Ka. UPT Dispenda Kepri, Tanjungbatu, Zulfahmi. 
KARIMUN KEPRIAKTUAL,COM: Operasi Patuh jaya di Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun usai dilakukan oleh Kepolisian Polsek Kundur. Pelaksaan Oprasi tersebut, dimulai sejak tanggal 29 Agustus hingga tanggal 11 September 2019.

Dimana selama pelaksaan oprasi tersebut, terdapat peningkatan pembayaran pajak baik itu dari roda dua maupun roda empat.

Zulfahmi, pimpinan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dispenda Provinsi di Tanjung Batu mengatakan, sejak dilakukan operasi patuh jaya selama 12 hari ini. Peningkatan pembayaran pajak terus meningkat.

"Meningkat, hampir mencapai 30 persen  perbulannya," kata Zulfahmi diruangan kerjanya, Jum'at (13/09/2019).

Lanjut Zulfahmi, sebelum di lakukan razia patuh jaya, pendapatan pajak sangat minim, rata-rata perbulan dibawah 100 juta. Namun setelah beberapa hari berjalannya Oprasi Patuh Jaya.

"Pendapatan pembayaran pajak terus meningkat draktis hinggakini pendapatan mencapai 140 juta perbulan," ujarnya.

Kemudian, selama ada pelaksanaan OPJ ini, kata dia, jumlah pengendara yang taat pajak kendaraan kini mengalami peningkatan. Sehingga bisa dikategorikan pengendara di Tanjubatu  betul-betul patuh, untuk membayar pajak kendaraan.

Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat, khususnya masyarakat Tanjungbatu untuk terus taat membayar pajak. Sehingga program Samsat menjadi prioritas petugas untuk mempermudah pemilik kendaraan, agar taat terhadap pembayaran pajak kendaraan.


Ahmad Yahya


Hakim Marta Napitupulu. 
HUKUM KEPRIAKTUAL.COM: Hakim Majelis Pengadilan Negeri (PN) Batam, Marta Napitupulu menyampaikan usai membacakan amar putusan terdakwa Andrew Susilo bin Sukirman dan Deni Nastilanda bin Nasrul (PNS), kasus perkara Narkotika jenis sabu sebanyak 1800 butir.

Ia mengatakan, putusan para terdakwa perkara kasus Narkoba, untuk hari diturunkan dibawah tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Hari ini kami lagi baik. Jadi putusan para terdakwa kami turunkan dibawah satu tahun dari tuntutan JPU. Tidak ada kami naikkan," ujarnya Hakim Marta Napitupulu, Kamis (12/9-2019).

Tadi, lanjut Hakim Marta, seperti terdakwa Heng Beou Woon alias Heng dan Leong Kah Huat alias Huat, Warga Negara Malaysia. Dituntut JPU 16 tahun, denda 1 milliar, subsuder 1 tahun. Mereka dijatuhkan hukuman kurungan penjara selama 15 tahun, denda 1 milliar, subsuder 6 bulan kurungan penjara bila tidak dibayar.

Terdakwa Andrew Susilo bin Sukirman dan Terdakwa Deni Nastilanda bin Nasrul (PNS). 
"Hukuman mereka kami kurangkan satu tahun dari tuntutan JPU. Karena mereka jaringan Narkoba Antar Negara," kata Hakim Marta Napitupulu kepada terdakwa Deni Nastilanda bin Nasrul dan Andrew Susilo bin Sukirman.

Terdakwa Deni Nastilanda bin Nasrul dan Andrew Susilo bin Sukirman, dalam amar putusan yang dibacakan Hakim Marta Napitupulu didampingi dua Hakim anggota, menjatuhkan hukuman kurungan penjara, karena terbukti melanggar pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 132 Ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

"Mengadili terdakwa Deni Nastilanda bin Nasrul dan Andrew Susilo bin Sukirman dengan hukuman penjara selama 7 tahun, denda 1 milliar, subsuder 3 bulan kurungan penjara, bila tidak dibayar," ujar Hakim Marta.

Karena terdakwa Deni Nastilanda bin Nasrul dan Andrew Susilo bin Sukirman bukan jaringan Narkoba antar Negara. Maka hukuman kedua terdakwa dikurangkan satu tahu setengah. Apalagi terdakwa Deni Nastilanda adalah merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Dimana kedua terdakwa Deni Nastilanda bin Nasrul dan Andrew Susilo bin Sukirman, sebelumnya dituntut JPU dengan hukuman kurungan penjara selama 8 tahun, denda 1 milliar, subsuder 6 bulan kurungan penjara.

