Cuaca Ekstrim Melanda Natuna Nelayan Dihimbau Tidak Melaut

Fhoto BMKG/Net
Natuna Kepriaktual.Com; Petugas Statmet Ranai Dani Pangestu menegaskan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat untuk peringatan dini gelombang tinggi akan melada perairan Natuna sejak tanggal 27 sampai 28 Desember 2016 hari ini.

Peringatan tersebut tidak hanya diwilayah perairan Natuna saja melainkan diperairan Utara dan Barat Sabang, perairan Barat Aceh, perairan Barat kepulauan Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu hingga Barat lampung, Sabmudra Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda Bagian Selatan Perairan Selatan Banten Jawa timur, Laut Sawu, Perairan Selatan Flores, Perairan Selatan Flores, Perairan Pulau Sawu, perairan Kupang- pulau rote, Laut Timur Selatan NTT, Perairan Laut Natuna, perairan timur Kepulauan Riau tepatnya Kepulauan Lingga, Perairan utara Bangka Belitung, Selat Karimata, Laut Jawa, Perairan kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera dan Perairan utara papua barat hingga Papua.

"Jadi untuk peringatan dini gelombang tinggi dari BMKG pusat, perairan Natuna termasuk dalam dampak gelombang yang paling tinggi bisa mencapai 2,5 sampai 4.0 meter,"kata Dani melalui selulernya, Selasa,(27/12).

Lanjut Dani, dengan adanya peringatan dini diperairan kepulaun Natuna yang mencapai maksimum 4 meter tersebut, diminta kepada para nelayan untuk tidak melaut dalam 2 hari terakhir ini sampai peringatan dini gelombang laut itu dicabut.

"Kita menghimbau kepada para nelayan dan warga lainnya untuk tidak melaut terlebih dahulu, menimbang cuaca exstrim yang sedang melanda perairan Natuna. sampai peringatan yang disampaikan oleh BKMG pusat dicabut, atau menunggu himbauan selanjutnya,"jelasnya.

Sedangkan untuk prakiraan cuaca di wilayah Natuna Dani menjelaskan, diprediksikan potensi hujan akan terjadi di hampir seluruh wilayah Natuna dengan probabilitas sekitar 60 80 persen mulai dari pagi hari, siang hari hingga sore hari.

"Kalau secara umum kondisi awan rendah dan menengah masih cukup banyak pada siang, sore dan malam hari, menyebabkan potensi hujan bersifat lokal dan kadang disertai Guntur dan petir di wilayah Natuna. dan selain itu kita juga ingatkan Tetap waspada terhadap awan CB( Awan Gelap dan Tebal ) karna dapat menimbulkan hujan lebat, guntur disertai petir dan angin kencang yang menyebabkan terjadinya gelombang laut tinggi secara tiba-tiba,"paparnya.

Sementara Nasir Nelayan daerah sepempang mengatakan, musim utara saat ini terbilang cukup terlambat di bandingkan tahun sebelumnya. Dan biasanya pada bulan januari sampai Februari sudah selesai. Namun dengan lambatnya masuk musim utara diperkirakan bulan Maret baru bisa reda.

"Menurut saya musim utara kali ini terbilang lambat, biasanya mulai pada bulan Oktober sampai Desember. malah sekarang musim utara dimulai akhir bulan desember pula, bisa jadi selesai pada bulan Februari atau Maret baru selesai,"ujarnya.

Nasir mengatakan, sejak pertengahan bulan Desember pompong miliknya sudah didaratkan untuk diperbaiki dan bersihkan dari karang-karang yang menempel di bodi pompong. "kalau antisipasi sudah terlebih dahulu kita mas, sejak pertengahan desember sudah kita naikkan pompongnya untuk diperbaiki,"tutupnya.



(Don/Kepriaktual)
Tags


Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE. #MariBijakBerkomentar.



Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.