LSM Berlian fhoto Bersama dengan Kakanwil Kepri |
BATAM KEPRIAKTUAL.Com: Temu ramah tama (Audensi) DPP LSM Berlian bersama Kepala Kantor DJBC Khusus Kepri, Rusman Hadi di Kantor Bea Cukai Batam, Rabu malam (01/11/17).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden DPP Berlian, Akmad Rosano menyampaikan, bahwa jalur penyelundupan narkoba dari luar negeri ke wilayah NKRI terus berlanjut. Bahkan sudah bergeser dari sekedar bisnis menjadi misi penghancuran bangsa.
“Narkoba itu mulai beralih dari bisnis menjadi misi menghancurkan bangsa. Ini sudah kerja intelijen negara lain yang ingin menghancurkan anak bangsa," ujar Rosano yang didampingi tim pengurus LSM Berlian.
Akhmad Rosano juga menyampaikan, modus cara narkoba yang diselundupkan melalui titik masuk kota Batam. Bahkan bukan hanya jenis Narkoba yang jadi diseludupkan, tapi juga bahan baku berupa cairan yang dikemas dalam jerigen diseludupkan. "Bahan cairan untuk menciptakan Narkoba juga disedupkan dari Malaysia," katanya.
Lanjutnya, bisnis mafia Narkoba, sekarang ini sudah mulai beralih untuk menghancurkan anak-anak sekolah, dimana diciptakan mulai permen dan makanan. Dan itu sulit untuk di deteksi. "Banyak kapal kayu yang masuk membawa jerigen, sesampai di Batam, barulah diolah menjadi Narkoba. Setelah ditelusuri, pabrik Narkoba ada di Batam," terang Rosano.
Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepri, Rusman Hadi mengatakan, kehadiran LSM Berlian sebagai LSM yang fokus pada pemberantasan lingkaran Narkoba. "Saya sangat mengapresiasinya. Fungsi Bea Cukai meliputi pencegahan dan penindakan," kata Kakanwil DJBC.
Selain itu, fungsi Bea Cukai, ujarnya, melakukan pencegahan dan penindakan masuknya barang-barang illegal, apalagi barang haram jenis Narkoba. Memang, terangnya, masuk juga dalam pemberantasan narkoba. Utamanya dalam hal penindakan, mencegah barang haram masuk dari luar negeri.
"Wewenang kita itu bisa menindak di darat, laut, udara atau border, sepanjang itu pintu pintu masuk barang haram yang dari luar negeri. Sekarang kita dengarkan hampir tiap hari ada penyelundupan narkoba dari luar negeri," kata Rustam Hadi.
Rustam Hadi memaparkan bahwa yang paling kritis ini adalah narkoba. Apalagi data BNN menyebutkan pecandu narkoba di negeri ini sudah mencapai 5 juta pemakai.
“Bayangkan bila satu pemakai saja memakai satu gram narkoba per minggu, berarti dibutuhkan narkoba 5 ton perminggu kan. Anggap saja disupply dalam negeri 50 persen artinya 50 persen lagi dari luar negeri. Artinya satu bulan berpotensi masuk penyelundupan 25 ton narkoba," terangnya.
Lebih jauh ia memaparkan, dari segi materi kerugian jelas sekali bisa diperkirakan. Yang lebih parah immateri. Anak anak kita kalau sudah terpapar narkoba, otaknya susah sembuh. Itu kalau sudah kena narkoba, sel sel syaraf kita bukan hanya rusak bahkan putus. "Rehabilitasi itu kan agar tidak putus syaraf yang lebih baik," terangnya.
Rustam Hadi berpesan seharusnya gerakan seperti Berlian harus lebih banyak, bila perlu memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Adek adek dan anak anak kita kan sudah mulai dirasuki. Pemahaman pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan narkoba ini yang diperlu disosialisasikan ke mereka," pesannya kepada LSM Berlian.
Rustam Hadi berharap bersama sama Bea Cukai dan LSM Berlian serta seluruh elemen masyarakat bergerak bersama untuk memerangi penyalahgunaan narkoba.
(Red)
Posting Komentar