"Apapun putusan itu, karena terdakwa Deni Nastilanda adalah PNS, itu sudah resiko. Nanti, setelah keluar dari penjara, jangan kamu ulangi lagi," ungkap Hakim Marta.

Alfred


Presiden RI, Jokowi Bertakziah di rumah duka B. J. Habibie. 
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Presiden Joko Widodo bertakziah ke rumah duka Presiden ke-3 Republik Indonesia, B.J. Habibie di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis pagi, 12 September 2019.

Tiba di lokasi sekira pukul 09.05 WIB, Presiden bersama dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno disambut putra almarhum, Ilham Akbar Habibie. Setelahnya, Presiden turut menyalatkan jenazah almarhum Habibie.

"Saya mengajak untuk berdoa bersama-sama semoga arwah beliau diterima di sisi Allah SWT, tempat yang paling baik di sisi-Nya," ujar Presiden selepas bertakziah.

Menurut rencana, almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, bersebelahan dengan makam Ainun Habibie. Presiden Jokowi sendiri yang akan bertindak selaku inspektur upacara dalam upacara pemakaman yang akan digelar siang hari ini.

"Nanti siang di Taman Makan Pahlawan di Kalibata saya akan bertindak sebagai inspektur upacara," kata Presiden.


Red


Presiden RI, Jokowi Saat Diwawancarai Awak Media. 
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Presiden Joko Widodo menerima penghargaan dari ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO) saat peresmian pembukaan The 37th Conference ASEAN Federation of Engineering Organisations (CAFEO 37) yang digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Rabu (11/9- 2019).

The AFEO Distinguished Honorary Patron Award diberikan dalam setiap perhelatan konferensi tersebut kepada satu orang penerima setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan suatu negara. Penghargaan tersebut diberikan kepada Presiden Joko Widodo dalam perhelatan konferensi ke-37 kali ini.

"Saya menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada saya," ucap Presiden.

Namun, Kepala Negara berpandangan bahwa penghargaan tersebut selayaknya lebih tepat diberikan kepada para insinyur Indonesia yang bekerja membangun negara bahkan hingga bekerja di daerah terpencil sekalipun.

"Sebenarnya penghargaan ini milik para insinyur Indonesia yang sudah tanpa lelah bekerja di lapangan, di daerah terpencil, di daerah perbatasan, dan di daerah-daerah pedalaman untuk membangun negara kita Indonesia," tuturnya.

Chairman AFEO yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto, sebagaimana dikutip dalam siaran persnya mengatakan bahwa penghargaan tersebut adalah penghargaan tertinggi AFEO yang diberikan kepada kepala negara atau kepala pemerintahan yang dinilai memberikan jasa dan kontribusi besar terhadap profesi insinyur dan bidang keteknikan di suatu negara.

"Berkat disahkannya UU Keinsinyuran, kini PII sebagai organisasi profesi semakin kuat. Ini kontribusi luar biasa terhadap para insinyur tanah air yang bekerja nyata di balik setiap proyek infrastruktur. Dengan masifnya pembangunan di negeri ini juga membuat kami yakin Presiden Jokowi sangat layak mendapatkan apresiasi tertinggi ini," kata Heru.

Untuk diketahui, penghargaan yang sama dalam perhelatan konferensi ke-36 yang digelar di Singapura pada tahun 2018 lalu diberikan kepada Perdana Menteri Malaysia Tun Dr. Mahathir Mohamad.


Red


Presiden RI, Jokowi saat Meresmikan Conference ASEAN ke-37.
JAKARTA KEPRIAKTUAL.COM: Presiden
Joko Widodo meresmikan pembukaan The 37th Conference ASEAN Federation of Engineering Organisations (CAFEO 37) yang digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Rabu, (11/9-2019).

Konferensi ke-37 tersebut diselenggarakan oleh organisasi insinyur dari sepuluh negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO) untuk mengumpulkan para insinyur ASEAN dan bertukar pengetahuan, ide, serta pemikiran terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan di ASEAN.

Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada kurang lebih 1.500 peserta yang hadir di ajang tahunan tersebut.

"Saya ingin menyampaikan selamat datang kepada para tamu dari negara-negara sahabat. Kita semua senang menjadi tuan rumah dari acara konferensi yang sangat terhormat ini. Bapak, ibu, dan saudara-saudara semua adalah tamu-tamu istimewa negara kita, Indonesia," ujarnya.

