesia tersebut, dengan thema "Langkah Maju Pada Era Digital Tanpa Hoax"

Dalam acara tersebut, turut hadir Ketua Umum AJO Indonesia, Rival Achmad Labbaika, Wakapolda Kepri diwakili Kombes Pol. Drs. Erlangga, Tokoh Masyarakat, Soeryo Respationo, Anggota DPD RI Dapil Kepri, Haripinto Tanuwidjaja, Presiden Berantas Lingkaran Narkoba (Berlian), Ahmad Rosano, Gubernur LSM LIRA Kepri, Budi Sudarmawan, Dewan Kopi, Kepala BNNP Kepri, Richard Nainggolan.

Tiga DPC Kabupaten/Kota se-Kepri dilantik Ketua DPD AJO Indonesia Kepri
Dalam sambutan Ketua DPD AJO Indonesia Kepri, Jonni Pakkun mengatakan, hadirnya AJO Indonesia di wilayah Kepri, karena media online paling banyak bertumbuh di Kepri. Untuk mendukung utama Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI).

Ketua DPD AJO Indonesia Kepri, Jhonni Pakkun
"Karena kita berada di pulau, bahwa pulau harus disatukan tepat waktu dengan satu-satunya media online," kata Jonni Pakun.

Ia juga menyampaikan, bahwa Aliansi Jurnalis Online Indonesia untuk mensejahterahkan seluruh pemangku jabatan di AJO Indonesia, pemred dan wartawan.

Ketum DPP AJO Indonesia, Rival Ahmad Labbaika
"Kesejahteraan pemilik media, pemred dan wartawan yang di utamakan. Dan saya pun berharap AJO Indonesia menjadi terdepan di Kepri, dan tetap exis. Tugas inipun sangat berat bagi saya," tuturnya.

"Saya minta rekan-rekan pengurus DPD AJO Indonesia Kepri tetap satu, sebagaimana yang dimaksud dalam visi/misi kita, "Bekerjasama bukan sama-sama kerja," tuturnya.

Ketua Umum (Ketum) AJO Indonesia, Rival Achmad Labbaika mengatakan, Hoax menjadi buming di indonesia sejak tahun 2012. Tetapi, hoax bukanlah produk media online, melainkan produk media sosial.

"Hoax disebarkan melalui media sosial. Kemudian dikembangkan oleh orang-orang yang berkepentingan, termasuk oknum atau kelompok," ujarnya.

“Media yang tergabung dalam AJOI adalah media yang sudah berbadan hukum dan berkantor tetap. Jika media mainstream besar karena banyak jurnalisnya, AJO Indonesia akan besar karena pemilik media didalamnya," tambah Rival Achmad Labbaika.

Alfred
Tags


Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE. #MariBijakBerkomentar.



Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.