Kapolres Natuna Serahkan 12 Guci Kepemerintah Kabupaten Natuna |
Natuna Kepriaktual.Com; Satuan Polres Natuna menyerahkan 12 Guci
(Kentong) purbakala peninggalan Dinasti Song negeri tirai bambu China yang
diperkirakan berumur 900 tahun, kepada Dinas Pedidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Natuna, Jumat (16/12) lau, untuk diamankan. Benda purba ini merupakan temuan
masyarakat Natuna.
"12 Guci purbakalan ini merupakan temuan warga
desa Batu Berian, Kecamatan Serasan pada bulan September lalu, dan diserahklan
ke desa setempat selanjutnya di serahkan lagi ke Polsek untuk dimanakan,"
ujar Kapolres Natuna, AKBP, Charles Pajunu Sinaga.
AKBP Charles sangat mengapresisi inisiatif warga yang
menyerahkan benda purbakala, yang memiliki nilai sejarah tinggi. " kita
berikan apresiasi kepada warga yang telah menyerahkan benda antik ini. Guci ini dijumpai warga saat mencari tripang
di kedalam 10 hingga 20 meter 30 menit dari pelabuhan Serasan, " kata Charles.
Ia menghimbau kepada warga Natuna yang lain jika
menemukan benda besejarah baik di darat maupun di lautan untuk segera
melaporkan kepihak kepolisian setempat, atau langsung ke Polres Natuna. Ini
bertujuan untuk menjaga agar benda bersejarah ini tak lepas ke tangan yang tak
bertanggung jawab atau diperdagangkan secara ilegal.
"Natuna ini punya banyak benda-benda cagar budaya
zaman dahulu kala dengan nilai sejarah dan history tinggi, dari dahulu perairan
ini banyak dilalui pedagang negeri cina jadi wajar kalau banyak dijumpai benda
- benda antik seperti guci ini," tambahnya.
Jika tak mengindahkan himbauan ini, sebut Kapolres,
bisa dikenakan UU Perlindungan Benda Cagar Budaya dengan hukuman kurungan
penjara paling lama 5 tahun. Sebab benda cagar budaya merupakan milik negara
tidak boleh diperdagangkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidkan dan Kebudayaan
Kabuapten Natuna, Agus Supardi mengatakan, Guci peninggakan purbakala ini akan
disimpan sementara di Gudang Dsisdik hingga Meseum Natuna Bahari selesai
dikerjakan.
"Untuk sementara kita simpan di tempat yang aman
di kantor, hingga selesai museum Natuna Bahari di komplek masjid Agung,
diperkirakan tahun 2017 ini selesai," kata dia.
Agus menambahkan agar warga tak menjual benda
purbakala yang di jumpai dan dicari warga baik di darat maupun di laut.
"Hal ini untuk menjaga nilai baik dari sejarah masa lampau mapun hingga
kini," tambahnya.
Sedangkan untuk lokasi penemuan benda purbakala ini,
sudah ditutup disana juga sudah dijaga dan dilaporkan ke Balai Cagar Budaya
Sumbar untuk di teliti lebih lanjut. "Penemuan ini sudah kita sampaikan ke
Balai Budaya Sumbar untuk di tidak lanjuti, lokasi penemuan juga sudah kita
awasi dan amankan," tutupnya.
( don/Kepriaktual )
( don/Kepriaktual )
Posting Komentar