Di tengah kondisi ekonomi dunia saat ini, Presiden mengatakan bahwa negara-negara ASEAN harus tetap dapat melompat ke depan dan memanfaatkan peluang yang muncul. Negara-negara ASEAN juga harus selalu mengembangkan inovasi dan terobosan yang dapat menjadikan ASEAN berkembang lebih cepat.

"Dengan jumlah penduduk sekitar 600 juta, ASEAN merupakan sebuah kekuatan besar ekonomi dunia. ASEAN telah membuktikan diri sebagai kawasan yang aman, kawasan yang stabil, dan menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan," ucap Presiden.

Kepala Negara melanjutkan, agar dapat tumbuh dan berkembang semakin besar, negara-negara ASEAN harus saling membantu dan lebih banyak bersinergi, termasuk di kalangan insinyur ASEAN.

"Saya senang telah terdapat _mutual recognition agreement_ di antara insinyur-insinyur di ASEAN sehingga terdapat standar kompetensi yang sama di antara negara dan memungkinkan mobilitas para insinyur lintas negara di ASEAN lebih mudah. Kerja sama antarinsinyur di ASEAN ini penting untuk terus ditingkatkan dan saya yakin setiap negara ASEAN punya kekuatan masing-masing," tuturnya.

Di era revolusi industri jilid keempat sekarang ini, peranan para insinyur tak perlu diragukan. Dalam hal teknologi misalnya, para insinyur hebat ASEAN terbukti mampu melahirkan 10 perusahaan rintisan dengan status _unicorn_ atau yang bervaluasi di atas USD1 miliar di mana 4 di antaranya berasal dari Indonesia. Hal itu masih belum termasuk karya-karya insinyur ASEAN di bidang lainnya.

"Di Indonesia antara lain Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka. Masih banyak lagi karya-karya hebat di berbagai bidang hasil karya para insinyur," ucap Presiden.

Melalui penyelenggaraan CAFEO ini, Kepala Negara berharap peningkatan kerja sama antara insinyur ASEAN di berbagai bidang sehingga mampu melahirkan lebih banyak lagi inovasi-inovasi baru yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN.


Red


Sekda Kabupaten Natuna, Wan Siswandi Serahkan Bantuan Dana Zakat Baznas. 
NATUNA KEPRIAKTUAL.COM: Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Wan Siswandi menghadiri sekaligus membuka rangkaian acara BAZNAS Kabupaten Natuna, Rabu (11/9/2019).

Dalam sambutannya, Wan Siswandi menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh BAZNAS Natuna bersama BAZNAS Provinsi Kepulauan Riau ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS Natuna yang telah banyak berkontribusi untuk masyarakat.

Kemudian, Wan Siswandi membuka acara ini dengan menyerahkan secara simbolis Bantuan Dana Zakat BAZNAS Provinsi Kepulauan Riau.

"Beasiswa Tingkat SLTA, Bantuan Ekonomi Terencana, Bina Dai dan Santunan Lansia," ujarnya.

Hadir dalam acara ini pimpinan BAZNAS Provinsi Kepulauan Riau Dr. Cahyo Budi Santoso (Wakil Ketua III), Dr. H. Moch Aminudin Hadi (Wakil Ketua IV), seluruh pimpinan BAZNAS Natuna, pimpinan FKPD Natuna, tokoh agama, tokoh masyarakat, penerima bantuan dana zakat dan perwakilan UPZ (Unit Pengumpul Zakat) di lingkungan BAZNAS Natuna.

Ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan, yaitu Program Pelatihan Pengajar Al-Qur'an (ProPPA), Capacity Building, dan Penyerahan Bantuan Dana Zakat BAZNAS Provinsi Kepulauan Riau.

ProPPA menghadirkan narasumber berkualitas dari Tim Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan Al Qur'an Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (Timnas PMPAI Kepri), Ustadz Muhammad Asyhar dan Ustadz Idris. Acara ini ditujukan untuk para pengajar Al Qur'an se-Natuna sebagai upaya peningkatan kemampuan baca Al Qur'an menjadi lebih baik.

Adapun acara Capacity Building ditujukan untuk para Amil Zakat di lingkungan UPZ BAZNAS Natuna. Dr. Amin dan Dr. Cahyo, pimpinan BAZNAS Provinsi Kepulauan Riau didaulat menjadi narasumber.

