Warga: Lebih Mudah Berurusan dengan Setan Ketimbang Disduk Batam






BATAM – Pelayanan buruk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil(Disduk Capil) Kota Batam kembali dikeluhkan oleh masyarakat. Adanya dugaan jual beli blangko KTP yang dilakukan oleh oknum-oknum pegawai Disduk Batam semakin meresahkan masyarakat.

Ironisnya, masyarakat yang mengurus sendiri dokumen kependudukan sepertinya justru dipersulit oknum-oknum pegawai yang ada, meskipun syarat-syarat yang dibutuhkan sudah lengkap.

Salah satu warga Batam yang minta namanya tidak dipublikasikan mengatakan bahwa permohonan KTP miliknya ditolak oleh oknum pegawai Disduk padahal syarat-syarat yang diperlukan sudah lengkap.

“Datanya sudah lengkap semua pak, surat kedatangan datang WNI di Disduk Batam dari daerah asal juga sudah ada. Tapi kenapa masih ditolak? Memanglah, lebih gampang ketemu sama setan ketimbang berurusan dengan Disduk Batam yang korup ini” ujar pria asal Sumatera Barat ini sambil menunjukkan surat keterangan datang WNI miliknya kepada AMOK Group, Rabu(3/2/2016) malam.

Herannya lagi lanjut dia, oknum pegawai Disduk Batam tersebut tidak menjelaskan alasan kenapa permohonan KTP miliknya ditolak.

“Dia bilang, Pak Kadis tidak terima. Itu saja,”kesalnya sambil menegaskan bahwa penolakan tersebut terjadi siang tadi, Rabu(3/2/2016) sekitar pukul 14.15 WIB.

Di sisi lain, salah seorang yang mengaku biro jasa mengaku mengungkapkan, ada praktek jual beli blangko di Disduk Batam yang dilakukan oleh oknum pegawai yang ada.

Ironisnya, dua orang oknum pegawai ini diduga melakukan jual beli blangko KTP tersebut atas suruhan Kepala Dinas.

“Blangko KTP diperjualbelikan dengan harga Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu pak,” ujar narasumber yang juga minta namanya tidak dipublikasikan.

Ditegaskannya bahwa saat ini, calo KTP yang ada di Disduk Batam justru didominasi oleh oknum-oknum pegawai Kelurahan dan Kecamatan yang ada di Batam.

“Siapa yang dekat dengan Kadis itulah yang bisa dapat blangko,” terangnya.

Saat berita ini diunggah, Kadisduk Capil Kota Batam, Mardanis belum berhasil dikonfirmasi. (AMOK Group)
Tags


Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE. #MariBijakBerkomentar.



Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.