Harapannya para Amil Zakat dapat melayani dengan lebih optimal masyarakat Natuna yang ingin menunaikan zakat infaq dan sedekah melalui BAZNAS.

Sehari sebelumnya, pimpinan BAZNAS Provinsi Kepulauan Riau bersama pimpinan BAZNAS Natuna melaksanakan silaturrahim bersama Kakan Kemenag Natuna Drs. H. Ahmad Husin dalam rangka penguatan sinergi kinerja antara BAZNAS Natuna dengan Kemenag Natuna dan monitoring evaluasi (Monev) dalam rangka optimalisasi kinerja BAZNAS Natuna.



Red


Ilustrasi. 
TANJUNGPINANG KEPRIAKTUAL.COM: Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Wilayah Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang menghentikan renovasi cagar budaya Kelenteng Tien Hou Kong atau Vihara Bahtra Sasana, di Jalan Merdeka, Kecamatan Tanjungpinang Kota.

Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB wilayah Sumatera Barat, Riau dan Kepri, Agus Tri Mulyono, yang dihubungi dari Tanjungpinang mengatakan, pemugaran cagar budaya Kelenteng Tien Hou Kong tidak diperbolehkan tanpa melibatkan tenaga ahli.

"Itu salah, dikarenakan tidak melibatkan tenaga ahli dari BPCB," ujarnya, dikutip dari situs Diskominfo Kepri, SeLasa (10/9-2019).

Ia mengatakan, BPCB wilayah Sumatra Barat, Riau dan Kepri sudah menyurati pemerintah setempat untuk pemugaran cagar budaya tersebut pada 2018. Surat itu mengingatkan pemda untuk memperhatikan regulasi cagar budaya.

"Jika pemugaran dikerjakan sendiri, tanpa ahli akan menjadi masalah.
Kalau sekarang sudah terjadi seperti itu harus dihentikan sementara, hingga tim ahli datang," ucapnya.

Agus menegaskan, BPCB wilayah Sumatera Barat, Riau dan Kepri tidak pernah diminta mengirimkan ahli untuk pemugaran cagar budaya Kelenteng Tien Hou Kong.

Tenaga ahli sangat diperlukan dalam proses pemugaran, agar ahli dapat menentukan perlu atau tidak bagian-bagian kontruksi bangunan cagar budaya tersebut melalui penelitian terlebih dahulu dan sesuai dengan surat rekomendasi yang diberikan BPCB kepada Disbudpar Tanjungpinang.

"Ya perlu, karena pemugaran itu sendiri kan tidak melakukan renovasi secara keseluruhan, bagian-bagian tertentu dari surat kami itu sudah jelas, bagian-bagian tertentu yang perlu diganti ya diganti, kalau yang gak perlu ya gak perlu diganti," ungkapnya.

"Yang jelas kalau seperti itu berarti study kelayakannya belum ada, jadi kalau sementara masyarakat tidak tau ya itu kesalahan mereka, yang sekarang diketahui direnovasi tanpa ahli kita minta dikembalikan kebentuk aslinya," tambahnya, tegas.

BPCB wilayah Sumatera Barat, Riau dan Kepri menilai persoalan pemugaran cagar budaya Kelenteng Tien Hou Kong dikenal pula dengan nama Vihara Bahtra Sasana tanpa ahli merupakan atensi serius.

"Makanya sangat diperlukan studi kelayakan, kalau banguan cagar budaya itu berubah bentuk, tidak sesuai aslinya, dapat dialihkan fungsi tidak jadi cagar budaya lagi, karena bentukanya, kondisi ruangnya berubah, 'kan sayang," ungkapnya.

Kendati meminta renovasi dan pemugaran cagar budaya Kelenteng Tien Hou Kong dihentikan sementara. BPCB wilayah Sumatera Barat, Riau dan Kepri mengutarakan ungkapan terimakasih atas kepedulian masyarakat terhadap cagar budaya.

"Artinya masyarakat bagus, peduli. Ini hanya ketidaktauan mengenai cagar budaya, jadinya begitu," ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang, Surjadi mengatakan sudah mengarahkan pihak Yayasan pengelola Klenteng Tien Hou Kong untuk menghentikan aktivitas pemugaran cagar budaya tersebut hingga mendapatkan hasil keputusan dari tim ahli BPCB.

"Mereka sudah kami surati menghentikan kegiatan sampai ada Tim ahli BPCB yang mendampingi," ujarnya


Red


Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.